Menggelikan, Sebut Moskow Terkait Klaim London Soal Kapal Spionase
-
Rusia dan Inggris
Pars Today - Rusia bereaksi terhadap klaim Menteri Pertahanan Inggris tentang mendekatnya kapal mata-mata Rusia ke perairan Inggris di lepas pantai Skotlandia, yang terletak di Inggris utara, dan menyebutnya sebagai kecurigaan yang menggelikan.
Menurut laporan IRIB dari London, Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan dalam pidato yang disiarkan langsung di beberapa saluran radio dan televisi Inggris, "Pasukan Inggris terkena laser saat melacak 'kapal mata-mata' Rusia."
Kementerian Pertahanan Inggris juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan, Jika kapal mata-mata Rusia bergerak menuju pantai Inggris, "kami memiliki opsi militer yang siap".
London mengumumkan, Sebuah fregat Angkatan Laut Kerajaan dan pesawat Angkatan Udara Kerajaan dikerahkan untuk memantau dan melacak kapal mata-mata Rusia yang terlihat di tepi perairan teritorial Inggris.
Inggris mengklaim bahwa kapal Rusia itu sedang memetakan kabel dan pipa Inggris di bawah laut.
Beberapa ahli percaya bahwa pernyataan pejabat pemerintah bahwa Inggris tidak cukup siap menghadapi ancaman baru dan harus meningkatkan kemampuannya bertujuan untuk mengurangi ketidakpuasan terhadap peningkatan anggaran militer negara ini dalam RUU anggaran baru yang dijadwalkan akan diajukan ke Parlemen Inggris minggu depan.
London sedang menabuh genderang ketegangan dengan Rusia sementara, menurut Axios, pemerintah AS sedang menyusun rancangan rencana 28 poin baru untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam konsultasi dengan Rusia.
Sebuah rencana yang menyatakan bahwa Ukraina akan kehilangan sebagian wilayahnya ke Rusia dan sumber daya serta tambangnya akan berada di tangan AS untuk waktu yang lama.
Klaim bahwa Rusia mencoba memata-matai dengan tujuan sabotase terhadap Inggris muncul ketika Mahkamah Agung Italia telah menyetujui ekstradisi seorang tersangka Ukraina dalam ledakan pipa gas Nord Stream ke Jerman.
Hal ini terjadi setelah para pejabat dan media Barat langsung menyalahkan Kremlin atas ledakan pipa gas Nord Stream pada tahun 2022, yang memicu gelombang berita dan analisis.
Sky News sebelumnya melaporkan bahwa pria Ukraina yang ditahan itu pernah bertugas di dinas rahasia Ukraina dan pasukan khusus militer negara itu, tetapi pemerintah Ukraina selalu membantah terlibat dalam ledakan tersebut.
Jaksa Jerman yakin bahwa pria yang ditahan tersebut adalah bagian dari kelompok yang memasang perangkat di pipa-pipa dekat Pulau Bornholm, Denmark, pada September 2022.
Ledakan itu merusak parah tiga pipa gas dari Rusia ke Eropa dan memperparah krisis energi di Eropa, yang telah diperburuk oleh dimulainya Perang Ukraina-Rusia.
Menurut laporan intelijen AS yang bocor pada tahun 2023, sebuah kelompok pro-Ukraina berada di balik serangan tersebut, tetapi sejauh ini baik pemerintah Ukraina maupun kelompok mana pun belum mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.(sl)