Komisi Internasional Pendukung Hak-Hak Palestina: Hentikan Genosida di Gaza!
-
Gaza
Pars Today - Kepala Organisasi Internasional Pendukung Hak-Hak Palestina (Hashd), menyinggung situasi mengerikan di Gaza, dan mengkritik keras komunitas internasional karena menolak untuk mengambil sikap efektif demi mengakhiri situasi ini serta menyerukan diakhirinya genosida di wilayah itu.
Menurut laporan IRNA hari Minggu (14/12/2025), mengutip Shehab, Salah Abdul Ati, Kepala Organisasi Hashd mengatakan, "Gaza sedang berjuang menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi cuaca buruk telah menyebabkan ribuan tenda tenggelam dan puluhan rumah yang rusak runtuh. Lebih dari satu setengah juta pengungsi di tenda-tenda yang rusak tidak memiliki tempat berlindung dari hujan, dingin, dan angin."
"Situasi menjadi lebih mengerikan ketika 850.000 pengungsi di lebih dari 760 pusat penampungan terpapar banjir, terutama karena lebih dari 27.000 tenda terendam air dan air hujan bercampur dengan air minum, yang meningkatkan risiko penyebaran penyakit kulit dan penyakit menular, terutama di kalangan bayi, lansia, dan orang-orang yang lemah dan rentan," imbuhnya.
Abdul Ati mengatakan, Berlanjutnya situasi ini dan kurangnya peralatan pemanas dan pakaian musim dingin, serta kurangnya tempat berlindung, merupakan ancaman nyata bagi kehidupan dan menunjukkan tingkat kelalaian yang disengaja yang dihadapi warga sipil di Gaza.
Ia mengecam keras kejahatan genosida dan sabotase yang terus berlanjut dalam upaya masuknya bantuan darurat ke Gaza dan menyatakan, "Mencegah masuknya 300.000 tenda dan gubuk serta merampas kebutuhan hidup paling mendasar dari ratusan ribu pengungsi sejalan dengan kebijakan rezim Zionis tentang genosida terencana dan penyalahgunaan kondisi cuaca buruk sebagai senjata melawan warga sipil."
Aktivis hak asasi manusia itu menyesalkan ketidakberdayaan yang tampak dari komunitas internasional, dan menunjukkan bahwa proses ini melanggar hukum internasional.
Ia menambahkan, "Rakyat Gaza berjuang melawan dingin, kelaparan, dan banjir, dan tidak ada intervensi efektif dari komunitas internasional, yang menunjukkan puncak keruntuhan moral dan keselarasan dengan genosida. Situasi ini juga menunjukkan ketidakmampuan komunitas internasional untuk menekan masuknya bantuan atau membuka perbatasan, yang merupakan proses berbahaya."
Abdul Ati menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan para penjajah agar mengizinkan masuknya semua kebutuhan, termasuk tenda tahan hujan dan badai, tempat penampungan, peralatan bantuan dan pakaian musim dingin, bahan bakar, dan peralatan medis darurat.
Ia juga menyerukan pembukaan perbatasan untuk masuknya makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok penduduk Gaza, serta agar tim bantuan diizinkan hadir di semua wilayah Gaza.
Abdul Ati menekankan perlunya menyediakan kondisi yang menguntungkan bagi kegiatan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat banjir, serta untuk memastikan lingkungan kesehatan yang baik bagi penduduk Gaza.(sl)