Iran Menandatangani Konvensi PBB Melawan Kejahatan Siber
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179010-iran_menandatangani_konvensi_pbb_melawan_kejahatan_siber
Pars Today - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menandatangani Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber atas nama Iran selama kunjungannya ke Vietnam.
(last modified 2025-10-26T07:23:21+00:00 )
Okt 26, 2025 14:20 Asia/Jakarta
  • Konvensi PBB Melawan Kejahatan Siber
    Konvensi PBB Melawan Kejahatan Siber

Pars Today - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menandatangani Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber atas nama Iran selama kunjungannya ke Vietnam.

Vahid Jalalzadeh, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Konsuler, Parlemen, dan Warga Negara, yang berkunjung ke Vietnam, menghadiri acara penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Kejahatan Siber dan menandatangani konvensi tersebut, demikian dilaporkan Tasnim hari Minggu (26/10/2025).

Jalalzadeh menulis di akun resminya di X, Hanoi hari ini menjadi saksi tekad global untuk melawan unilateralisme dalam memerangi kejahatan siber. Republik Islam Iran, sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, telah memainkan peran konstruktif dalam proses penyusunan konvensi ini selama empat tahun terakhir.

"Hari ini, saya menandatangani konvensi ini atas nama Republik Islam Iran," imbuhnya.

Jalalzadeh juga menyatakan dalam program "Today's World" di Khabar Network mengenai hal ini, "Hal ini bermula beberapa tahun yang lalu ketika Eropa meratifikasi sebuah konvensi untuk diri mereka sendiri, yaitu Konvensi Budapest, dan mengkriminalisasi kejahatan siber di benua Eropa sendiri serta mengambil langkah-langkah untuk memeranginya."

Ia menambahkan, "Sejumlah negara lain telah berupaya menjadikan hal ini sebagai kehendak global selama bertahun-tahun. Republik Islam Iran termasuk di antara negara-negara itu. Butuh waktu hampir empat tahun untuk membahas dan menganalisis konvensi ini di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami juga termasuk di antara negara-negara yang berupaya memastikan bahwa konvensi ini dikelola dengan baik dan membuahkan hasil."

"Di Vietnam, hampir 60 negara dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadiri dan menandatangani konvensi ini. Revolusi informasi dan internet, selain menciptakan lingkungan, juga menciptakan tantangan dan ancaman yang dirasakan semua orang di berbagai sektor. Pada akhirnya, muncul krisis yang menuntut tindak lanjut dari konvensi ini. Saat ini, Hanoi menjadi pusat kristalisasi tekad politik melawan unilateralisme ini, dan Iran juga memainkan peran konstruktifnya," ujarnya.

Mengacu pada tujuan konvensi ini, Jalalzadeh menyatakan, Saya perlu menyebutkan promosi dan penguatan langkah-langkah yang telah diantisipasi untuk pencegahan dan pemberantasan kejahatan siber yang efektif. Memfasilitasi dan memperkuat kerja sama internasional dalam pemberantasan kejahatan siber merupakan salah satu tujuan lainnya. Tujuan ketiga adalah memfasilitasi dan mendukung bantuan teknis serta pengembangan kapasitas untuk pencegahan kejahatan siber, terutama bagi negara-negara maju, di mana terjadi semacam pertukaran global dan informasi tersedia bagi satu sama lain.

"Tentu saja, kami menyatakan bahwa konvensi ini tidak boleh melanggar kedaulatan nasional dan hukum domestik kami. Kami menekankan hal ini dalam Pasal 5," pungkas Wamenlu Iran.(sl)