Raisi: Musuh Marah, Rakyat dan Pemerintah Iran Patahkan Sanksi
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi menyebut kerusuhan dan sanksi setali tiga uang, dan mengatakan, musuh marah atas langkah pemerintah dan bangsa Iran mematahkan sanksi.
Seperti dilaporkan pusat penerangan kepresidenan Iran, Sayid Ebrahim Raisi Selasa (31/1/2023) sore dalam dialog langsung televisi dengan rakyat, seraya mengucapkan selamat atas peringatan Sepuluh Hari Kemenangan (Dahe Fajr), mengungkapkan, salah satu alasan kerusuhan terakhir di Iran adalah musuh menyadari bahwa dengan langkah yang diambil pemerintah dan perlawanan rakyat, sanksi mereka tidak lagi efektif.
Lebih lanjut Raisi menambahkan, peningkatan ekspor minyak Iran, pertumbuhan produksi sekitar lima persen, pengadaan sekitar lima juta lapangan kerja, dan penurunan inflasi meski ada sanksi adalah alasan kemarahan musuh terhadap pemerintah dan rakyat Iran.
Presiden Iran seraya menjelaskan bahwa musuh melancarkan konspirasi karena pertumbuhan indeks ekonomi nasional, mengatakan, dengan tekad bangsa dan pelayanan pemerintah serta dengan bersandar pada kapasitas dalam negeri, gerakan ke arah ini akan semakin cepat.
Seraya menyinggung platform asing dalam kerusuhan terbaru di Iran, Presiden Raisi mengatakan, mengingat persiapan untuk mengobarkan instabilitas di Iran oleh platform asing, maka diambil langkah untuk membatasi aktivitas platform ini di Iran, karena di mana pun di dunia sebuah platform asing yang ingin mengobarkan instabilitas dan kerusuhan tidak akan diijinkan beraktivitas.
Presiden Iran seraya menjelaskan bahwa Eropa harus mengakhiri standar gandanya mengatakan, berdasarkan penyelidikan dan pengumuman pusat nasional dunia maya dan juga sekretariat Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, setiap platform asing yang ingin beraktivitas di Iran, pastinya harus memberikan tanggung jawab atas kinerjanya. (MF)