Orasi 13 Aban, Presiden Iran Respons Statemen Presiden AS
(last modified Fri, 04 Nov 2022 11:22:14 GMT )
Nov 04, 2022 18:22 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi berpidato di hadapan peserta Pawai 13 Aban, Tehran, Jumat (4/11/2022).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi berpidato di hadapan peserta Pawai 13 Aban, Tehran, Jumat (4/11/2022).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, bangsa besar Iran dengan revolusinya yang mulia menempatkan perang melawan tirani dan kolonialisme dalam agendanya.

"Hari ini, Amerika Serikat (AS) tahu betul bahwa Iran memiliki pengaruh di kawasan dan tidak ada persamaan yang dicapai di kawasan tanpa pandangan setuju dari Republik Islam," kata Sayid Ebrahim Raisi dalam orasinya di hadapan peserta Pawai 13 Aban di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat (4/11/2022) seperti dikutip ISNA.

Hari ini, Jumat, tanggal 13 Aban 1401 HS atau 4 November 2022 adalah Hari Nasional Iran Melawan Arogansi Global dan juga Hari Pelajar. Presiden Iran mengatakan, hari ini adalah simbol dan manifestasi dari arogansi sistem dominasi yang berkuasa di AS.

Sayid Raisi menambahkan, Republik Islam Iran telah bergerak untuk melindungi kawasan dari boneka-boneka AS dan Letnan Jenderal Haj Qassem Soleimani adalah simbol perang melawan terorisme di dunia.

"Apa yang telah kalian bawa kepada rakyat Afghanistan, Suriah, Irak, kawasan dan dunia atas nama kebebasan ada di depan mata kami dan kami melihat kondisi negara-negara ini, bagaimana kalian memperbudak bangsa-bangsa atas nama kebebasan dan memerangi terorisme, namun ketahuilah bahwa versi yang kalian buat untuk beberapa negara seperti Libya dan Suriah tidak dapat diterapkan di Iran," tegasnya.

Acara peringatan 13 Aban di depan bekas Kedutaan AS di Tehran

Presiden Iran menyinggung fakta bahwa AS memainkan peran utama dalam perang dan pertumpahan darah serta menghancurkan kepentingan negara-negara lain demi mengamankan kepentingannya sendiri.

Sayid Raisi kemudian menyinggung pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mendukung kerusuhan  di Iran. 

"Presiden AS mengatakan bahwa kami memiliki tujuan untuk membebaskan Iran, tetapi Iran telah dibebaskan 43 tahun yang lalu dan tidak akan lagi menjadi tawanan Anda, dan kami tidak akan pernah menjadi sapi perah," tegas Presiden Iran.

Sayid Raisi menyatakan bahwa semangat arogansi dan dominasi tidak sesuai dan tidak sejalan dengan perkatan dan suara rakyat. Dia menyinggung kemajuan Republik Islam Iran di bidang produksi obat, vaksin, dan industri luar angkasa.

"Pemuda-pemuda Iran unggul di kawasan dan dunia. Perkembangan dan kemajuan Iran tidak akan lambat disebabkan oleh ancaman dan gerbong sanksi," tegasnya.

Dia menuturkan, kekuatan Iran tidak hanya dalam rudal dan kekuatan militer, kekuatan kami ada pada partisipasi jutaan rakyat untuk memperingati 13 Aban di seluruh negara ini. (RA)