Pars Today
Sumber-sumber media pada Jumat (01/12/2023) pagi melaporkan bahwa jumlah korban tewas rezim Zionis telah meningkat menjadi 4 orang dalam operasi mati syahid di Quds.
Sayap militer Jihad Islam Palestina, Brigade Al Quds, mengabarkan tewas dan terlukanya enam tentara Rezim Zionis, di barat Beit Lahia, Jalur Gaza.
Hizbullah Lebanon, dan Brigade Al Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, melancarkan serangan ke pangkalan-pangkalan militer Rezim Zionis, di utara Jalur Gaza.
Sambil memegang foto orang-orang tercinta mereka yang hilang, ratusan kerabat tawanan di Gaza pada tanggal 7 Oktober berbaris ke Quds pada hari Sabtu (18/11/2023) untuk menuntut jawaban dari rezim Zionis.
Kepala Pusat Kajian Strategis Militer Republik Islam Iran menekankan bahwa Zionis tidak akan berhasil dalam operasi darat.
Operasi gugur syahid di dekat Quds pendudukan mengakibatkan sedikitnya tujuh Zionis terluka.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina, berterimakasih atas serangan-serangan Hizbullah Lebanon, terhadap posisi Rezim Zionis.
Mehdi Aliabadi, wakil Republik Islam Iran untuk PBB di Jenewa menjelaskan, "Para anggota organisasi tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap krisis Gaza dan hanya menyaksikan terbentuknya krisis pengungsian dan migrasi baru."
Organisasi Bulan Sabit Merah, Palestina mengumumkan, Rezim Zionis, meminta supaya Rumah Sakit Al Quds, di Gaza, segera dikosongkan, padahal di sana terdapat sedikitnya 14.000 pengungsi.