Masyarakat Vicenza, Italia, mengubah nama jalan di kota mereka untuk mendukung rakyat Palestina.
Pemimpin Ansarullah Yaman, dalam pidatonya menjelaskan tentang kebijakan Amerika Serikat, terkait Rezim Israel, baik di Gaza, maupun di dalam negeri dalam menangani demonstrasi mahasiswa.
Menteri Luar Negeri Iran, merespons penumpasan demonstrasi mahasiswa Amerika Serikat, oleh polisi negara itu, dan menekankan penghentian segera dukungan dukungan AS, atas kejahatan perang Rezim Israel.
Presiden Nikaragua, mengajak negara Palestina, untuk bergabung dalam Aliansi Bolivarian Bangsa-Bangsa Amerika, atau ALBA.
Terlepas dari kenyataan bahwa Amerika Serikat adalah pendukung terbesar rezim Israel dan pemerintahan Biden memberikan bantuan militer dan senjata paling banyak ke Tel Aviv selama perang Gaza, dan merupakan pendukung politik utamanya dengan memveto resolusi di Dewan Keamanan PBB, tapi penentangan terhadap tindakan kriminal rezim Zionis semakin meningkat di AS, khususnya di universitas-universitas di negara ini.
Salah satu pejabat tinggi Hamas, mengatakan serangan balasan Iran, ke Israel, menyempurnakan operasi Badai Al Aqsa. Menurutnya, pasukan Brigade Rafah, yang terlatih melawan pasukan Israel, belum terjun ke medan tempur.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, merespons keras penangkapan, dan pembungkaman para mahasiswa pro-Palestina, di kampus-kampus Amerika Serikat.
Sedikitnya 30 anak Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat kelaparan.
Untuk menyenangkan rezim Zionis yang melakukan genosida, Uni Eropa mengumumkan akan memperluas sanksi terhadap sektor pertahanan Iran.
Kejahatan Unit Netzah Yehuda yang dikenal sebagai unit paling rasis, bahkan telah membuat Amerika Serikat angkat bicara.