AS Akui Kekuatan Militer Iran
(last modified Wed, 09 Feb 2022 12:43:22 GMT )
Feb 09, 2022 19:43 Asia/Jakarta
  • Jend. Michael Kurilla
    Jend. Michael Kurilla

Jend. Michael Kurilla, kandidat komandan Centcom Selasa (8/2/2022) di sidang uji kelayakannya di Komite Militer Senat mengatakan, "Iran masih tetap menjadi ancaman utama bagi aktivitas Centcom mengingat negara ini memiliki kemampuan canggih militer, memiliki jaringan luas kelompok proksi dan keinginan sesekali untuk menggunakan kekuatan melawan Amerika Serikat dan sekutu Washington."

Kurilla sampai saat ini menjabat komandan XVIII Airborne Corps dan mengklaim, " Alat utama Tehran untuk power-up adalah rudal balistik, drone dan kemampuan angkatan laut negara yang berkembang. Aset rudal Iran termasuk rudal jarak menengah dan jarak pendek yang mampu menimbulkan ancaman bagi banyak target di wilayah tersebut."

Ia juga mengklaim, rudal darat-ke-udara Iran menimbulkan ancaman signifikan terhadap peralatan intelijen, indetifikasi dan pengintaian AS yang beroperasi di wilayah udara internasional. Selain itu, teknologi jalur pelayaran Iran telah memperkuat upaya "anti-aksesi" dan "pelarangan regional" Iran.

Rudal Iran

Pengakuan komandan senior AS atas kekuatan militer Iran menunjukkan fakta bahwa meski beberapa sanksi luas senjata terhadap Iran, tapi industri militer dan angkatan bersenjata Iran mampu mengembangkan kemampuan militer yang signifikan sambil menciptakan pertahanan dan senjata yang kuat sehingga membuat Amerika khawatir.

Terlepas dari sanksi sepihak dan multilateral, Iran diakui sebagai kekuatan regional, dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap ancaman regional atau trans-regional. Dalam rangka menyebarkan Iranophobia, Washington selalu berusaha menggambarkan kekuatan militer Iran sebagai ancaman bagi negara-negara kawasan, terutama negara-negara selatan Teluk Persia, sekain untuk membenarkan kehadiran militernya yang tidak sah di kawasan, terutama di Teluk Persia, juga mendorong mereka membeli senjata miliaran dolar dario Amerikat. Padahal selama beberapa dekade kehadiran militer Amerika di Teluk Persia menjadi faktor penting eskalasi instabilitas dan ketidakamanan serta maraknya terorisme di kawasan.

Sedangkan doktrin pertahanan Iran pada dasarnya dikembangkan berdasarkan prinsip pencegahan. Untuk menciptakan pencegahan yang nyata, memiliki kemampuan militer dan persenjataan yang kredibel serta memiliki angkatan bersenjata yang kuat dan diperlengkapi memiliki peran penting. Salah satu pilar utama pencegahan Iran adalah penciptaan dan pengembangan arsenal rudal balistik, yang mencakup berbagai rudal balistik dengan jangkauan yang berbeda, yang telah menciptakan ketakutan besar di antara musuh-musuh Republik Islam, terutama Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Robin Wright, pengamat Amerika Serikat mengatakan, Iran fokus memproduksi rudal jarak jauh dengan akurasi tinggi dan kekuatan destruktif lebih besar. Dinas Intelijen Pertahanan melaporkan bahwa Iran saat ini salah satu produsen rudal top dunia dan persenjataannya adalah persenjataan terbesar serta paling beragam di Asia Barat.

Aspek lain dari pencegahan Iran adalah perang asimetris, di mana industri pertahanan kembali memainkan peran penting dalam menyediakan peralatan dan senjata untuk jenis perang ini. Dalam hal ini, Angkatan Laut Korps Korps Revolusi Islam (NEDSA) telah mengoperasikan ratusan jenis kapal berkecepatan tinggi dalam berbagai dimensi, dan dengan demikian memiliki kekuatan yang cukup besar untuk melawan ancaman maritim AS di Teluk Persia.

Sementara Iran telah membuat kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam teknologi militer canggih, seperti pembangunan pesawat tak berawak, sistem pertahanan udara, rudal jelajah permukaan dan rudal anti-kapal, yang merupakan elemen penting dalam melawan ancaman regional AS. Khususnya penembakan terhadap drone canggih AS Global Hawk oleh sistem anti-udara Iran di Teluk Persia dengan jelas menunjukkan kemampuan pertahanan Iran dalam menghadapi segala bentuk serangan Amerika.

Kesimpulannya, peningkatan kemampuan militer Iran telah memicu ketakutan para komandan militer Amerika dan pengakuan Jenderal Kurilla, kandidat komandan Centcom juga menjadi bukti akan hal ini. (MF)

 

 

 

Tags