Wisata: Jendela Spiritualits (12)
(last modified Sun, 30 Sep 2018 09:43:23 GMT )
Sep 30, 2018 16:43 Asia/Jakarta
  • Museum Perang
    Museum Perang

Salah satu cabang wisata adalah wisata perang (War tourism). Wisata perang adalah perjalanan rekreasi ke zona perang aktif atau bekas untuk tujuan tamasya atau studi sejarah. Turis perang juga merupakan istilah yang merendahkan untuk menggambarkan pencarian sensasi di tempat-tempat yang berbahaya dan terlarang.

Perang menimbulkan kerusakan kota dan pengungsian. Dengan demikian sepertinya aneh menempatkan kata wisata dan perang dalam satu kalimat. Padahal turis biasanya mengunjungi tempat dan destinasi yang memberikan waktu bersenang-senang dan kegembiraan.

 

Tentunya mengunjungi kota dan desa yang sebelumnya menjadi ajang pembantaian ribuan orang tak berdosa akan mempengaruhi turis. Namun demikian kunjungan jutaan turis ke museum dan lokasi perang di negara-negara Rusia, Perancis, Belgia, Turki, Jepang dan Vietnam menunjukkan meski perang sebuah peristiwa pahit namun menghormati korban perang dan pengorbanan para pejuang dalam membela tanah airnya memberi motivasi kuat berbagai bangsa untuk mengikuti travel mengunjungi destinasi perang.

 

Pengembangan destinasi wisata di lokasi perang harus dinilai sebagai upaya untuk mencari masa lalu dan warisan sebuah masyarakat. Menurut keyakinan sejumlah pihak, wisata perang dapat menjadi sarana transfer budaya pengorbanan.

Image Caption

 

Manusia sebagai poros industri pariwisata mendorong faktor manusia memainkan peran signifikan dalam pengembangan berbagai cabang pariwisata. Sangat sedikit di dunia jika tidak ada kerusakan akibat perang dan bentrokan bersenjata. Sejarah dunia khususnya sejarah kontemporer dipenuhi dengan peristiwa manis dan pahit, kekalahan dan kemenangan di perang.

 

Oleh karena itu, wisata perang di berbagai belahan dunia mulai marak dan destinasi wisata perang tidak terbatas pada sebuah negara atau kawasan tertentu. Meski demikian sejumlah wilayah menjadi tujuan destinasi wisata dan terkenal karena investasi besar dan karakteristik uniknya. Destinasi seperti ini mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

 

Industri pariwisata di kawasan seperti ini menyajikan lokasi orinisil medan tempur dengan tujuan memberikan pengalaman dan pemahaman serta nilai-nilai yang diusung para pejuang. Dengan demikian hal ini memiliki peran yang sangat penting.

 

Pasca perang dunia kedua, mengingat perubahan gaya hidup manusia, program wisata perang pertama-tama ditujukan untuk membantu perkembangan wilayah yang dilanda perang. Tak lama kemudian, dimensi politik dan budaya juga masik ke sisi ekonomi dan pengembangan perdagangannya.

 

Tujuan lain dari wisata perang adalah menciptakan sentimen anti perang dan memicu empati manusia. Daya tarik wisata perang biasanya dimonopoli oleh medan pertempuran, peralatan perang yang tersisa, museum perang dan perdamaian, prasasti perang beserta korbanya, lokasi penguburan korban perang, kota yang rusak akibat perang serta desa yang sempat menjadi ajang pertempuran.

Museum Perang

 

Di samping peninggalan dari setiap perang seperti ini, cabang wisata perang ketika tiba di perbatasan Iran memberikan warna dan atmosfer yang berbeda. Perang pertahanan suci yang berlangsung selama delapan tahun, ketika bangsa Iran melawan agresi rezim Baath Irak dipenuhi dengan semangat heroik dan spiritualitas.

 

Sampai saat ini banyak warga Iran masih memiliki kenangan akan perang pertahanan suci ini (nostalgia). Nostalgia tidak harus berupa kenangan positif dan menyenangkan. Pengalaman pahit pun juga dapat dikategorikan sebagai nostalgia.  Wisata nostalgia memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menghidupkan kembali masa lalu, menyaksikan kembali peristiwa bersejarah yang menyedihkan dan mereka kian dekat dengan peristiwa ini sehingga kenangan yang baik dapat mereka pertahankan.

 

Rahiyane Noor (Jalan Cahaya) adalah nama tur wisata yang digelar setiap tahun untuk mengunjungi wilayah perang pertahanan suci di barat daya Iran bagi mereka yang berminat. Karakteristik unggul lokasi perang pertahanan suci dengan wilayah perang lainnya di dunia adalah wilayah perang di Iran ini diwarnai dengan munjat dan doa para pejuang yang bercengkerama dengan Tuhannya.

 

Zona perang delapan tahun perang pertahanan suci bagi bangsa Iran tak ubahnya tempat ziarah. Mohammad Hazbari, salah satu turis yang mengunjungi lokasi perang Irak-Iran saat menjelaskan pengalamannya sebagai berikut, "Allah Swt menjadikan satu tempat dan waktu khusus untuk memoles manusia dan membersihkan karat-karat yang melekat di manusia. Salah satu tempat tersebut adalah pemakaman para syuhada. Lokasi gugurnya syuhada dan makam mereka memberikan kesejukan batin manusia dan mendorong angan-angan manusia ke arah Tuhan."

 

Ia menambahkan, Saya cenderung menganggap diriku seorang peziarah daripada turis perang. Ia menambahkan, mungkin di sini tidak ada fasilitas makanan dan fasilitas lainnya yang memadai, namun rasa lapar dan haus dapat memberi jawaban lebih besar dan menciptakan pengetahuan. Perjuangan para pejuang Iran melawan musuh, dapat diartikan sebagai mempertahankan keyakinan daripada sekedar membela tanah air. Sebelum mengunjungi tempat ini, para peziarah terlebih dahulu harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga kita dapat menziarai para pejuang ini dengan penuh keikhlasan."

 

Zona perang pertahanan suci Iran selain mendapat kunjungan dari wisatawan dalam negeri, juga menjadi primadona turis asing termasuk dari wisatawan Cina. Salah satu turis Cina mengatakan, " Di sini sangat indah dan menarik serta memberi rasa tenang kepada kami. Sangat menarik bagi saya ketika saya menyaksikan warga penuh semangat mendatangi tempat ini. Kami mengunjungi tempat ini untuk memahami betapa besar kesulitan pejuang Iran untuk meraih kemenangan."