Penekanan pada Pengembangan Kerja Sama Ekonomi Iran-Indonesia
Juru bicara Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran dan Wakil Ketua MPR RI menekankan pada pengembangan kerja sama ekonomi bilateral.
Hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia dimulai pada tahun 1950, dan kedua negara adalah anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Gerakan Non-Blok dan D-8.
Hubungan antara Republik Islam Iran dan Indonesia selalu hangat dan bersahabat.
Menurut laporan IRIB, Abolfazl Amoui, Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Republik Islam Iran menyatakan kepuasannya dengan hubungan antara kedua negara.
Menurutnya, Iran dan Indonesia sebagai dua negara Muslim memiliki banyak kesamaan dan harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kerja sama ekonomi.
Mengacu pada kapasitas diplomatik perwakilan Iran dan Indonesia, Amoui menekankan perlunya pemanfaatan potensi ini secara optimal untuk memperkuat hubungan antarnegara di kawasan.
Fadel Mohammad, Wakil Ketua MPR RI juga menyatakan kepuasannya atas kerja sama antara Tehran dan Jakarta dalam komunikasi video ini, dan memandang perlu untuk memperluas dan memperdalam hubungan antarnegara-negara Muslim sesuai dengan kapasitas yang ada.
Fadel Mohammad menjelaskan bahwa peran dan posisi parlemen efektif dalam memperkuat konsultasi konstruktif antara Iran dan Indonesia di kancah regional dan internasional, serta memecahkan masalah terkait dunia Islam dan tantangan yang ada.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Indonesia mengundang delegasi parlemen Republik Islam Iran untuk berpartisipasi dalam pertemuan pertama Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia yang akan diadakan bulan ini di Bandung, Indonesia.(sl)