Lintasan Sejarah 24 April 2021
-
24 April 2021
Hari ini, Sabtu 24 April 2021 bertepatan dengan 11 Ramadan 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 4 Ordibehest 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ayatullah Muhammad Mahdi Khalishi Wafat
99 tahun yang lalu, tanggal 11 Ramadhan 1343 HQ, Ayatullah Muhammad Mahdi Khalishi meninggal dunia di usia 67 tahun.
Ayatullah Muhammad Mahdi Khalishi lahir pada 1276 HQ di desa Kazhimain, Irak. Beliau belajar kepada guru-guru besar hauzah seperti Mirza Habibullah Rasyti, Akhond Khorasani dan Mirza Shirazi di Kazhimain dan Najaf al-Asyraf, sehingga berhasil meraih derajat keilmuwan yang tinggi.
Ayatullah Khalishi tidak hanya sibuk dengan masalah keagamaan, tapi juga politik. Menurutnya, berpolitik merupakan bagian dari agama. Oleh karenanya, beliau menghabiskan umurnya bertahun-tahun dengan berjuang menentang kolonialisme, khususnya penjajah Inggris. Beliau punya peran penting dalam kebangkitan Irak pada 1920 M, bersama Ayatullah Shirazi dan berusaha keras untuk memerdekakan Irak dari tangan penjajah.
Selain berjuang, Ayatullah Khalishi juga meninggalkan karya ilmiah seperti Catatan Pinggir Alfiyah, Catatan Pinggir Kifayah al-Ushul, al-Qawa’id al-Fiqhiyah dan lain-lain.
Peresmian Berdirinya Radio Iran
81 tahun yang lalu, tanggal 4 Ordibehesht 1319 HS, peresmian berdirinya radio Iran.
Pada hari itu, lembaga radio dibentuk dan untuk pertama kalinya dipancarkan siaran radio Tehran yang melaporkan kegiatan di dalam negeri. Di awal pendirian radio, lembaga radio berada di bawah pengawasan kementerian kebudayaan. Masa tayang pada mulanya hanya lima jam sehari dari satu antena pemancar.
Lima tahun pasca peresmian Radio Tehran, perlahan-lahan sebagian kota di Iran juga mulai mengudara secara terbatas dengan antena lokal, sehingga secara bertahap kekuatan pemancar ditingkatkan dan masa tayang bertambah dari sebelumnya.
Di akhir-akhir tahun 1319 HS, lembaga radio Iran berubah nama menjadi Kantor Publikasi dan Iklan dan pada tahun 1330 berubah lagi menjadi Lembaga Publikasi dan Radio yang berwenang menyiapkan informasi, film dan menginformasikan berita terbaru tentang Iran dan dunia.
Saat ini, jaringan radio Iran telah merata ke seluruh negeri dengan didirikannya jaringan radio lokal dan memiliki banyak program unggulan.
Frans Soemanto Mendoer Meninggal
50 tahun yang lalu, tanggal 24 April 1971, Frans Soemanto Mendoer, akhirnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Sumber Waras Jakarta.
Meskipun begitu banyak jasanya dia dianggap tidak memenuhi syarat untuk dimakamkan di Kalibata. Frans Mendoer dan Adiknya Alex Mendoer adalah orang yang berjasa untuk Republik Indonesia.
Kedua Mendor bersaudara ini adalah sosok yang berhasil mendokumentasikan foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Tanpa mereka Indonesia tak akan memiliki dokumen bersejarah. Dari tangan keluarga Mendoer inilah pusparagam berhasil diabadikan, semisal pejuangan republik pada masa Agresi Militer Belanda II 1949 atau rekaman-rekaman menegangkan ketika Indonesia memperjuangkan Irian Barat pada 1962.