Iran Aktualita, 30 April 2022
-
Kontainer barang.
Ada beberapa informasi menarik mengenai perkembangan di Republik Islam Iran, terutama di bidang ekonomi, politik dan sosial selama sepekan terakhir ini.
Badan Pengembangan Perdagangan Iran melaporkan peningkatan 14 persen ekspor non-minyak Iran ke Rusia.
Hadi Tizhoosh Taban, Kepala Kamar Dagang Bersama Iran-Rusia pada Konferensi Internasional Kedua tentang Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi antara kedua negara hari Sabtu (23/4/2022) mengatakan ekspor Iran ke Rusia telah meningkat lebih dari 60 persen sejak awal tahun 1400 Hs.
Badan Pengembangan Perdagangan Iran dalam sebuah laporan terbaru mengumumkan nilai ekspor non-minyak Iran ke Rusia pada tahun 1400 Hs melebihi 579 juta dolar.
Menurut laporan ini, tahun lalu (1400 Hs) sekitar 1.139.992 ton barang Iran senilai sekitar 579 juta dolar diekspor ke Rusia, yang menunjukkan pertumbuhan 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya (1399 Hs).
Pada 1399 Hs, volume ekspor non-minyak Iran ke Rusia sebesar 1.060.793 ton barang senilai 509.917.917 dolar.
Produk utama Iran yang diekspor ke Rusia adalah pistachio dengan kulit segar atau kering, polistiren biasa, kiwi segar, dan serat sintetis tidak utuh, dari poliester pintal yang tidak dikelantang atau belum diproses, gandum biasa, minyak biji bunga matahari, saffron dan jagung mentah.

Iran Berhasil Gagalkan Serangan Siber
Pusat Keamanan Ruang Pertukaran Informasi Kepresidenan Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menggagalkan serangan siber yang menargetkan sistem infrastruktur negaranya.
Pusat Keamanan Ruang Pertukaran Informasi Kepresidenan Republik Islam Iran hari Minggu (24/4/2022) mengumumkan bahwa tindakan pusat yang tepat waktu dalam beberapa hari terakhir telah mencegah serangan siber yang meluas terhadap infrastruktur Iran, dan menggagalkan operasi yang dirancang oleh para penyerang pada tahap awal operasi.
Para penyerang siber mencoba mengeksploitasi lubang keamanan di salah satu perangkat lunak yang paling banyak digunakan dalam berbagai lembaga untuk mendapatkan akses ke infrastruktur serta mengekstraksi informasinya, dan mencoba menyebarkan konten mereka yang terinfeksi ke dalam sistem.
Pakar teknis Pusat Keamanan Ruang Pertukaran Informasi Kepresidenan Iran berhasil melacak beberapa alamat IP penyerang dari Belanda, Amerika Serikat, Belanda dan Inggris.
Republik Islam Iran selama ini telah menangkis jutaan serangan dunia maya dalam beberapa tahun terakhir.

Dialog Iran-Saudi Serius dan Alami Kemajuan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, dialog Iran dan Arab Saudi di Baghdad hari Kamis lalu, serius, positif dan mengalami kemajuan.
Saeed Khatibzadeh, Senin (25/4/2022) menuturkan, dialog terbaru Iran dan Saudi di Baghdad hari Kamis lalu, dilakukan atas prakarsa pemerintah Irak, dengan pendahuluan serta bantuan pemerintah Oman, dan dialog ini positif serta mengalami kemajuan.
Ia menambahkan, "Kerangka-kerangka yang sudah diprediksi sejak awal, dibahas, dan dialog berlangsung serius, jika dialog meningkat hingga level politik, maka kita menyaksikan kemajuan dalam kerangka perundingan. Sampai sekarang kami masih berada pada poin pertemuan tingkat menteri luar negeri."
Saat ditanya tentang masalah dalam negeri Irak, Jubir Kemenlu Iran menegaskan bahwa masalah internal Irak, terkait dengan rakyat Irak sendiri.
Sehubungan dengan perundingan Iran-Saudi, Khatibzadeh menjelaskan, "Kami membahas masalah bilateral, dan regional dengan delegasi Saudi, dan Insyaallah haji akan dilaksanakan, dan hasil dialog tentang masalah ini menunjukkan sekitar 40.000 warga Iran akan berangkat haji tahun ini, sementara beberapa tema lain sedang dibahas."

Iran Luncurkan Sistem Pemantauan Artileri Cerdas
Operasional sistem pemantauan artileri cerdas diresmikan di Pusat Pelatihan Artileri dan Rudal Angkatan Darat Shahid Sayad Shirazi di Isfahan.
Brigjen Siavash Mihandoust Senin (25/4/2022) malam mengatakan,"Keberadaan sistem pemantau artileri cerdas ini menunjukkan keberhasilan Republik Islam,".
"Sistem ini telah dirancang dan dibangun dengan mengandalkan para ahli Iran dan menggunakan kapasitas akademik dan pengetahuan, tanpa mengambil model dari negara manapun," ujar Mohandoust.
"Sistem ini dapat memfasilitasi kegiatan tim penembak dan memantau penembakan beberapa meriam dari jarak yang cukup jauh untuk petugas penembakan dan mengendalikan titik bidik secara lebih akurat," tegasnya.
Amir Mihandoust mengatakan bahwa dalam sistem ini, akurasi, kecepatan dan efektivitas tembakan artileri berlipat ganda dan keamanan pasukan terjamin.
Iran Ekspor Kacang Pistachio ke 75 Negara Dunia
Juru bicara Dirjen Kepabeanan dan Cukai Iran mengatakan, 135.322 ton aneka jenis kacang Pistachio Iran, senilai 914.027.826 dolar, pada tahun 1400 Hijriah Syamsiah (21 Maret 2021-19 Februari 2022) diekspor ke 75 negara dunia.
Sayid Rohullah Latifi, Selasa (26/4/2022) menuturkan, lima negara importir terbesar kacang Pistachio berkulit dari Iran adalah Cina, dengan impor senilai 199 juta dolar, India dengan 85 juta dolar, Rusia dengan 53 juta dolar, Irak dengan 50 juta dolar, dan Kirgistan dengan total impor senilai 45 juta dolar.
Sehubungan dengan ekspor kacang Pistachio yang sudah dikupas, Jubir Dirjen Kepabeanan dan Cukai Iran menjelaskan, ekspor kacang Pistachio tanpa kulit ke Jerman senilai 50 juta dolar, India 44 juta dolar, Uni Emirat Arab 29 juta dolar, Irak 25 juta dolar, dan Turki 13 juta dolar.
Sementara untuk ekspor aneka jenis Pistachio lain, 429 ton jenis Pistachio juga diekspor ke sejumlah negara tahun lalu dengan nilai 2,5 juta dolar.

Pidato Terbaru Rahbar, dari Isu Palestina hingga Geopolitik Global
Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei menyebut rakyat Palestina kuat meskipun saat ini berada dalam kondisi tertindas, dan menegaskan urgensi dukungan masyarakat internasional terhadap perjuangan Palestina.
Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan ratusan aktivis mahasiswa pada Selasa (26/4/2022) malam menyinggung urgensi peringatan Hari Quds Internasional Jumat pekan ini, dan menilai Hari Quds tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan mengatakan, "Rakyat dan pemuda Palestina menunjukkan pengorbanan besar mereka menghadapi rezim Zionis yang menggunakan kebejatan dan kejahatan maksimal, maupun tindakan apapun yang bisa dilakukannya dengan dukungan Amerika Serikat dan Eropa,".
Rahbar mengkritik sikap sebagian negara Muslim dalam masalah Palestina dengan menegaskan, "Amat disayangkan, sikap negara-negara Muslim sangat buruk, bahkan tidak mau berbicara tentang masalah Palestina, dan beberapa dari mereka berpikir bahwa cara untuk membantu Palestina adalah dengan menjalin hubungan dengan Zionis. Padahal ini jelas sebuah kesalahan besar,".
"Apakah hubungan Mesir dengan rezim Zionis mengurangi kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina, atau mengurangi penistaan terhadap Masjid Al-Aqsa ? Kini beberapa negara Muslim ingin mengulangi kesalahan yang sama dilakukan Anwar Sadat dahulu," kata Ayatullah Khamenei menyinggung keputusan pemimpin Mesir empat dekade silam.
Rahbar dalam pidatonya menekankan bahwa membangun hubungan dengan rezim Zionis tidak akan ada gunanya sama sekali.
"Kami berharap, dengan memohon rahmat ilahi, masalah Palestina akan berakhir dengan baik dan bahagia, dan orang-orang Palestina akan segera mendapatkan kembali tanah mereka dan Masjid Al-Aqsa," tegas Ayatullah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam memandang kembali ke Islam sejati serta penolakan terhadap kejumudan dan isu Palestina sebagai karakteristik Revolusi Islam.
Di bagian lain pidatonya, Ayatullah Khamenei mengungkapkan urgensi belajar dari sejarah dan masalah geopolitik global, dengan menambahkan, "Hari ini, dunia berada di ambang tatanan internasional baru. Setelah era tatanan dunia bipolar, teori unipolar sedang terbentuk, tapi pada periode ini Amerika kian hari semakin melemah,".
“Masalah perang Ukraina baru-baru ini harus dilihat lebih dalam dari konteks pembentukan tatanan dunia baru, yang mungkin akan diikuti oleh proses yang kompleks dan sulit. Dalam situasi baru dan kompleks seperti ini, tugas semua negara, termasuk Republik Islam adalah menghadirkan perangkat keras dan perangkat lunak dalam tatanan baru ini untuk memastikan kepentingan dan keamanan negara tidak dipinggirkan," papar Rahbar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan, "Para mahasiswa dan akademisi menanggung tanggung jawab terbesar untuk melakukan tugas besar ini. Oleh karena itu, urgensi peran kalangan universitas dewasa ini semakin penting melebihi sebelumnya."

Menhan Iran dan Cina Tegaskan Perlawanan atas Hegemoni AS
Menteri Pertahanan Iran menekankan pentingnya melawan proses hegemoni Amerika Serikat di dunia melalui penguatan multilateralisme.
Menhan Iran, Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Gharaei Ashtiani, Rabu (27/4/2022) menerima kunjungan Menhan Cina Jenderal Wei Fenghe di Tehran.
Dalam pertemuan Menhan Iran dan Cina, kedua pihak memprotes langkah-langkah unilateralisme AS yang menyebarluaskan ketidakamanan dan instabilitas di dunia, dengan mengkaji mekanisme penguatan serta pendalaman kerja sama pertahanan, dan militer dua negara, dan menilai pengembangan hubungan bilateral sebagai faktor efektif untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional serta internasional.
Menhan Iran dan Cina juga mengkhawatirkan fenomena krisis keamanan di dunia yang terus meningkat, dan keduanya sepakat bahwa akar dari krisis-krisis keamanan ini adalah kebijakan ekspansionis dan hegemonik Barat dan AS, serta penyalahgunaan kevakuman keamanan di dunia, dan keduanya menekankan urgensi melawan proses hegemoni AS di dunia melalui penguatan multilateralisme.
Menhan Iran menegaskan, "Pengalaman sejarah membuktikan kehadiran militer AS di semua tempat di dunia ini, alih-alih menciptakan keamanan dan stabilitas, malah menyulut ketidakamanan, instabilitas, konflik, pesimisme, perang, kerusakan dan pengungsian."
Di sisi lain Menhan Cina menyebut tujuan kunjungannya ke Iran, adalah untuk meningkatkan level kerja sama strategis pertahanan dua negara.
"Kerja sama Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, dan Cina memainkan peran signifikan dalam menggagalkan langkah-langkah hegemoni dan unilateralisme AS, serta berperan efektif dalam memerangi terorisme," pungkasnya.

Iran Pamerkan Rudal Baru "Kheibarshekan" di Pawai Hari Quds
Pada peringatan Hari Quds Sedunia yang diselenggarakan di kota Tehran, rudal-rudal Kheibarshekan dan Qadr F dipamerkan.
Hari ini, Jumat (29/4/2022) bertepatan dengan tanggal 27 Ramadan 1443 Hijriah, diperingati sebagai Hari Quds Sedunia, dan masyarakat di seluruh penjuru Iran, setelah dua tahun, turun ke jalan bergabung dengan pawai memperingati hari ini.
Rudal Kheibarshekan merupakan salah satu rudal balistik terbaru Iran, dan memiliki jarak tempuh 1.450 kilometer, dan merupakan rudal balistik taktis Iran dengan jarak tempuh terjauh.
Sementara rudal Qadr F termasuk rudal balistik berbahan bakar cair Iran, yang merupakan satu dari tiga rudal sejenis yaitu rudal Qadr S, Qadr H, dan sudah dikembangkan.
Rudal ini memiliki jarak tempuh hingga 1.500 kilometer, dan mampu membawa hulu ledak seberat 650 kilogram, serta bisa menghancurkan berbagai target darat, dan permukaan laut.
Rudal-rudal ini disebut-sebut sebagai bagian dari kekuatan Republik Islam Iran untuk menghancurkan Rezim Zionis Israel.

Hari Ini Teriakan Mampus Israel Menggema di Seluruh Iran
Rakyat Iran di seluruh penjuru negara ini bersama para pejabat pemerintah, turun ke jalan bergabung dalam pawai memperingati Hari Quds Sedunia, dan meneriakan "Mampus Israel" dan "Mampus Amerika".
Hari ini, Jumat (29/4/2022) bertepatan dengan 27 Ramadan 1443 Hijriah, adalah Hari Quds Sedunia. Masyarakat kota Tehran, dalam pawai Hari Quds menandatangani spanduk panjang dukungan terhadap rakyat Palestina, dan menuntut tindakan atas kejahatan Rezim Zionis Israel.
Peringatan Hari Quds di Iran, selama dua tahun terakhir dilakukan menggunakan kendaraan, karena mencegah penyebaran wabah virus Corona, namun hari ini semua warga di seluruh Iran, turun ke jalan mengikuti pawai.
Para pendukung Palestina di seluruh dunia di hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan tahun ini juga turun ke jalan meneriakan dukungan atas rakyat tertindas Palestina.
Peringatan Hari Quds Sedunia di kota Tehran, diikuti oleh warga Yahudi Iran. Mereka bergabung dengan massa aksi di depan Sinagog Abrishami yang terletak di Jalan Felestin, Tehran.
Para peserta aksi Hari Quds di Iran, membawa plakat berisi dukungan atas rakyat Palestina, foto Syahid Qassem Soleimani, dan Rahbar, serta membakar bendera Rezim Zionis dan Amerika Serikat. (RA)