Israel Mulai Cari-cari Alasan untuk Bercokol di Lebanon Selatan
(last modified Sat, 04 Jan 2025 13:36:00 GMT )
Jan 04, 2025 20:36 Asia/Jakarta
  • Tentara Israel (dok)
    Tentara Israel (dok)

Parstoday- Berbagai media rezim Zionis mengonfirmasi rencana potensial Tel Aviv untuk tetap bercokol di wilayah Lebanon setelah 60 hari berlalu dari gencatan senjata.

Menurut laporan jaringan Sahab mengutip IRNA, Kanal 13 televisi Israel Sabtu (4/1/2025) menyatakan: Tel Aviv memberitahu Amerika bahwa mereka setelah 60 hari tenggat waktu, tidak akan meninggalkan sejumlah wilayah selatan Lebanon sampai kedua pihak mencapai kesepakatan final, dan militer Lebanon ditempatkan di wilayah tersebut.

 

Sekaitan dengan ini, Koran al-Akhbar Lebanon menulis: Sejumlah pejabat di militer Lebanon menerima sinyal serius dari Jenderal AS, Jeffers yang hadir di komisi pengawas kesepakatan gencatan senjata. Sinyal tersebut menunjukkan rencana Israel untuk memperpanjang tenggat waktu 60 hari gencatan senjata, dan mungkin saja akan berlanjut hingga April depan.

 

Sementara itu, berdasarkan isi kesepakatan gencatan senjata, Israel harus meninggalkan wilayah Lebanon dalam 60 hari setelah penerapan gencatan senjata.

 

Militer Israel sejak 23 September 2024 melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah Lebanon selatan, dan pejuang Hizbullah juga melancarkan berbagai operasi menyasar posisi dan distrik Zionis di utara Paelstina pendudukan sebagai respons penargetan warga sipil negara ini oleh Israel.

 

Akhirnya gencatan senjata antara Israel dan Lebanon melalui mediasi internasional diberlakukan pada 27 November, tapi rezim Zionis sejak awal dengan melanggar gencatan senjata telah mengabaikan komitmennya. Berdasarkan laporan terbaru, pelanggaran gencatan senjata oleh Israel mencapai 333 kasus yang menggugurkan sedikitnya 32 warga Lebanon dan melukai 38 orang lainnya. (MF)