May 03, 2021 17:27 Asia/Jakarta
  • doa tawasul dengan Al Quran malam Qadr
    doa tawasul dengan Al Quran malam Qadr

Pada tahun 40 Hijriah Qamariah di hari ini, dunia kehilangan seorang pria besar yang merupakan teladan keikhlasan dan penghambaan kepada Allah Swt, dialah contoh dari kedermawanan dan infak, model pengorbanan dan jihad di jalan Allah Swt.

Ali as setelah melewati batas keberanian dan kemuliaan, melangkah menuju pengorbanan hingga turunlah ayat untuknya dalam Surat Al Baqarah ayat 207 yang sampai akhir masa menjadi medali kebanggaan baginya. Ayat itu berbunyi, 
 
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
 
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya
 
Allah Swt menggambarkan Imam Ali as dengan karakteristik khusus yang dimilikinya yaitu berinfak dan mengorbankan hartanya saat sedang ruku shalat. Diriwayatkan Imam Ali bin Abi Thalib as hanya memiliki uang sebanyak empat dirham, satu dirham disedekahkan malam hari, satu dirham di siang hari, satu dirham disedekahkan sembunyi-sembunyi, dan satu dirham lagi disedekahkan secara terang-terangan. Kemudian turun ayat 274 Surat Al Baqarah,
 
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
 
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati
 
Metode Imam Ali as dalam berjihad dan bertempur melawan musuh Allah Swt, seperti juga metode yang digunakan Rasulullah Saw, berasaskan nasihat dari hati, sabar, menahan diri, bahkan doa untuk menghidayahi orang-orang yang menyimpang. Dalam perang, Rasulullah Saw melarang pasukan Muslim untuk menyerang orang-orang lemah, perempuan, dan anak-anak, bahkan mereka dilarang menyentuh harta masyarakat.
 

 

Imam Ali as adalah sahabat Nabi Muhammad Saw yang paling berilmu dibanding yang lainnya, Rasulullah Saw bersabda, «انا مدینه العلم و علی بابها» Aku kota ilmu, dan Ali pintunya. Dalam hal keberanian tidak ada yang bisa menandingi Ali as, ia tidak pernah lari dari musuh, pada saat yang sama, meski Ali as berada di puncak kekuatan, ia tidak pernah membunuh orang lemah, dan tidak pernah mengejar musuh yang melarikan diri, ia tidak pernah menyerang musuh dari belakang, dan tidak pernah menutup aliran air terhadap musuh.
 
Imam Ali as menggunakan semua yang diperolehnya di jalan Allah Swt, disedekahkan kepada fakir miskin dan orang-orang tak mampu, dirinya sendiri hidup dalam kondisi paling sulit dan paling sederhana. Beliau menyukai bertani, dan ia menyuburkan tanah-tanah tandus dan gersang, hasil kerja kerasnya diwakafkan kepada fakir miskin.
 
Salah satu penggalan wasiat Imam Ali as di detik-detik akhir kehidupannya menjadi lentera penerang bagi semua umat Islam,
 
Bismillahiramanirahim, ini adalah yang diwasiatkan Ali bin Abi Thalib. Ali bersaksi atas keesaan Allah Swt, dan berikrar bahwa Muhamad adalah hamba dan nabi Allah Swt, Wahai Putraku Hassan, aku menasihati dan berpesan kepadamu, kepada semua putra-putraku, kepada semua keluargaku, dan siapa saja yang surat ini sampai ke tangannya.
 
Jangan pernah tinggalkan takwa kepada Allah Swt, berusahalah untuk tetap berada di agama Allah Swt hingga ajal menjemput. Semua berpeganglah pada tali Allah Swt, bersatulah karena iman kepada-Nya, jangan berpecah belah, sebagaimana aku mendengar Nabi Muhammad Saw bersabda, 'Memperbaiki urusan masyarakat lebih utama dari shalat dan puasa yang dilakukan terus menerus, apa yang mebinasakan agama adalah kerusakan moral dan pertentangan'. La Haula Wala Quwata Illa billahi al aliyil adzim.
 
Jangan lupakan silaturahmi yang akan mempermudah perhitungan manusia di hadapan Allah Swt.
Demi Allah, Demi Allah, jangan biarkan anak-anak yatim kelaparan, dan tidak ada yang mengurus.
Demi Allah, Demi Allah bersikaplah terhadap tetanggamu sebagaimana Nabi Muhammad Saw sedemikian berpesan tentang tetangga sehingga kami menganggap seolah-olah mereka juga menerima warisan. 
 

 

Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang Al Quran, jangan sampai orang lain lebih dulu dari kalian dalam mengamalkan Al Quran.
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang shalat, karena shalat adalah tiang agama kalian.
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang Kabah, jangan sampai haji diliburkan, jika Kabah kosong pengunjung dan haji ditinggalkan, kalian tidak akan diberi kesempatan dan akan kalah dari musuh.
 
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang Ramadhan yang puasa di dalamnya adalah perisai dari api neraka.
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang jihad di jalan Allah, jangan lalai untuk berjihad dengan harta dan jiwa kalian.
 
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang zakat, karena zakat memadamkan api kemarahan Tuhan.
Takutlah kepada Allah Swt, aku berwasiat kepadamu tentang faikir miskin dan orang tak mampu, sertakan mereka dalam hidupmu, berusahalah dalam pekerjaan-pekerjaan yang di dalamnya terdapat ridha Allah Swt. Jangan tinggalkan amar makruf dan nahyi munkar, karena meninggalkannya akan menyebabkan orang-orang jahat menguasai kalian, dan akan menindas kalian, saat itu apa yang didoakan oleh orang-orang baik di tengah kalian tidak akan terkabul.
 
Salah satu hal yang wajib mengqadha puasa bulan suci Ramadhan tapi tidak wajib membayar kafarah adalah jika seseorang tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa tapi tidak niat berpuasa atau karena riya dan ingin dipuji, atau bermaksud melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.
 
Jika seseorang di bulan Ramadhan, dikarenakan langit yang tampak gelap merasa yakin atau karena beberapa orang yang berita dari mereka secara syariat merupakan dalil mengatakan waktu magrib sudah tiba, lalu berbuka, tapi kemudian terbukti bahwa belum saatnya berbuka, maka ia harus mengqadha puasanya.
 

 

Jika seseorang di bulan Ramadhan saat berwudhu, berkumur-kumur dengan sedikit air, dan tanpa sengaja menelannya, puasanya sah, dan tidak perlu mengqadha, tapi ika hal ini dilakukan bukan saat berwudhu tapi dengan maksud mencari kesegaran dan semacamnya, dan air tertelan secara tidak sengaja, maka puasanya batal dan harus mengqadhanya.
 
Bulan suci Ramadhan adalah bulan lantunan ayat-ayat suci Al Quran, ayat-ayat yang diturunkan Allah Swt untuk hamba-hamba-Nya sehingga menjadi jalan keluar dan pemberi hidayah, oleh karena itu tepat kiranya jika pembacaan ayat Al Quran disertai dengan perenungan dan berpikir.
 
Bulan ini adalah bulan yang di dalamnya hamba bermunajat kepada Tuhannya. Rasulullah Saw bersabda, «إِنَّ أَبْوَابَ‏ السَّمَاءِ تُفَتَّحُ‏ فِی‏ أَوَّلِ‏ لَیْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَ لَا تُغْلَقُ إِلَى آخِرِ لَیْلَةٍ مِنْهُ» Pintu-pintu langit dibuka di hari pertama Ramadhan dan tidak akan tertutup hingga akhir malamnya.
 
«یَا سَالِخَ النَّهَارِ مِنَ اللَّیْلِ فَإِذَا نَحْنُ مُظْلِمُونَ وَ مُجْرِیَ الشَّمْسِ لِمُسْتَقَرِّهَا بِتَقْدِیرِکَ یَا عَزِیزُ یَا عَلِیمُ وَ مُقَدِّرَ الْقَمَرِ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ کَالْعُرْجُونِ الْقَدِیمِ یَا نُورَ کُلِّ نُورٍ وَ مُنْتَهَى کُلِّ رَغْبَةٍ وَ وَلِیَّ کُلِّ نِعْمَةٍ یَا اللَّهُ یَا رَحْمَانُ یَا اللَّهُ یَا قُدُّوسُ یَا أَحَدُ یَا وَاحِدُ یَا فَرْدُ یَا اللَّهُ یَا اللَّهُ یَا اللَّهُ لَکَ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْیَا وَ الْکِبْرِیَاءُ وَ الْآلاءُ أَسْأَلُکَ أَنْ تُصَلِّیَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ [عَلَى‏] أَهْلِ بَیْتِهِ وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِی فِی هَذِهِ اللَّیْلَةِ فِی السُّعَدَاءِ وَ رُوحِی مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِی فِی عِلِّیِّینَ وَ إِسَاءَتِی مَغْفُورَةً وَ أَنْ تَهَبَ لِی یَقِینا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِی وَ إِیمَانا یُذْهِبُ الشَّکَّ عَنِّی وَ تُرْضِیَنِی بِمَا قَسَمْتَ لِی وَ آتِنَا فِی الدُّنْیَا حَسَنَةً وَ فِی الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِیقِ وَ ارْزُقْنِی فِیهَا ذِکْرَکَ وَ شُکْرَکَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَیْکَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْفِیقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدا وَ آلَ مُحَمَّدٍ عَلَیْهِمُ السَّلامُ»
 
Wahai Engkau yang menjadikan hari yang terang menjadi malam yang gulita sehingga dunia gelap bagi kami, Wahai Engkau yang menggerakkan Matahari di jalurnya sesuai takdir yang Engkau tetapkan, Wahai Zat yang mulia, Wahai Alim mutlak yang menggerakkan bulan pada tempatnya yang tetap sehingga sebagaimana tangkai kurma, kembali ke tempat semula, Wahai Maha Pemberi penerangan kepada setiap cahaya, Wahai Engkau yang merupakan ujung dari semua harapan dan pemilik semua nikmat, Wahai Tuhan yang Maha Pengasih, Wahai Engkau yang suci dari segala cacat dan aib, Wahai Engkau Zat Tunggal dan Esa, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah, semua nama-nama baik adalah milik-Mu, dan tanda-tanda kedudukan yang tinggi, agung, dan semua kebaikan hanya milik-Mu, aku memohon kepada-Mu sampaikan salam untuk Muhammad dan keluarganya, dan ampunilah perbuatan-perbuatan burukku, dan jangan pernah pisahkan kedudukan yakin dari hatiku, dan anugerahkanlah iman yang menjauhkan segala bentuk keraguan dariku, jadikan aku ridha dengan semua yang Engkau berikan kepadaku, anugerakahkanlah kepada kami semua kebaikan di dunia dan akhirat, jauhkan kami dari api neraka, berilah kesempatan kepadaku di bulan ini untuk bersyukur, berzikir, dan keinginan untuk bertemu dengan-Mu, dan bertobat di pintu-Mu, serta taufik yang Engkau berikan kepada Muhammad dan keluarganya. (HS)