Abdollahian: AS Miliki Niat Serius, Kesepakatan itu tidak di luar Jangkauan
(last modified Wed, 29 Jun 2022 03:23:28 GMT )
Jun 29, 2022 10:23 Asia/Jakarta
  • Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian
    Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran seraya menjelaskan bahwa Iran tidak akan mundur dari garis merahnya mengungkapkan, jika Amerika memiliki niat serius, maka kesepakatan tidak di luar jangkauan.

Putaran kedelapan perundingan Wina terkait pencabutan sanksi yang dimulai sejak 27 Desember 2021, atas usulan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dihentikan sementara dan para juru runding kembali ke negara masing-masing untuk konsultasi politik. Sejak saat itu hingga kini proses perundingan terhenti karena penundaan keputusan Amerika mengkompensasi langkah ilegalnya terhadap Iran dan JCPOA.

Perundingan untuk pencabutan sanksi dimulai sejak hari Selasa (29/6/2022) di Doha, Qatar.

Seperti dilaporkan FNA, Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian yang berada di Turkmenistan untuk menghadiri pertemuan menlu negara-negara pesisir Laut Kaspia, Selasa sore dihadapan staf Kedubes Iran di Ashgabad dan keluarga meerka menjelaskan proses perundingan yang berlangsung di Doha untuk mencabut sanksi.

"Kami telah mengingatkan AS bahwa jika mereka mengikuti jalan resolusi, kami tidak akan tinggal diam, dan kami meminta mereka untuk mengikuti jalan politik pembicaraan sehingga kami dapat mencapai kesepakatan untuk mencabut sanksi dan dapat mengumumkannya ini di Wina," kata Amir-Abdollahian.

Amir-Abdollahian mengingatkan, "Kami telah mengumumkan langkah terbaru nuklir kami secara legal kepada sekretariat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan ilmuwan hebat kami yang mayoritasnya adalah generasi muda memiliki tangan yang penuh, dan dalam tindakan balasan atas setiap resolusi potensial di IAEA kami mengumumkan kepada Badan bahwa kami akan membuat gasifikasi beberapa rantai sentrifugal baru dan memperkaya uranium, dan kedua memasang sentrifugal generasi baru, dan ketiga kamera yang kami telah menyetujui sebelum komitmen kami yang dipasang di situs nuklir akan kami copot."

Ia menandaskan, kami siap untuk meraih sebuah kesepakatan yang baik, berkesinambungan dan kuat, dan terlepas dari kenyataan bahwa Biden secara teratur mengirim pesan ke Iran melalui berbagai saluran, menekankan bahwa saya memiliki keinginan kuat untuk mencapai kesepakatan, tapi dalam praktiknya, kami tidak melihat apa pun berdasarkan perilaku tekanan maksimum era Trump di Amerika Serikat. (MF)