Barat Tingkatkan Soft War terhadap Iran, Ini Tujuan Utamanya!
(last modified Sat, 09 Jul 2022 10:01:59 GMT )
Jul 09, 2022 17:01 Asia/Jakarta
  • Kepala Pusat Studi dan Riset Strategis Militer Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmed Reza Pourdastan.
    Kepala Pusat Studi dan Riset Strategis Militer Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmed Reza Pourdastan.

Kepala Pusat Studi dan Riset Strategis Militer Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmed Reza Pourdastan mengatakan, upaya agar rakyat kecewa dan putus asa atas Republik Islam adalah tujuan terpenting musuh dalam perang lunak (Soft War).

"Hari ini dengan konspirasi dan tipu daya yang dirancang dan digunakan musuh untuk menarget Republik Islam Iran, kondisinya menjadi jauh lebih sulit dan rumit dibanding dengan sejak perang," kata Brigjen Pourdastan seperti dilaporkan Humas Militer Iran, ketika menyampaikan pernyataan pada peringatan keempat untuk Syuhada Mahall-e Darb-e Ghaim dan Amiran Syahid Shahr-e Kashan.

Brigjen Pourdastan menyatakan bahwa Iran saat ini terlibat dalam perang lunak, dan menegaskan, kita harus waspada terhadap rencana musuh.

Dewasa ini, karena perkembangan dunia komunikasi dan teknologi informasi serta meluasnya media internet dan dunia maya, serangan negara-negara arogan telah berubah dari perang keras (Hard War) menjadi perang lunak.

Perang lunak adalah segala jenis tindakan psikologis dan propaganda yang tujuannya untuk menarget masyarakat atau kelompok. Perbedaan utamanya dari perang keras adalah tidak adanya konflik dan penggunaan senjata militer.

Kepala Pusat Studi dan Riset Strategis Militer Republik Islam Iran juga menyinggung meningkatnya kecenderungan terhadap Islam di negara-negara Eropa dan Amerika.

"Mengadakan peringatan untuk Syuhada, acara-acara duka dan berkabung pada bulan Muharram, I'tikaf (iktikaf) dan pagelaran Nasyid Salam Farmandeh, akan mengarah pada berkembangnya pusat-pusat penerangan untuk generasi muda agar terdorong untuk mengabdi kepada Islam," jelasnya.

Brigjen Pourdastan menuturkan, krisis narkoba, penuhnya penjara, penembakan yang merajalela, pembunuhan dan perampokan, rasisme, kenaikan harga barang-barang pokok dan inflasi adalah masalah paling penting di Amerika saat ini. (RA)