Brigjen Pourdastan: Rezim Saudi Harus Tahu Kesabaran Iran Ada Batasnya
Kepala Pusat Riset Strategis Militer Iran menyinggung keterlibatan Arab Saudi dalam kerusuhan-kerusuhan Iran dan mengatakan, Rezim Saudi harus tahu Iran masih bersabar, tapi kesabaran itu ada batasnya.
Brigjen Ahmad Reza Pourdastan, Sabtu (19/11/2022) menuturkan, "Kerusuhan-kerusuhan terorganisir dan operasi di lapangan dengan dukungan luas media, serta diplomatik adalah indikasi perang hibrida dan perang total yang dirancang dalam tiga lapisan yaitu strategi, operasi dan taktik, masing-masing lapisan ini memiliki langkah dan perencanaan khusus."
Ia menambahkan, "Salah satu konsep kekuatan negara adalah keberadaan sebuah rakyat yang sadar, patuh pada pimpinan, dan pada saat yang sama sabar."
Menurut Brigjen Pourdastan, bangsa Iran yang sadar ini segera setelah pecahnya kerusuhan menyaksikan tangan-tangan kotor dan rahasia musuh, dan dengan kepatuhan pada kepemimpinan Ayatullah Sayid Ali Khamenei, mereka tidak meninggalkan para penjaga keamanan sendirian tanpa bantuan, dan sebagaimana biasanya menjalankan kewajiban agama dan revolusi.
"Dalam kerusuhan-kerusuhan terbaru di Iran, media memainkan peran kunci dalam mengomandoi dan mengendalikan para perusuh, dan dengan arahan dinas-dinas intelijen serta keamanan asing, mereka mengelola serta menentukan lokasi bentrokan dan kerusuhan," pungkasnya. (HS)