Pejabat Rusia: Diplomasi Satu-Satunya Cara Bersepakat dengan Iran, Bukan Ancaman
Apr 05, 2025 20:26 Asia/Jakarta
-
Mikhail Ulyanov
Pars Today – Duta Besar sekaligus Wakil tetap Rusia, di Organisai-organisasi internasional di Wina, mengecam retorika Presiden Amerika Serikat terkait Iran.
Mikhail Ulyanov, Sabtu (5/4/2025) mengatakan, satu-satunya cara hakiki untuk mencapai kesepakatan dengan Iran, adalah diplomasi, bukan ancaman atau kekerasan.
Ia menambahkan, “Kami secara tegas menentang penggunaan segala bentuk ancaman kekerasan oleh AS terhadap Iran, dan mengecam kebijakan semacam ini.”
Menurut Ulyanov, Rusia, selalu meyakini bahwa satu-satunya solusi permasalahan terkait dengan program nuklir Iran, adalah jalur diplomatik.
Soal kontradiksi dalam kebijakan AS, ia menuturkan, “Kita sekarang berhadapan dengan sebuah paradoks. JCPOA, adalah sebuah kesepakatan muldimensi yang dilaksanakan secara tepat sejak 2015 hingga 2018, dan tujuannya untuk menjawab seluruh pertanyaan terkait program nuklir Iran lewat jalur politik dan diplomatik.”
Ulyanov melanjutkan, “Akan tetapi pada tahun 2018, Donald Trump, di periode pertamanya menjabat Presiden AS, secara sepihak keluar dari kesepakatan ini, dan menerapkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran.”
Wakil tetap Rusia di Organisasi-organisasi internasional menjelaskan, “Program nuklir damai Iran, berada di bawah pengawasan IAEA, dan level pengawasan di Iran, lebih ketat dari negara-negara bukan negara nuklir lain.”
“Saat ini setelah berlalu tujuh tahun, dengan jelas kita menyaksikan bahwa kebijakan ini sepenuhnya gagal. AS tidak berhasil meraih satu pun tujuannya, sebaliknya, AS mendapatkan hasil kontraproduktif. Iran, sudah mengembangkan kapasitas nuklir lebih dari sebelumnya, dan masalah ini telah membangkitkan kekhawatiran negara-negara Barat. Sementara itu tujuan asli kesepakatan nuklir JCPOA adalah menyingkirkan sepenuhnya kekhawatiran-kekhawatiran ini,” paparnya.
Menurut Ulyanov, apa yang sedang kita saksikan saat ini bahwa pemerintah AS, telah meningkatkan eskalasi ketegangan lebih dari sebelumnya, dan menggunakan ancaman-ancaman militer serta penerapan tekanan.
Meskipun demikian, ujarnya, Trump tetap mengklaim bahwa dirinya berusaha mencapai sebuah kesepakatan. Jika memang demikian, maka satu-satunya cara nyata untuk mencapai kesepakatan adalah diplomasi, bukan ancaman atau penggunaan kekerasan.
Dubes Rusia menegaskan, Iran, sebagai sebuah negara non-nuklir, adalah anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir, NPT. Traktat ini termasuk fondasi struktur keamanan internasional, dan Iran, menempatkan fasilitas-fasilitas nuklirnya untuk diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional, IAEA. (HS)
Tags