Lintasan Sejarah 26 April 2021
-
26 April 2021
Hari ini, Senin 26 April 2021 bertepatan dengan 13 Ramadan 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 6 Ordibehest 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi Mati
1347 tahun yang lalu, tanggal 13 Ramadan 95 HQ, Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi, seorang pejabat negara yang kejam dan haus darah pada masa pemerintahaan Bani Umayah meninggal dunia.
Hajjaj bin Yusuf ats-Tsa

qafi menduduki jabatan tinggi pada masa Khalifah Abdul Malik Marwan dan Hisham Marwan. Selama masa kekuasaannya itu, Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap para pendukung Imam Ali as dan keluarga Nabi Muhammad Saw.
Sebagian sejarawan menyebut jumlah orang yang dibunuh oleh Hajjaj mencapai 120.000 orang. Di antara kejahatan besar Hajjaj yang lain adalah serangan ke Mekah dan perusakan Ka'bah. Di akhir usianya, Hajjaj mengalami gangguan jiwa. Jenazahnya dikuburkan secara diam-diam untuk menghindari kemarahan rakyat banyak.
PBB Tetapkan Irak Menggunakan Senjata Kimia Terhadap Iran
36 tahun yang lalu, tanggal 6 Ordibehesht 1364 HS, PBB tetapkan Irak menggunakan senjata kimia terhadap Iran.
Ketidakpedulian lembaga-lembaga internasional terkait pelanggaran undang-undang penggunaan senjata kimia oleh rezim Irak terhadap Iran semakin hari tidak dapat diterima oleh negara-negara di dunia. Semua ini diakibatkan dari sikap lembaga-lembaga ini yang ingin menyaksikan rezim Baath, Irak dapat mengalahkan Iran dalam Perang 8 Tahun.

Namun prediksi tersebut tidak benar. Karena korban yang berjatuhan akibat penggunaan senjata kimia dan dampak psikologinya tidak begitu memperngaruhi kekuatan pertahanan Iran. Irak mengetahui benar kenyataan ini, sehingga pada operasi Badr, pasukan negara ini menggunakan senjata kimia lebih banyak dari yang sudah-sudah. Hanya dalam 5 hari, dari tanggal 22 hingga 27 Isfand 1363 HS, lebih dari 30 jenis senjata kimia yang dipakai.
Dampak luas penggunaan senjata kimia oleh Irak perlahan-lahan mulai menjadi perhatian masyarakat internasional. Akhirnya, sekjen PBB waktu itu setelah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari Iran dan Irak mengutuk penggunaan senjata kimia.
Tapi sayangnya, Dewan Keamanan PBB tidak bersedia mengeluarkan resolusi mengutuk penggunaan senjata kimia dan merasa cukup dengan mengeluarkan pernyataan pada 6 Ordibehesht 1364 HS yang isinya mengutuk penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam.
Operasi Militer Zionis di Lebanon Berakhir
25 tahun yang lalu, tanggal 26 April tahun 1996, operasi militer rezim Zionis menyerang Lebanon yang telah berlangsung enam belas hari, akhirnya berakhir.

Dalam operasi militer ini, tentara Zionis dari darat, laut, dan udara menyerang kawasan selatan Lebanon dan ibu kota negara ini, Beirut. Akibat serangan Zionis itu, selain hancurnya sebagian besar kawasan pemukiman sipil dan sentra-sentra ekonomi, 180 warga Lebanon tewas, dan ratusan lainnya luka-luka.
Tujuan rezim Zionis dalam serangan ini adalah untuk membuat warga Lebanon selatan ketakutan dan meninggalkan tanah air mereka agar kawasan itu bisa direbut oleh Zionis. Namun, rakyat Lebanon dengan gigih berjuang melawan tentara Zionis. Operasi militer itu berhenti setelah enam belas hari namun tentara Zionis tetap bercokol di Lebanon selatan.
Akhirnya pada tahun 2000, setelah mendapatkan perlawanan tak kenal lelah dari pejuang Lebanon, Zionis menarik mundur tentaranya.