Pars Today
Seorang anggota koalisi Fatah Irak membongkar upaya Washington untuk membuat negara ini tidak aman melalui elemen teroris Daesh.
Anggota Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, mengabarkan pasukan Hashd Al Shaabi, berhasil menggagalkan skenario Amerika Serikat, di barat Irak.
Setelah serangan-serangan Amerika Serikat dan Inggris, ke wilayah Yaman, untuk mendukung Israel, tidak membuahkan hasil, Washington dan London, berusaha memanfaatkan ISIS, tapi keburu ketahuan aparat keamanan Yaman.
Menteri Intelijen Iran, mengatakan poin ISIS yang putus asa atas pemerintahan, sekarang berkeliaran di kawasan tanpa tujuan, dan Amerika Serikat, bersama Israel, serta anasir-anasirnya berusaha memanfaatkan ISIS.
Gerakan Al Nujaba Irak memperingatkan serangan balasan terhadap pasukan Amerika Serikat, dan mengatakan tidak ada kompromi, dan tak ada kata mundur.
Pasukan Suriah, bersama pasukan lokal dalam sebuah operasi, mengepung tempat persembunyian ISIS di selatan negara itu, dan berhasil menewaskan salah seorang Emir ISIS, dan dua pemimpin teroris lainnya.
Pada tanggal 25 Januari, di akhir pertemuan "Proses Astana" di Kazakhstan, Alexander Lavrentyev, Utusan Khusus Presiden Rusia di Suriah mengumumkan bahwa negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan ini (Rusia, Iran dan Turki) sepakat menilai kehadiran AS di Suriah sebagai faktor ketidakstabilan. Perkembangan lapangan terkait Suriah dan perang melawan terorisme telah diumumkan sebagai fokus pertemuan Proses Astana ke-21.
Rusia Mengritik AS Memanfaatkan Daesh untuk Mengacaukan Stabilitas Suriah.
Ikutilah perkembangan dunia hari ini bersama kami dalam program warta berita dunia. Selamat mengikuti...
Setelah serangan roket Selasa dini hari terhadap pangkalan ISIS dan Mossad oleh IRGC, sebuah mural baru di Bundaran Palestina dirilis dalam bahasa Persia dan Ibrani.