Adaptasi dan Penyesuaian dalam Diplomasi Menurut Menlu RI
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menekankan pentingnya adaptasi dan penyesuaian dalam diplomasi Indonesia sehingga kerja diplomasi relevan dengan tuntutan kepentingan nasional dan dirasakan manfaatnya bagi rakyat Indonesia.
“Sudah tidak saatnya para diplomat Indonesia bekerja business as usual," kata Retno dalam sambutan acara peringatan HUT ke-76 Kemlu bertajuk “Dialog Kemerdekaan: Bagimu Negeri,“ yang diselenggarakan secara virtual dan disaksikan di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antaranews, Kamis (19/08/2021).
Retno mengatakan bahwa diplomasi Indonesia harus terus bergerak untuk menciptakan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan dunia, sehingga kerja diplomat juga harus menjadi bagian dari solusi, baik solusi untuk tantangan yang dihadapi Indonesia maupun solusi untuk menghadapi tantangan dunia.
Tantangan utama saat ini adalah pandemi COVID-19. Dalam konteks tersebut, Diplomasi Indonesia bekerja untuk mengamankan pasokan vaksin bagi masyarakat Indonesia dan menjaga keseteraan vaksin bagi semua negara.
Diplomasi All Out Mengamankan Pasukan Vaksin
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa diplomasi Indonesia dilakukan secara all out atau menggunakan seluruh kekuatan dan sumber daya yang ada, untuk mengamankan pasokan vaksin COVID-19.
“Dan di saat yang sama pemerintah juga terus mengupayakan percepatan vaksinasi,” kata Menlu Retno saat menyampaikan pernyataan pers virtual tentang kedatangan vaksin Moderna dari Amerika Serikat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten.
Sementara itu, sebanyak 450 ribu dosis dari total 3 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang merupakan sumbangan dari pemerintah Belanda, telah tiba di Indonesia pada Kamis.
Vaksin tersebut diperoleh Indonesia melalui mekanisme berbagi dosis (dose-sharing), hasil pembicaraan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menlu Belanda Sigrid Kaag dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Den Haag pada 1 Juli 2021.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah Belanda atas dukungan dose-sharing vaksin yang diberikan, serta kerja sama yang lebih erat ke depannya,” kata Menlu Retno saat menyampaikan keterangan pers secara daring tentang kedatangan vaksin tersebut.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert C Grijns menyatakan bahwa melalui donasi vaksin COVID-19, Belanda ingin menunjukkan solidaritas dengan Indonesia dan menjadikan momentum ini sebagai wujud kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara.
Seperti Indonesia, kata Lambert, Belanda juga sangat mengedepankan akses yang setara untuk mendapatkan vaksin bagi semua orang di dunia. Ia pun menyampaikan apresiasi atas peran aktif Indonesia dalam mekanisme berbagi vaksin global COVAX.
“Saya berharap donasi 3 juta vaksin kami akan membantu lebih banyak orang di Indonesia menjadi aman. Indonesia memiliki tempat yang berarti di hati kami,” ujar Lambert, mewakili pemerintah Belanda.
Kontribusi Maksimum Indonesia
Menlu Retno juga menyoroti keketuaan Indonesia di G20 pada 2022 dan keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.
"Semua upaya harus kita padukan agar Kemlu dapat berkontribusi secara maksimum dalam mensukseskan presidensi Indonesia di G20 dan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023," kata Menlu.
Lebih lanjut, Retno juga menyatakan bahwa sebagai salah satu negara pendiri ASEAN, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadikan ASEAN benar-benar Asosiasi yang berfokus pada pembangunan manusia, tetap relevan, menjadikan ASEAN sebagai penggerak perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan, dan mendorong ASEAN untuk terus melakukan penegakan hukum, menjalankan pemerintahan yang baik, menegakkan prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional," imbuh Menlu.
Kemudian, di akhir sambutannya, Menlu Retno juga menekankan pentingnya optimisme dalam bekerja.
“Semua tugas diplomasi dan politik luar negeri akan dapat dijalankan secara optimal apabila kita solid, bersatu, dan terus menggunakan energi positif. Insyab Allah kita akan dapat berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang tangguh dan terus tumbuh. Sekali lagi selamat ulang tahun ke-76 Kementerian Luar Negeri," pungkas Menlu.
Diplomat Peduli
Sementara itu, dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-76, Kemlu meluncurkan program “Diplomat Peduli". Program tersebut merefleksikan kepedulian sosial para diplomat Indonesia untuk meringankan beban orang-orang yang terdampak pandemi COVID-19.
Untuk tahap pertama, Kemlu telah mendistribusikan 3.000 paket sembako, masker, dan vitamin kepada masyarakat yang memerlukan di wilayah Jakarta. Kegiatan “Diplomat Peduli" tersebut bukan untuk pertama kalinya dilakukan selama pandemi.
Selain itu, bersama dengan Jakarta Ambassadors' Golf Association., Kemlu juga telah membangun “Jembatan Diplomasi", yang terletak di Desa Panjaratan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jembatan tersebut telah lama rusak akibat bencana banjir dan longsor pada Januari 2021.
Menlu menyampaikan penghargaan atas solidaritas yang ditunjukkan oleh para diplomat Indonesia, baik yang sedang bekerja dari tanah air, maupun yang sedang bertugas di seluruh penjuru dunia.
Dalam acara peringatan HUT ke-76 itu, Kemlu juga menyelenggarakan diskusi bertema “Bagimu Negeri", yang menghadirkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, dan legenda bulu tangkis Indonesia yang juga peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti pada sesi 1 berjudul “Medali untuk Negeri." (Antaranews)