Ketika Iran Menyambut Perluasan Hubungan dengan Eropa Berdasarkan Saling Menghormati
(last modified Sat, 24 Aug 2024 04:47:26 GMT )
Aug 24, 2024 11:47 Asia/Jakarta
  • Josep Borrell dan Sayid Abbas Araghchi
    Josep Borrell dan Sayid Abbas Araghchi

Sayid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran dalam percakapan telepon dengan Josep Borrell, Penanggung Jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa untuk urusan keamanan dan kebijakan luar negeri mengatakan, "Republik Islam Iran menyambut baik pengembangan hubungan dengan Uni Eropa dalam suasana saling menghormati."

Hubungan Republik Islam Iran dan Uni Eropa selalu mengalami pasang surut.

Dalam berbagai periode waktu yang berbeda, Republik Islam Iran menyambut baik perkembangan hubungan dengan Uni Eropa maupun dengan negara-negara Eropa, tapi Eropa tidak menunjukkan itikad baiknya dalam pengembangan hubungan dengan Republik Islam Iran, dan masalah ini selalu menimbulkan kerusakan besar pada hubungan bilateral.

Puncak permasalahan ini juga terjadi setelah tahun 2018 ketika Donald Trump secara ilegal menarik diri dari perjanjian nuklir Republik Islam Iran dengan kelompok 5+1 yang dikenal dengan JCPOA, dan Uni Eropa meskipun mengecam tindakan Trump tapi tidak melakukan tindakan apapun untuk mengamankan kepentingan Republik sesuai dengan perjanjian JCPOA.

Berdasarkan hal tersebut, otoritas Republik Islam Iran, termasuk Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa meskipun kami menyambut baik perkembangan hubungan dengan Uni Eropa dan negara-negara Eropa, tapi hal tersebut tidak meniadakan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh Republik Islam Iran dengan pendekatan Uni Eropa yang tidak bersahabat, dan juga kami tidak percaya dengan negara-negara Eropa.

Oleh karena itu, tampaknya permasalahan terpenting dalam hubungan antara Republik Islam Iran dan Uni Eropa serta beberapa negara Eropa adalah kurangnya kepercayaan dalam hubungan dan khususnya tidak adanya kepercayaan Republik Islam Iran terhadap Uni Eropa dan beberapa negara Eropa.

Republik Islam Iran percaya bahwa Uni Eropa menjalankan kebijakan permusuhan Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran yang dalam praktiknya diterapkan dalam hubungannya dengan Tehran.

Sayid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran

Faktanya, meskipun berusaha menekankan kesiapannya untuk mengembangkan hubungan dengan Republik Islam, Uni Eropa tidak dipandang memiliki niat baik dan tidak mengambil tindakan praktis dalam hal ini, serta tunduk pada kebijakan permusuhan Washington.

Republik Islam Iran  sekali lagi menekankan pada pengembangan hubungan dengan Eropa, tapi para pejabat pemerintah baru Iran, termasuk presiden dan menteri luar negeri, menilai perlunya mengembangkan hubungan dengan Uni Eropa dengan mengambil beberapa langkah praktis dari pihak organisasi ini untuk memastikan Kepentingan dan tuntutan Republik Islam Iran.

Isu ini juga ditegaskan dalam percakapan telepon Borrell dengan Araghchi.

Dalam percakapan via telepon dengan Sayid Abbas Araghchi, sambil mengucapkan selamat kepada Araghchi atas terpilihnya dia sebagai menteri luar negeri Iran yang baru, Josep Borrell mengungkapkan harapannya bahwa pembicaraan dan konsultasi politik antara Iran dan Uni Eropa akan terus berlanjut dan meluas di pemerintahan baru Iran.

Mengacu pada beragam dan banyaknya bidang interaksi antara Republik Islam Iran dan Uni Eropa, Sayid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menyatakan, Iran menyambut baik perkembangan hubungan dengan Uni Eropa di tahun-tahun mendatang. berdasarkan pada rasa saling menghormati, dan dialog diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah di antara mereka dan memperbaiki kebijakan-kebijakan yang salah di negara-negara Eropa.(sl)

Tags