Baghaei: Klaim Presiden Perancis tentang Iran Bersifat Kontradiktif dan Spekulatif
(last modified Wed, 08 Jan 2025 05:01:52 GMT )
Jan 08, 2025 12:01 Asia/Jakarta
  • Esmaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran
    Esmaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran

Pars Today - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menolak klaim baru-baru ini dari Presiden Prancis tentang Republik Islam Iran, dan menggambarkan klaim tersebut sebagai tidak berdasar, kontradiktif, dan spekulatif.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbicara kepada para duta besar negaranya untuk negara-negara lain, menyebut Iran sebagai tantangan strategis dan keamanan utama di Timur Tengah, mengacu pada percepatan program nuklir Iran dan klaim Iran untuk mendukung perang Rusia terhadap Ukraina.

Menurut laporan jaringan media Sahab mengutip Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Esmaeil Baghaei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan, Alih-alih menghukum rezim genosida dan apartheid yang para pemimpinnya dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional, Presiden Prancis malah menyalahkan negara yang selalu menjadi pembawa pesan perdamaian dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional.

Beghaei menambahkan, Ancaman langsung dan nyata terhadap perdamaian dan stabilitas regional adalah rezim pendudukan Israel, yang, dengan dukungan komprehensif dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, termasuk Prancis, selain melanjutkan pendudukan dan genosida di Wilayah Pendudukan Palestina, telah memperluas cakupan agresi militernya dan ekspansionisme dalam bentuk yang terus meluas ke berbagai negara di kawasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga menolak klaim Presiden Prancis tentang program nuklir Iran dan menekankan, Aktivitas nuklir damai Iran berada dalam kerangka hukum internasional dan di bawah pengawasan ketat dan terus menerus dari Badan Energi Atom Internasional, dan lontaran klaim palsu oleh pemerintah yang menolak memenuhi kewajibannya berdasarkan JCPOA dan di sisi lain memainkan peran besar dalam perolehan senjata nuklir dan pembunuhan massal oleh rezim genosida, jelas bersifat proyektif dan penuh tipu daya.

Dengan mengingat kembali posisi tegas dan prinsip Republik Islam Iran mengenai perlunya penyelesaian konflik secara damai di Ukraina, Baghaei menolak klaim berulang kali mengenai intervensi Iran dalam konflik tersebut dan menjelaskan, Pernyataan yang tidak bertanggung jawab seperti itu adalah distorsi fakta dan sebuah upaya. untuk menyembunyikan peran destruktif dari aktor utama dalam krisis di dunia.

Mengekspresikan keterkejutan dan penyesalan atas kekhawatiran Presiden Prancis mengenai interaksi Iran dengan negara-negara Afrika, Jubir Kemenlu Iran mengatakan, Negara-negara yang memiliki sejarah kolonialisme kekerasan di Afrika tidak dapat memaksa negara-negara Afrika yang merdeka dan bangsa-bangsa yang lain dengan mentalitas yang sama.

"Hubungan Republik Islam Iran dengan negara-negara Afrika didasarkan pada saling menghormati kedaulatan nasional dan independensi politik masing-masing negara Afrika dan berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional mengenai hubungan persahabatan dan kerja sama antarpemerintah berdasarkan pada Piagam PBB," tegas Baghaei.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran meminta Prancis mempertimbangkan kembali pendekatan non-konstruktifnya terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Barat.(sl)