Pars Today
Depertemen Pertahanan Amerika Serikat, Selasa (31/12/2019) malam mengumumkan pengiriman 750 tentara ke kawasan Asia Barat untuk merespon perkembangan terbaru di Irak.
Kedutaan Besar Iran di Tokyo tidak menganggap pengiriman pasukan Jepang ke perairan selatan Iran, dapat menciptakan stabilitas dan keamanan kawasan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali menyatakan bahwa ia berniat mengurangi kehadirannya di Asia Barat sejalan dengan pengurangan komitmen keamanan Washington di kawasan.
Surat kabar Amerika Serikat, Los Angeles Times menulis, bersamaan dengan penarikan pasukan Amerika secara bertahap dari Asia Barat (Timur Tengah), Cina justru memperluas kehadirannya di kawasan ini.
Koran Wall Street Journal Rabu (04/12) malam mengutip petinggi Amerika Serikat melaporkan, pemerintah Donald Trump tengah mengkaji rencana pengiriman ribuan pasukan dan peralatan militer baru ke Asia Barat dengan dalih menciptakan pencegahan terhadap Iran.
Transformasi Amerika Serikat selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya kunjungan tak terduga Trump ke Afghanistan dan Pence ke Irak.
Hasil penelitian baru di Amerika Serikat menunjukkan, perang-perang selama hampir dua dekade yang dilakukan Amerika dengan dalih "Global War on Terror" sampai sekarang telah menewaskan lebih dari 800 ribu orang dan menghabiskan dana 6,4 triliun dolar.
Komandan US Central Command, CENTCOM di kawasan Asia Barat dalam sebuah wawancara mengakui bahwa pengiriman pasukan dan peralatan militer ke Asia Barat tetap tidak mampu menciptakan kekuatan pencegahan di hadapan Iran.
Juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran mengatakan, negara-negara kawasan harus menyelesaikan masalahnya sendiri melalui negosiasi, dan tidak memerlukan intervensi AS maupun kekuatan asing.
Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran dalam makalahnya menulis, "Timur Tengah tanpa Amerika Serikat merupakan tempat yang lebih aman."