Sep 15, 2024 12:03 Asia/Jakarta
  • Satelit Chamran-1
    Satelit Chamran-1

Ilmuwan industri dirgantara Iran hari Sabtu (14/9) dalam pencapaian barunya, mengirim satelit Chamran-1 ke orbit 550 km dengan peluncur roket baru Ghaem-100.

Pada bulan Bahman 1402 HS, dengan keberhasilan peluncuran satelit penelitian Soraya ke luar angkasa, rekor baru dibuat dalam ketinggian peluncuran (750 km).

Satelit penelitian ini merupakan salah satu satelit ringan yang dibangun oleh para ahli internal Institut Penelitian Luar Angkasa Iran.

Soraya diluncurkan ke luar angkasa oleh roket pembawa satelit Ghaem-100 yang dibangun oleh IRGC Aerospace Force. Berat satelit ini hampir 50 kg dan dimensinya kurang dari satu meter persegi.

Sementara satelit penelitian Chamran-1, yang dirancang dan dibangun oleh Iran Electronic Industries Space Group (Sairan) dengan kerja sama dan partisipasi dari Aerospace Research Institute dan perusahaan swasta berbasis pengetahuan, memiliki berat sekitar 60 kg dan misi utamanya adalah untuk menguji perangkat keras dan sistem perangkat lunak untuk membuktikan teknologi manuver orbital dalam ketinggian dan fase.

Evaluasi subsistem propulsi gas dingin dalam sistem ruang angkasa dan kinerja subsistem navigasi dan pengendalian situasi dianggap sebagai sub-misi satelit Chamran-1.

Satelit bahan bakar padat Ghaem-100, yang dirancang dan dibangun oleh para ahli dirgantara IRGC, berhasil menyelesaikan operasi orbit satelit Chamran-1 dalam operasi orbit keduanya.

Industri digantara dianggap sebagai salah satu elemen kekuatan negara mana pun, dan dalam beberapa tahun terakhir, Republik Islam Iran telah mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan progresif di bidang pencapaian teknologi dirgantara.

Dalam peta ilmiah Iran yang komprehensif, bidang kedirgantaraan dianggap sebagai salah satu bidang teknologi utama bagi pembangunan negara dan bahkan sebagai pionir teknologi baru.

Mengingat pentingnya peran satelit di era saat ini di segala bidang termasuk telekomunikasi dan komunikasi, eksplorasi, pengawasan dan lingkungan hidup serta banyak penerapan lainnya, Republik Islam Iran mempunyai tekad yang serius untuk mengembangkan infrastruktur dan teknologi antariksanya dan dalam hal ini telah membuat kemajuan besar.

Perbedaan antara program dirgantara Iran dan negara-negara lain di kawasan Asia Barat adalah bahwa Iran didasarkan pada kekuatan dalam negerinya dan telah memperoleh manfaat dari teknologi dalam negerinya.

Sebagai hasil dari perencanaan dan upaya para ahli Iran, kini Republik Islam telah mencapai tingkat kemampuan di bidang telekomunikasi dan satelit pencitraan yang tidak lagi membutuhkan orang asing dan telah diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan negara di bidang tersebut.

Kini Iran termasuk di antara 10 negara yang memiliki teknologi pembuatan satelit. Iran telah mencapai tingkat kemampuan di bidang desain dan konstruksi pembawa satelit sehingga tidak lagi memerlukan negara asing untuk meluncurkan satelit.

Padahal dalam empat dekade terakhir, musuh-musuh Republik Islam Iran selalu berusaha menghalangi kemajuan Iran, termasuk di bidang ilmu pengetahuan, dengan segala macam sanksi unilateral dan ilegal, serta memberikan tekanan politik.

Oleh karena itu, keberhasilan Iran baru-baru ini dalam meluncurkan satelit Chamran-1 merupakan bukti lain dari pencapaian ilmu pengetahuan dan ruang angkasa Iran di bawah sanksi.

Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan setelah keberhasilan peluncuran satelit Chamran 1, Pencapaian besar dan luar biasa ini menunjukkan kepada anak-anak pemberani dan para ilmuwan negeri ini dalam melewati situasi sanksi internasional yang luas dan menindas untuk memenuhi persyaratan dan kebutuhan pembangunan "Iran yang kuat" di bawah bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran, Ayatullah Khamenei yang tidak pernah lalai sejenak pun dan demi kejayaan bangsa dan negara Islam, ia menghabiskan siang dan malam di bidang Jihad dan menciptakan berbagai pencapaian yang mengharukan demi kemenangan negara.(sl)

Tags