Rahbar: Seluruh Wilayah Palestina Berubah Jadi Arena Perlawanan
(last modified Fri, 29 Apr 2022 12:30:00 GMT )
Apr 29, 2022 19:30 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei, pidato Hari Quds Sedunia
    Ayatullah Khamenei, pidato Hari Quds Sedunia

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, seluruh wilayah Palestina sudah berubah menjadi arena perlawanan, dan semua proyek normalisasi dengan Zionis, batal.

Ayatullah Khamenei dalam pidato di Hari Quds Sedunia, Jumat (29/4/2022) yang disiarkan langsung oleh televisi nasional Iran, menyinggung indikasi-indikasi penuh harapan terkait masa depan berbeda yang menguntungkan rakyat Palestina, termasuk meluasnya arena perlawanan ke seluruh wilayah Palestina, di sisi lain, melemahnya rezim penjajah, dan pendukung utamanya yaitu Amerika Serikat.

Pada saat yang sama, Rahbar menyebut peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa tahun terakhir di Palestina, menunjukkan batalnya seluruh proyek normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, dan beliau juga mengingatkan berkah luar biasa munculnya perlawanan di kawasan Asia Barat.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Masalah-masalah Dunia Islam, dan yang terdepan yaitu masalah Palestina, hanya bisa diselesaikan dengan kekuatan perlawanan."

Rahbar menekankan realitas bahwa selama Rezim Zionis perampok dan penjahat, masih menguasai Al Quds, maka setiap hari dalam setahun harus dianggap sebagai Hari Quds.

"Al Quds mulia adalah jantung Palestina, dan seluruh negara ini dirampok, dari samudra hingga sungai adalah kelanjutan dari Quds," ujarnya.

Ayatullah Khamenei memuji perlawanan dan keberanian tak ada duanya rakyat Palestina, dan menganggap operasi martir para pemuda Palestina, menyebabkan terciptanya perisai pertahanan bagi Palestina, dan membawa kabar gembira tentang masa depan yang berbeda.

Soal indikasi-indikasi terbentuknya perimbangan baru masa depan Palestina, Rahbar menuturkan, "Hari ini 'tekad tak terkalahkan' di Palestina, dan di seluruh kawasan Asia Barat telah menggantikan 'pasukan tak terkalahkan Zionis', dan pasukan penjahat terpaksa mengubah formasi pasukannya dari agresif menjadi defensif."

Lebih lanjut Ayatullah Khamenei menyinggung sejumlah bukti nyata meluasnya perlawanan ke seluruh wilayah Palestina seperti gerakan di kamp Jenin yang telah membuat Zionis gila, tuntutan 70 persen warga Palestina untuk melancarkan serangan militer ke rezim penjajah, gerakan jihad rakyat Palestina di wilayah utara, dan selatan Wilayah pendudukan tahun 1948, demonstrasi luas di Yordania dan Al Quds Timur, pertahanan luar biasa pemuda Palestina atas Masjid Al Aqsa dan manuver militer di Jalur Gaza.

 

 

"Seluruh Palestina telah berubah menjadi arena perlawanan, dan rakyat Palestina sepakat untuk melanjutkan jihad. Fenomena-fenomena penting ini berarti kesiapan penuh rakyat Palestina untuk melawan rezim penjajah, dan membuka tangan organsisai-organsiasi perjuangan untuk terjun ke medan tempur, kapan pun diperlukan," paparnya.

Rahbar menilai pesan penting peristiwa-peristiwa ini, dan apa yang terjadi di Palestina dalam beberapa tahun terakhir adalah batalnya seluruh proyek normalisasi dengan Zionis.

Ia menegaskan, "Tidak ada satu pun proyek terkait Palestina yang bisa dilaksanakan tanpa kehadiran atau jika bertentangan dengan pandangan pemilik asli tanah ini yaitu rakyat Palestina sendiri, dan ini berarti bahwa seluruh kesepakatan-kesepakatan sebelumnya seperti Perjanjian Oslo, proyek Arab solusi dua negara, Kesepakatan Abraham, atau normalisasi hubungan yang menghinakan, adalah batal."

Ayatullah Khamenei menjelaskan tentang berlanjutnya berbagai macam kejahatan Rezim Zionis Israel, meski sudah kehabisan napas.

"Para pendusta yang mengklaim pembela hak asasi manusia di Eropa dan Amerika yang menciptakan kebisingan dalam masalah Ukraina, di hadapan semua kejahatan di Palestina, membisu dan tidak membela mereka yang tertindas, bahkan membantu serigala haus darah," tegasnya.

Menurut Rahbar, pelajaran berharga dari perilaku menipu adidaya rasis Barat ini adalah menghindari segala bentuk ketergantungan pada mereka.

Ia menerangkan, "Hanya kekuatan perlawanan yang bersumber dari ajaran Al Quran, dan hukum Islam mulia, yang dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan Dunia Islam, terutama masalah Palestina."

Ayatullah Khamenei menganggap terbentuknya perlawanan di kawasan Asia Barat merupakan peristiwa paling penuh berkah di kawasan ini.

"Para pejuang perlawanan yang telah membersihkan wilayah-wilayah yang dijajah di Lebanon dari keberadaan Zionis, membebaskan Irak, dari tenggorokan Amerika Serikat, dan menyelamatkannya dari kejahatan Daesh, meminta bantuan kepada para pejuang Suriah dalam melawan konspirasi AS, memerangi terorisme internasional, membantu rakyat pejuang Yaman, dalam perang yang dipaksakan terhadap mereka, dengan meninju eksistensi Zionis perampok, dengan bantuan Ilahi, rezim ini akan ditundukan, dan dengan kerja keras serta jihad, masalah Al Quds dan Palestina akan semakin terang di benak publik dunia," pungkasnya. (HS)

Tags