Pancaran Cahaya Ramadhan (5)
Apr 17, 2021 18:49 Asia/Jakarta
Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan berharga untuk membentuk diri, dan itu dimulai dari pengenalan diri. Manusia pertama-tama harus mengenal dirinya dengan baik, sehingga bisa merekonstruksi dan memperbaiki diri.
Melalui pengenalan diri, manusia juga bisa mencapai pengenalan Tuhan. Orang yang mengenal Tuhan akan bergerak menuju ke arah-Nya dan amal perbuatannya selalu diwarnai dengan warna Tuhan dan diridhai oleh-Nya. Allah Swt membukakan jendela untuk memahami hakikat spiritualitas kepadanya, sehingga ia memahami semakin banyak kebenaran.
Ia layaknya seorang pengemudi kendaraan yang melaju di jalan raya, semakin bergerak maju, semakin ia menemukan pemandangan-pemandangan baru. Oleh karena itu semakin seorang hamba bergerak ke arah Tuhan, maka semakin banyak hakikat yang akan ia temukan, dan semakin banyak tirai yang akan tersingkap baginya, dan sebanyak itu pula keimanannya akan bertambah besar.
Pembentukan diri artinya manusia memberikan perhatian khusus pada kondisi batinnya, dan mengurangi perhatian pada materi, mengarahkan jiwanya ke arah keutamaan-keutamaan akhlak yang diperlukan seorang manusia. Oleh karena itu, bulan suci Ramadhan adalah peluang bagi manusia untuk kembali ke realitas aslinya, dan memahami kedudukan serta substansi kemanusiaannya, dan meskipun berada di tengah masyarakat, tak pernah sekali pun lalai dari Tuhan.
Diceritakan, sejumlah orang yang berpandangan materialis dan hanya mementingkan tampilan lahiriah kepada salah seorang waliullah mengatakan, “Wahai Syeikh, ada orang yang bisa berjalan di atas air dan tidak tenggelam.” Syeikh menjawab, “Itu pekerjaan yang mudah, karena katak pun melakukannya.”
Mereka kembali berkata, “Kami mengenal seseorang yang bisa terbang.” Syeikh menjawab, “Itu pun hal yang mudah, karena lalat dan nyamuk juga melakukannya.” Kemudian mereka itu kembali berkata, “Wahai Syeikh, aku mengenal seseorang yang bisa berpindah dari satu kota ke kota lain dalam satu kedipan mata.”
Syeikh tersenyum dan menjawab, “Pekerjaan ini lebih mudah dari pekerjaan lainnya, karena setan dalam satu kedipan mata berpindah dari timur ke barat. Hal ini sama sekali tidak bernilai.” Syeikh lalu bangkit dan berkata dengan keras, “Laki-laki adalah yang duduk bersama sahabat-sahabatnya, bangun, tidur, makan dan bertransaksi di pasar dengan sesama, berinteraksi dengan masyarakat, dan sekali pun tidak pernah lalai dari mengingat Tuhan.”
Puasa diwajibkan bagi orang-orang yang memenuhi syarat. Syarat tersebut adalah baligh, berakal, mampu, tidak pingsan, tidak sedang bepergian, tidak haid dan nifas, puasa tidak berbahaya baginya, dan puasa tidak membuat seseorang mendapatkan kesulitan yang besar.
Oleh karena itu, puasa tidak wajib bagi anak-anak yang belum baligh, orang gila, orang yang pingsan, orang tidak punya kemampuan dan kekuatan untuk berpuasa, musafir, perempuan yang haid dan nifas, dan orang yang baginya berpuasa berbahaya serta menyebabkan kesulitan besar.
Doa saat berbuka memiliki urgensitas yang sangat besar, dan saat-saat berbuka adalah waktu yang sangat berharga untuk berdoa kepada Allah Swt agar mengabulkan permohonan kita. Diriwayatkan dari Imam Ali as, saat berbuka beliau membacakan doa ini,
بِسْمِ اللّهِ اَللّهُمَّ لَکَ صُمْنا وَعَلى رِزْقِکَ اَفْطَرْنا فَتَقَبَّلْ مِنّا اِنَّکَ اَنْتَ السَّمیعُ الْعَلیمُ
Ya Allah kami berpuasa karena-Mu dan kami berbuka dengan rezeki dari-Mu. Maka dari itu terimalah yang datang dari kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Saat berbuka dianjurkan membaca Surat Al Qadr, dan bersedekah meski dengan beberapa butir kurma atau minuman, merupakan teladan Nabi Muhammad Saw. Dari Imam Jafar Shadiq as diriwayatkan, bagi seorang Mukmin yang memberi makan Mukmin yang lain di bulan Ramadhan, Allah Swt akan memberikan pahala orang yang membebaskan 30 budak, kepadanya, dan doanya dikabulkan Allah Swt.
Suatu hari Rasulullah Saw kepada putra pamannya, Ali bin Abi Thalib as berkata, “Wahai Abu Al Hassan, bulan Ramadhan sudah dekat, sebelum berbuka berdoalah, Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, barangsiapa yang membaca doa ini sebelum berbuka di bulan Ramadhan, Allah Swt akan mengabulkan doa, shalat dan puasanya, Allah juga akan mengabulkan 10 doa lainnya, mengampuni dosanya, menyingkirkan kesedihan dan kegelisahan dari dirinya, menyelesaikan permasalahannya, memenuhi kebutuhannya, mengantarkannya sampai tujuan, menaikkan amal perbuatannya bersama amal para nabi dan orang-orang yang benar, dan di Hari Kiamat wajahnya akan bersinar lebih terang dari purnama."
Doa tersebut adalah sebagai berikut,
اللَّهمَّ ربَّ النُّورِ العَظیم، ورَبَّ الکُرسیِّ الرَّفیع، ورَبَّ البَحرِ المَسجور، ورَبَّ الشَّفعِ الکَبیر، والنُّور العَزیز، ورَبَّ التَّوراهِ والإنجیلِ والزَّبورِ، والفُرقانِ العَظیمِ. أنت إلهٌ مَن فی السَّمواتِ وإلهُ مَن فی الأرضِ لا إلهَ فِیهِما غَیرُکَ، وأنتَ جَبّارُ مَن فی السِّموات وجَبّار مَن فی الإرضِ لا جَبّار فیهِما غَیرُکَ، أنت مَلِکُ مَن فی السَّموات، ومَلِکُ مَن فی الأرضِ، لا مَلِکَ فیهما غَیرُکَ، أسألُکَ بِاسمِکَ الکَبیرِ، و نُور وَجهِکَ المُنیرِ، وبمُلکِکَ القَدیمِ. یا حَیُّ یا قَیِّومُ، یا حَیُّ یا قَیُّوم یا حَیُّ یا قَیّوم، أسألُکَ بِاسمِکَ الّذی أشرَقَ بِهِ کُلِّ شَیءٍ، وبِاسمِکَ الّذی أشرَقَت بِهِ السّمواتُ والأرضُ، وبِاسمِکَ الّذی صَلُحَ بِهِ الأوَّلونَ، وبِهِ یَصلُحُ الاخِرونَ. یا حَیّاً قَبلَ کُلِّ حَیّ، ویا حَیّاً بَعدَ کُلِّ حَیّ، ویا حَیُّ لا إلهَ إلا أنت صَلِّ علی مُحَمّدٍ وآلِ مُحَمَّد، واغفِر لی ذُنُوبی، واجعَل لی مِن أمرِی یُسراً وفَرَجاً قَریباً، وثَبِّتنی علی دینِ مُحَمَّدً وآل محمد و وعلی هُدی مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّد، وعلی سُنَّهِ مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّد، علیه وعلیهِم السَّلام. واجعَل عَملِی فی المَرفوعِ المُتَقَبِّلِ، وهَب لی کما وَهَبتَ لأولیائِکِ وأهلِ طاعَتِکَ، فانّی مُۆمِنٌ بِکَ، ومُتَوَکِّلٌ عَلیک، مُنیبٌ الیکَ، مَعَ مَصیری إلیکَ، وَتَجمَع لی ولأهلِی وَلوِلَدَی الخَیرَ کُلَّهُ، وتَصرِف عَنّی وَعَن وَلَدی وأهلِی الشَّرَّ کُلَّهُ. أنتَ الحَنّانُ المَنّانُ بَدیعُ السّمواتِ والأرضِ، تُعطِی الخَیرَ مَن تَشاءُ، وتَصرِفُهُ عَمَّن تَشاءُ، فَامنُن علی بِرَحمَتِکَ یا أرحَمَ الرّاحِمِینَ
Ya Allah, Tuhan Cahaya yang Maha Agung, Tuhan Kedudukan yang Tinggi, Tuhan Laut yang meluap, Tuhan Syafaat Agung, dan Cahaya tak terkalahkan, Tuhan Taurat dan Injil, Zabur dal Furqan Agung. Engkaulah Tuhan semua yang ada di langit dan di bumi, selain Engkau tidak ada Tuhan di langit dan bumi, Engkaulah yang menguasai semua yang ada di langit dan bumi, tidak ada yang menguasai semua itu kecuali Engkau, Engkaulah Raja di langit dan bumi, tidak ada raja selain Engkau di langit dan bumi.
Aku memohon kepada-Mu demi nama agung-Mu, demi cahaya-Mu yang menerangi segala sesuatu, dan demi kekuasaan-Mu yang perkasa. Wahai yang hidup dan seluruh kehidupan bersandar kepada-Nya. Aku memohon kepada-Mu demi nama-Mu yang segala sesuatu bersinar karenanya, demi nama yang menerangi langit dan bumi, demi nama yang karenanya orang-orang terdahulu dan orang-orang di masa depan diperbaiki.
Wahai yang hidup sebelum semuanya hidup, dan yang hidup setelah semuanya hidup, Wahai yang hidup dan tidak ada Tuhan selain-Mu, shalawat atas Muhammad dan keluarganya, ampunilah dosa-dosaku, dan dekatkanlah bagiku jalan keluar dan kemudahan atas segala urusan, tetapkanlah langkahku pada agama, hidayah, dan sunah Muhammad dan keluarga Muhammad yang shalawat semoga selalu tercurah untuk mereka, terimalah amalku, dan anugerahilah diriku dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepada wali-wali-Mu dan orang-orang yang taat, karena aku beriman kepada-Mu, dan aku bertawakal pada-Mu, kepada-Mu aku bertobat, nasibku ada di tangan-Mu dan aku datang kepada-Mu, kumpulkan semua kebaikan untukku dan untuk keluarga serta anak-anakku, jauhkan dari diriku, keluargaku dan anak-anaku seluruh keburukan.
Engkaulah pemberi rahmat dan nikmat, Wahai yang menciptakan langit dan bumi tanpa contoh apa pun, dan Engkau yang memberikan kebaikan kepada siapa pun yang dikehendaki, dan menjuhkannya dari siapa pun yang dikehendaki, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang dianugerahi kebaikan, dengan harapan rahmat-Mu Wahai Engkau yang Maha Kasih dari segala pengasih.(HS)
Tags