Manuver Laut Bersama; Babak Baru Kerja Sama Tehran-Islamabad
Kunjungan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri ke Pakistan berakhir dengan kesepakatan baru di bidang perluasan hubungan pertahanan, keamanan dan militer.
Mayjen Bagheri meyinggung pertemuan terbarunya dengan petinggi politik dan militer Pakistan serta hasil lobi dan kesepakatan yang diraih selama kunjungan resmi empat harinya. Ia mengatakan, selama kunjungan ini selain dicapai kesepakatan di bidang peningkatan kerja sama intelijen untuk melawan terorisme, juga diraih kesepakatan untuk menggelar manuver gabungan laut di perairan kedua negara.
Mayjen Bagheri juga mengonfirmasi kehadiran kapal perang Pakistan di manuver gabungan Iran, Rusia dan Cina yang digelar sejak dua tahun lalu.
Saat menjelaskan urgensitas hasil kunjungannya tersebut mengungkapkan, Pakistan memiliki posisi khusus di mata Iran, sesuai dengan pandangan Rahbar, Ayatullah Khamenei dan juga dari sisi perbatasan panjang yang dimilikinya.
Pengokohan hubungan militer antara Republik Islam Iran dan Pakistan di kondisi sensitif kawasan saat ini sebuah keharusan yang memiliki nilai strategis.
Menjawab kebutuhan ini, kunjungan angkatan laut Iran ke Pakistan dan kunjungan timbal balik antara pejabat kedua negara selama beberapa tahun terakhir terus meningkat dan ini mengindikasikan solidaritas dan partisipasi dua angkatan laut untuk menjaga stabilitas regional dan perluasan hubungan bilateral.
Kerja sama ini juga diperkuat dengan negara lain seperti India, Cina dan Rusia dengan tujuan mengembangkan hubungan maritim. Kunjungan semacam ini memiliki dampak positif untuk meningkatkan interaksi dua arah guna menjamin keamanan rute navigasi dan perdagangan laut.
Sayid Mohammad Hosseini, dubes Iran di Pakistan mengatakan, Pakistan mengajukan rencana untuk menghubungkan Pelabuhan Gwadar ke Bandar Abbas di Iran, dan proyek serupa juga telah dijalankan dengan negara lain seperti Oman, Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak. Berdasarkan pengumuman Kementerian Kelautan Pakistan, rute navigasi internasional akan dibuka dari Palabuhan Karachi dan Gwadar ke Iran.
Kini dengan keanggotaan Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), hubungan Iran dengan Pakistan serta negara anggota lain semakin beragam. Domain geografi SCO dengan kehadiran dua kekuatan besar dunia, yakni Rusia dan Cina di samping keanggotaan tetap Iran di organisasi ini, dari satu sisi memiliki koneksi teritorial dan dari sisi lain, akses ke perairan hangat Teluk Persia disediakan untuk semua negara anggota.
Peluang yang ada di bidang ini membutuhkan pengokohan dan dukungan keamanan dengan melibatkan negara-negara kawasan. Angkatan Laut Republik Islam Iran, dengan kehadirannya yang berwibawa di perairan regional dan internasional, telah menunjukkan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan yang langgeng untuk perdagangan, terutama jalur pelayaran, perdagangan dan minyak. Armada 75 intelijen dan tempur AL Iran baru-baru ini dengan gagah berani mengarungi tiga samudera, Hindia, Atlantik Selatan dan Atlantik Utara.
Menurut perspektif regional, kebijakan Iran terhadap keamanan maritim bertumpu pada doktrin keamanan bersama. Strategi ini sangat penting dari dua sisi:
Pertama, dampaknya dalam memperkokoh kerja sama antara negara-negara kawasan guna melawan ancaman kolektif.
Kedua, menutup alasan bagi pihak asing untuk melakukan intervensi militer di kawasan dan memperkuat multilateralisme.
Kedua strategi ini bersama-sama dapat mengarah pada penciptaan kawasan yang aman berdasarkan pemahaman bersama tentang kepentingan kolektif. Kesepakatan antara Iran dan Pakistan tentang kerja sama maritim dan penyelenggaraan latihan bersama penting dari perspektif ini. (MF)