May 25, 2016 11:32 Asia/Jakarta

Bulan Sya'ban adalah momen untuk berzikir, mengingat Tuhan, beribadah, dan beristighfar. Sebuah momen penting untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Sya’ban adalah nama bulan kedelapan dalam urutan bulan menurut perhitungan kalender Qamariyah. Letaknya diapit oleh dua bulan mulia, Rajab dan Ramadhan.

Dalam sebuah riwayat dari Imam Jakfar Shadiq as disebutkan bahwa, "Sungguh setiap kali Rasulullah melihat hilal bulan Sya'ban, beliau bersabda, 'Wahai penduduk Madinah, aku adalah Rasul dari Rasul-rasul yang diutus Allah untuk kalian. Ketahuilah! bulan Sya’ban adalah bulanku, maka Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang menolongku di bulanku, yaitu berpuasa pada bulan tersebut.”

 

Imam Ali as berkata, "Sejak pertama kali aku mendengar seruan itu dari Rasulullah, aku tidak pernah lagi meninggalkan puasa bulan Sya'ban." Orang-orang yang memahami keagungan seruan tersebut, sudah seharusnya ia berusaha untuk berdiri di barisan orang-orang yang berpuasa sehingga mendapat rahmat Tuhan." Menolong Nabi Muhammad Saw tentu saja tidak terbatas pada berpuasa, tapi juga ada bentuk-bentuk lain seperti mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, amar makruf dan nahi munkar, memberi sedekah kepada kaum fakir miskin, berbakti kepada orang tua dan tetangga, serta memperbaiki hubungan antara kerabat.

 

Mengenai keutamaan bulan Sya'ban, Rasulullah Saw ‎bersabda, "Sya'ban adalah bulan mulia dan bulanku. Bulan ini merupakan bulan agung ‎sebagaimana Ramadhan. Di bulan itu, Allah menganugerahkan rezeki yang ‎berlimpah bagi umatnya, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. Di bulan ‎ini, rezeki umat Islam ditebar. Tidak hanya itu, ganjaran kebaikan di bulan ini ‎dilipatgandakan dan amal saleh dihitung 70 kali lipat."

 

Kehadiran sejumlah amalan khusus di ‎bulan Sya'ban mengindikasikan bahwa bulan ini merupakan momentum yang tepat ‎untuk beristighfar dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Salah satu amal ibadah ‎yang sangat dianjurkan adalah berpuasa. Berbagai hadis menjelaskan seruan berpuasa di bulan Sya'ban dan ‎meneruskannya hingga bulan Ramadhan agar berkah dan ganjarannya semakin ‎berlipat ganda. Imam Ali as bersabda, "Barang siapa yang berpuasa karena mencintai ‎Rasulullah dan niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka surga wajib atasnya."

 

Salah satu pesan Rasulullah Saw dan para ulama mengenai bulan Sya'ban adalah ‎memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah Swt. Demikian pula di bulan Sya'ban ‎disunahkan memperbanyak shalawat kepada Baginda Rasulullah Saw dan Ahlul ‎Baitnya. Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as berkata, "Pahala satu shalawat kepada Muhammad dan keluarganya di bulan Sya'ban adalah sepuluh kali lipat pahala shalawat di selain bulan itu" Di bulan ini juga disunahkan untuk memperbanyak zikir.

 

Pada siang hari di sepanjang bulan Sya'ban dan juga di malam pertengahannya, kita dianjurkan membaca shalawat yang diriwayatkan dari Imam Sajjad as berikut ini,"

 

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ النُّبُوَّةِ وَ مَوْضِعِ الرِّسَالَةِ وَ مُخْتَلَفِ الْمَلَائِكَةِ وَ مَعْدِنِ الْعِلْمِ وَ أَهْلِ بَيْتِ الْوَحْيِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْفُلْكِ الْجَارِيَةِ فِي اللُّجَجِ الْغَامِرَةِ يَأْمَنُ مَنْ رَكِبَهَا وَ يَغْرَقُ مَنْ تَرَكَهَا الْمُتَقَدِّمُ لَهُمْ مَارِقٌ وَ الْمُتَأَخِّرُ عَنْهُمْ زَاهِقٌ وَ اللَّازِمُ لَهُمْ لَاحِقٌ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْكَهْفِ الْحَصِينِ وَ غِيَاثِ الْمُضْطَرِّ الْمُسْتَكِينِ وَ مَلْجَإِ الْهَارِبِينَ وَ عِصْمَةِ الْمُعْتَصِمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً كَثِيرَةً تَكُونُ لَهُمْ رِضًى وَ لِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ أَدَاءً وَ قَضَاءً بِحَوْلٍ مِنْكَ وَ قُوَّةٍ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الطَّيِّبِينَ الْأَبْرَارِ الْأَخْيَارِ الَّذِينَ أَوْجَبْتَ حُقُوقَهُمْ وَ فَرَضْتَ طَاعَتَهُمْ وَ وِلَايَتَهُمْ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اعْمُرْ قَلْبِي بِطَاعَتِكَ وَ لَا تُخْزِنِي بِمَعْصِيَتِكَ وَ ارْزُقْنِي مُوَاسَاةَ مَنْ قَتَّرْتَ عَلَيْهِ مِنْ رِزْقِكَ بِمَا وَسَّعْتَ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ وَ نَشَرْتَ عَلَيَّ مِنْ عَدْلِكَ وَ أَحْيَيْتَنِي تَحْتَ ظِلِّكَ وَ هَذَا شَهْرُ نَبِيِّكَ سَيِّدِ رُسُلِكَ شَعْبَانُ الَّذِي حَفَفْتَهُ مِنْكَ بِالرَّحْمَةِ وَ الرِّضْوَانِ الَّذِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ [سَلَّمَ‏] يَدْأَبُ فِي صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ فِي لَيَالِيهِ وَ أَيَّامِهِ بُخُوعاً لَكَ فِي إِكْرَامِهِ وَ إِعْظَامِهِ إِلَى مَحَلِّ حِمَامِهِ اللَّهُمَّ فَأَعِنَّا عَلَى الِاسْتِنَانِ بِسُنَّتِهِ فِيهِ وَ نَيْلِ الشَّفَاعَةِ لَدَيْهِ اللَّهُمَّ وَ اجْعَلْهُ لِي شَفِيعاً مُشَفَّعاً وَ طَرِيقاً إِلَيْكَ مَهْيَعاً وَ اجْعَلْنِي لَهُ مُتَّبِعاً حَتَّى أَلْقَاكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَنِّي رَاضِياً وَ عَنْ ذُنُوبِي غَاضِياً قَدْ أَوْجَبْتَ لِي مِنْكَ الرَّحْمَةَ وَ الرِّضْوَانَ وَ أَنْزَلْتَنِي دَارَ الْقَرَارِ وَ مَحَلَّ الْأَخْيَارِ

 

 

Istighfar dan memohon ampunan kepada Allah Swt dikategorikan sebagai amalan terbaik di bulan Sya'ban. Barang siapa yang beristighfar sebanyak 70 kali setiap hari di bulan ini, maka pahalanya sama dengan beristighfar 70 ribu kali di bulan-bulan lain. Selain itu, sepanjang bulan Sya’ban dianjurkan untuk membaca zikir "لا اِلهَ اِلا اللهُ وَلا نَعْبُدُ اِلاّ اِیّاهُ مُخْلِصینَ لَهُ الدّینَ وَ لَوُ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ" sebanyak seribu kali. Barang siapa yang melakukan amalan ini, maka namanya akan tercatat pada daftar orang-orang yang beribadah selama seribu tahun.

 

Amalan lain adalah berpuasa di bulan Sya'ban. Suatu hari, para sahabat bertanya kepada Imam Jakfar Shadiq as tentang keutamaan puasa di bulan Rajab. Beliau menjawab, "Mengapa kalian lalai dengan puasa di bulan Sya'ban?" Mereka kemudian bertanya tentang seberapa besar pahala orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya'ban. Imam Shadiq as menjawab, "Demi Tuhan! Surga adalah balasannya." Kemudian mereka kembali bertanya, "Apa amalan terbaik di bulan ini?" Beliau menjawab, "Bersedekah dan beristighfar." Imam Shadiq as berkata, "Tuhan akan memberi pahala yang sangat besar pada hari kiamat kepada mereka yang bersedekah di bulan Sya'ban."

 

Salah satu kegiatan yang banyak dilakukan oleh para tokoh dan pemuka agama di bulan Sya'ban adalah berdoa dan bermunajat kepada Allah Swt. Munajat Sya'baniyah dari Imam Ali as termasuk doa yang sangat populer di bulan itu. Doa ini memiliki kedalaman makna mengenai taubat dan ‎istighfar serta memohon keridhaan Allah Swt. Munajat itu juga mengajarkan tata cara memohon kepada Sang Pencipta dan bermunajat kepada-Nya.

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali ‎Khamenei mengatakan bahwa para auliya Allah dan pemuka agama menekankan ‎munajat Sya'baniyah. Doa tersebut juga menjadi perhatian Imam Khomeini. Beliau berkata, ‎‎"Munajat Sya'baniyah merupakan munajat paling agung yang dipenuhi samudera ‎makrifat Ilahi." Imam Khomeini bahkan ‎menafsirkan penggalan munajat tersebut karena tingginya keutamaan yang dikandungnya.

 

Hari pertama bulan Sya'ban adalah hari yang penuh keutamaan. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Allah Swt memerintahkan pembukaan pintu-pintu surga di hari pertama bulan Sya'ban. Barang siapa yang melakukan kebaikan dan amal saleh di hari itu, ia pasti akan masuk ke surga. Amal kebajikan itu antara lain, menunaikan shalat sunnah, berpuasa, memperbaiki hubungan kekerabatan, menanggung kebutuhan anak yatim, membaca al-Quran, berzikir kepada Allah Swt dan mengingat nikmat-nikmat-Nya, membesuk orang sakit, berbuat baik kepada kedua orang tua, mengiringi jenazah ke tempat pemakaman, dan ikut berduka dengan orang yang tertimpa musibah.

 

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Saw ‎bersabda, "Saya tertidur di malam 15 Sya'ban. Lalu malaikat Jibril ‎membangunkanku dan berkata, 'Wahai Muhammad, apakah malam ini engkau tidur?' ‎Aku menjawab, 'Wahai Jibril, malam apakah ini?' Jibril menjawab, 'Malam ini adalah ‎malam pertengahan Sya'ban. Di malam ini pintu-pintu rahmat dan ridha Ilahi ‎dibuka ... wahai Muhammad barang siapa yang terbangun di malam ini hingga ‎subuh dan mengisi malam berkah tersebut dengan takbir, tasbih dan doa serta ‎shalat dan membaca al-Quran, maka surga akan menjadi tempat ‎peristirahatannya."

 

Sebuah peristiwa penting juga terjadi di pertengahan bulan Sya'ban. Di subuh hari tanggal 15 Sya'ban ‎‎255 Hijriyah, Sang Juru Selamat, Imam Mahdi as dilahirkan ke dunia. Dengan ‎kebangkitannya, dunia dipenuhi keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, pertengahan Sya'ban ‎adalah hari yang dinanti-nanti oleh kaum lemah di seluruh dunia.

 

Jika kita tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengisi hari-hari pertama di bulan Sya'ban, maka perbanyaklah membaca zikir berikut ini di hari-hari yang tersisa dari bulan mulia ini.

 

اللّهم إن لم تکن قد غفرت لنا فی ما مضى من شعبان فاغفر لنا فیما بقی منه

 

"Ya Allah! Jika sampai saat ini Engkau belum mengampuni kami di hari-hari yang telah lewat dari bulan Sya'ban, maka ampunilah kami di hari-hari yang tersisa darinya! Karena Engkau akan membebaskan banyak orang dari api neraka di bulan ini.

Tags