Kisah Koniko, Ibu Tiga Anak dari Jepang yang Putranya Gugur Syahid
Koniko Yamamura lahir di kota Ashiya Jepang pada tahun 1938. Dia masuk Islam setelah menikah dengan seorang pengusaha dari Iran. Dia kemudian mengubah namanya menjadi Saba (Seba) Babaei.
Setelah menetap di Iran, Koniko tertarik pada gagasan Pencetus Revolusi Islam Imam Khomeini ra untuk melawan rezim diktator Pahlavi yang menindas rakyat Iran.
Selama Perang Pertahanan Suci (perang yang dipaksakan oleh rezim Saddam Irak terhadap Iran selama delapan tahun), Mohammad Babaei, putra kedua Koniko, memutuskan untuk bergabung dengan pasukan pertahanan Iran untuk melawan serangan pasukan Baath Irak. Mohammad gugur syahid pada usia 19 atau 20 tahun.
Sementara Koniko meninggal dunia pada hari Jumat, 1 Juli 2022 setelah dirawat di Rumah Sakit Khatam al-Anbya. Memoarnya telah dibuat oleh Hamid Hesam dan Massoud Amirkhani dengan judul "The Immigrant of the Land of Sun".
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ibu dari satu-satunya syahid dari Jepang dalam Perang Pertahanan Suci.
Dalam pesannya, Presiden Iran mengatakan, kabar meninggalnya Seba Babaei (Koniko Yamamura), ibu dari satu-satunya syahid dari Jepang selama periode Pertahanan Suci, tidak menyenangkan dan menyayat hati.
"Ibu yang berbakti ini, setelah masuk Islam dan pengabdian dirinya kepada Ahlul Bait as, memulai babak baru hidupnya dengan berimigrasi ke Iran," kata Raisi dalam pesannya.
Dia menambahkan, imigran dari Negeri Matahari, Nippon, dengan membesarkan putranya yang pemberani, Syahid yang terhormat "Mohammad Babaei", menyimpan namanya dan nama putranya dalam buku emas pengorbanan dan kesyahidan selamanya.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tercinta Babaei atas meninggalnya wanita yang setia ini, dan saya berdoa untuk rahmat Allah Swt bagi almarhumah dan persahabatan dengan putranya yang gugur syahid, dan kesabaran dan kesehatan untuk keluarganya yang terhormat," tulis Presiden Iran.
Berikut ini wawancara dengan Koniko Yamamura mengenai putranya yang gugur syahid dalam perang Pertahanan Suci pada masa hidupnya:
(RA)