Sensus Penduduk Indonesia Lanjutan di Tahun 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang memiliki program kerja periodik, salah satunya adalah sensus penduduk. Kegiatan sensus penduduk menjadi penting karena data kependudukan dan penyertanya selalu berubah dari waktu ke waktu sehingga harus diperbarui secara berkala.
Sensus Penduduk pertama setelah Indonesia merdeka diselenggarakan pada tahun 1961, dengan hasil menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 97,1 juta jiwa. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan sensus penduduk pada 2020 yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19.
Sensus penduduk 2020 tidak hanya untuk melakukan pendataan penduduk namun juga untuk mendukung tercapainya Satu Data Kependudukan Indonesia. Hal ini karena kegiatan sensus penduduk terkini dilakukan menggunakan data administrasi kependudukan dari Ditjen Dukcapil sebagai basis data dasar.
Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil merilis data kependudukan semester II tahun 2021 pada tanggal 30 Desember 2021.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) siap melakukan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan (Long Form SP2020) pada 2022 kepada 4,29 juta sampel rumah tangga dengan variabel yang lebih banyak dari sensus penduduk yang telah dilakukan pada 2020.
"Sampelnya besar, jadi estimasinya akan sampai ke level kabupaten/kota," kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Antaranews, Senin (13/06/2022).
Wilayah pendataan SP2020 Lanjutan dibagi menjadi menjadi dua kelompok yaitu 246 kabupaten/kota wilayah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan 268 kabupaten/kota wilayah Paper and Pencil Interviewing (PAPI).
Baik pada wilayah CAPI maupun PAPI, pendataan dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden.
Namun, apabila responden menolak atau tidak dapat diwawancarai secara langsung dan telah dilakukan kunjungan oleh petugas sebanyak tiga kali maka responden didata menggunakan moda Computer Assisted Telephone Interviewing (CATI), yaitu wawancara menggunakan telepon oleh petugas yang telah dilatih.
Jika pendataan melalui CATI sudah diupayakan untuk dihubungi sebanyak lima kali, responden menolak didata atau nomor tidak terhubung, maka rumah tangga tersebut dikirim link Computer Aided Web Interviewing (CAWI) untuk pengisian secara mandiri.
BPS menurunkan 78.255 petugas, yang terdiri dari 50.029 bertugas di wilayah CAPI dan 28.226 bertugas di wilayah PAPI.
"Jumlah sampel yang besar (4,29 juta rumah tangga) sebanding dengan Relative Standard Error (RSE) yang kecil," ujar Margo.
Margo menyebutkan variabel yang akan disurvei yaitu karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan dan komunikasi, disabilitas, ketenagakerjaan, fertilitas, mortalitas, dan perumahan.
"Semuanya merupakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan," ucap dia.
Secara rinci, nantinya akan terdapat 42 83 pertanyaan untuk parameter demografi, 18 pertanyaan untuk indikator SDGs dan RPJMN terkait migrasi atau mobilitas, empat pertanyaan untuk pendidikan dan komunikasi, serta lima pertanyaan terkait ketenagakerjaan.
Ia menjelaskan setidaknya terdapat beberapa tujuan diadakannya sensus penduduk lanjutan pada tahun depan, yakni untuk memperkirakan jumlah, distribusi dan komposisi penduduk, serta memperoleh data untuk penghitungan parameter demografi.
Tujuan khususnya adalah sebagai sumber data dari indikator angka kematian ibu, memperbarui data yang akan digunakan dalam penghitungan proyeksi penduduk, menyediakan data karakteristik penduduk dan perumahan, serta menjadi sumber data dari indikator kependudukan untuk SDGs yang tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
SP2020 Lanjutan ini yang persiapannya sudah dilaksanakan pada Januari-April 2022, yang kemudian berjalan pada pada Mei-Juni 2022, sementara evaluasi dan pengolahan data dilakukan pada Juli-November 2022. (sl)