Jan 16, 2024 11:38 Asia/Jakarta
  • Kemlu Cina Tanggapi Sikap Singapura terhadap Pemilu Taiwan

Pemerintah Cina menyatakan kekecewaannya kepada Singapura yang mengeluarkan pernyataan resmi yang memberikan ucapan selamat kepada pemenang pemilu Taiwan, William Lai Ching-te.

Xinhua melaporkan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning dalam pernyataan pers di Beijing, Cina hari Senin mengatakan, "Pemerintah Cina segera menyampaikan protes diplomatik kepada Singapura. Padahal para pemimpin Singapura telah menyatakan dalam beberapa kesempatan bahwa masalah Taiwan adalah 'garis merah' bagi Cina,".

"Cina berharap Singapura secara ketat mematuhi prinsip 'satu Cina' dan menjunjung tinggi hubungan persahabatan antara China dan Singapura melalui tindakan nyata," tambah Mao Ning.

Sebelumnya, media Singapura sehari sebelumnya mengutip statemen Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura yang mengatakanbahwa Singapura menyambut baik keberhasilan pemilu dan mengucapkan selamat kepada William Lai dan partainya atas kemenangan mereka.

"Singapura mempunyai persahabatan yang erat dan lama dengan Taiwan dan rakyat Taiwan, dan akan terus mengembangkan hubungan ini berdasarkan kebijakan Satu Cina," kata jubir kemenlu Singapura.

Mao Ning kembali menegaskan bahwa kedua sisi Selat Taiwan memiliki satu pemilik yang sama yaitu Cina.

"Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Deklarasi Kairo yang disepakati Cina, Amerika Serikat dan Inggris 80 tahun lalu menetapkan dengan jelas bahwa semua wilayah yang diambil Jepang dari China, seperti Taiwan, harus dikembalikan ke China," ungkap Mao Ning.

Pasal 8 Potsdam Proclamation yang disepakati bersama oleh China, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet pada 1945, menetapkan bahwa syarat-syarat Deklarasi Kairo harus dilaksanakan.

"Kemudian Jepang menerima Kesepakatan Potsdam dan mengumumkan penyerahan diri tanpa syarat. Instrumen internasional yang mengikat secara hukum ini memberikan dasar historis dan hukum atas fakta bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat terbantahkan dari wilayah Cina," tambah Mao Ning.

Meski kedua pihak di Selat Taiwan, yaitu Cina daratan dan Taiwan, belum bersatu kembali, Mao Ning menyebut kedaulatan dan wilayah Cina tidak pernah terputus dan status hukum serta fakta bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah Cina tidak pernah berubah.

Taiwan baru saja selesai melangsungkan pemilu pada Sabtu (13/1) yang dimenangi William Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP). 

William Lai Ching-te memperoleh lebih dari 5,58 juta suara dari sekitar 14 juta surat suara, Hou Yu-ih, mengantongi 4,66 juta suara dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) memperoleh 3,68 juta suara.

Saat ini Lai masih menjadi wakil pemimpin Tsai Ing-wen dan ini akan menjadi masa jabatan DPP ketiga secara berturut-turut.

Di bawah kepemimpinan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) sejak 2016, Taiwan mengambil sikap keras menentang Beijing serta prinsip "Satu Cina" yang menempatkan Taiwan di bawah kekuasaan Republik Rakyat Cina.(PH)

Tags