Dinamika Asia Tenggara, 15 Februari 2020
(last modified Sat, 15 Feb 2020 11:30:05 GMT )
Feb 15, 2020 18:30 Asia/Jakarta
  • Presiden Indonesia dan PM Australia
    Presiden Indonesia dan PM Australia

Dinamika Asia Tenggara selama beberapa hari terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya Kunjungan Presiden Indonesia ke Australia.

Selain itu, mengenei rencana kelanjutan evakuasi WNI dari Cina, Malaysia menolak prakarsa damai Trump di Timteng, Mahathir akan menyerahkan jabatan PM setelah KTT APEC.

 

Presiden Jokowi dan ibu negara

Presiden Ri Kunjungi Australia

Presiden RI, Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.

Presiden Jokowi menyebut kunjungannya kali ini menjadi momen khusus karena bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia.

Joko Widodo mengatakan, selama rentang waktu tersebut banyak hal yang telah dicapai oleh kedua negara, namun harus terus bekerja keras untuk hubungan yang lebih kokoh ke depan.

Presiden menuturkan, untuk memperkuat kerja sama tersebut dibutuhkan fondasi yang lebih kuat dengan saling percaya dan saling menghormati. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Australia untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan saling menghormati sebagai modal besar bagi hubungan kedua negara yang kokoh.

Selepas pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Morrison menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), yaitu Plan of Action of Indonesia- Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia, dan MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Selain itu, turut pula Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra Percaya, dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo.

Di Australia, Presiden Indonesia menerima beberapa kunjungan kehormatan, yaitu dari Ketua Oposisi Australia dan dari Ketua House of Representatives Australia serta Ketua Senat Australia.

Selain itu beliau akan menyampaikan pidato di hadapan anggota parlemen Australia. Selepas menghadiri jamuan santap siang oleh PM Australia, Jokowi kembali ke Hotel Hyatt untuk kemudian menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable.

 

corona

Indonesia akan Lanjutkan Evakuasi WNI dari Cina

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan akan mengevakuasi lagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sejumlah provinsi di Cina.

Keputusan itu dilakukan karena wilayah yang terdampak penyebaran virus corona di Cina semakin luas.

"Yang mau kami lakukan justru ada beberapa lagi siswa Indonesia yang akan pulang," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, di Jakarta, Senin (10/2).

Pemerintah Indonesia saat ini masih melakukan persiapan terkait pemulangan tersebut. Namun, Mahendra tak menyebut pasti berapa pelajar atau Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dipulangkan lagi ke Indonesia dalam waktu dekat. Ia juga tidak merinci dari provinsi mana saja pelajar itu akan dipulangkan.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah memulangkan 243 WNI dari Wuhan di Provinsi Hubei, yang terdiri dari 240 orang dewasa dan 3 orang anak kecil. Mereka kemudian diangkut mengunakan pesawat militer ke Natuna pada Minggu (2/2) lalu untuk dikarantina.

 

Netanyahu dan Trump

Mahathir: Malaysia Tolak Prakarsa Damai Trump di Timteng

Perdana Menteri Malaysia mengecam proposal damai Palestina dan rezim Zionis Israel yang digagas Presiden Amerika Serikat baru-baru ini, dan memperingatkan bahwa hal itu bisa memicu konflik lebih besar di kawasan Timur Tengah (Asia Barat).

Stasiun televisi Al Jazeera (8/2/2020) melaporkan, Mahathir Mohamad, Sabtu (8/2) dalam pidatonya saat membuka Konferensi Liga Parlemen untuk Al Quds ke-3 di Kuala Lumpur mengatakan, prakarsa damai Donald Trump yang dinamai "Kesepakatan Abad" berarti menyerahkan Al Quds kepada Israel, dan ini menyakiti perasaan umat Islam dan Kristen di seluruh dunia.

Mahathir menyebut Kesepakatan Abad merugikan rakyat Palestina, dan tidak bisa diterima, karena ini merupakan kesepakatan sepihak dan hanya menguntungkan Israel.

Ia menegaskan, kesepakatan ini hanya memperhatikan kepentingan penjajah dan mengabaikan hak rakyat tertindas Palestina.

"Kesepakatan Abad hanya akan memperluas konflik kawasan, dan ditentang oleh miliaran orang di seluruh dunia," kata Mahathir.

 

PM Malaysia, Mahathir Mohamad

Mahathir akan Serahkan Jabatan PM setelah KTT APEC

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membantah tuduhan dan spekulasi dirinya masih akan mempertahankan jabatan sebagai perdana menteri untuk waktu yang lama.

Situs Bernama hari ini, Jumat (14/2/2020) melaporkan, Mahathir akan menepati janjinya untuk menyerahkan jabatan perdana menteri kepada penggantinya setelah pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang diadakan Malaysia pada November tahun ini.

“Pakatan Harapan (PH) memiliki mayoritas suara di parlemen saat ini. JUmlah 138 ini adalah karya orang lain dan saya tidak tahu bagaimana mereka menghasilkan ini. Dengan kata lain, harus ada dukungan PH untuk mendapatkan angka ini, ”katanya kepada wartawan dilansir Bernama.

“Saya berjanji untuk mundur setelah APEC, jadi saya akan menepati janji," tegas Mahathir.(PH)