Feb 11, 2023 18:56 Asia/Jakarta
  • Pawai 22 Bahman di Bundaran Azadi, Tehran, Sabtu (11/2/2023).
    Pawai 22 Bahman di Bundaran Azadi, Tehran, Sabtu (11/2/2023).

Hari ini, Sabtu, 11 Februari 2023 yang bertepatan dengan tanggal 22 Bahman 1401 HS adalah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 Kemenangan Revolusi Islam.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menyampaikan pidato di hadapan ratusan ribu warga Tehran di Bundaran Azadi, Sabtu (11/2/2023).

Dia menyinggung prestasi-prestasi negaranya di berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, pertahanan, kesehatan dan kedokteran. Menurutnya, musuh  marah melihat kemajuan Iran.

"Hari ini, terlepas dari ancaman dan sanksi, Republik Islam telah mencapai pertumbuhan modal yang tetap, pertumbuhan investasi, pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan di bidang-bidang lainnya," kata Sayid Raisi dalam pidatonya dihadapan ratusan ribu warga Tehran yang berpartisipasi dalam Pawai Akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi, Sabtu (11/2/2023).

Dia menambahkan, ketika musuh melihat bahwa Iran maju di segala bidang dan tidak berhenti, mereka memulai konspirasi lain dan berpikir bahwa mereka dapat menghentikan kemajuan Iran dengan menciptakan kekacauan, namun mereka gagal lagi.

Menurutnya, hari ini adalah hari perwujudan persatuan dan kesatuan nasional dan kehadiran epik seruan.

"Mereka yang tertipu oleh musuh dalam kerusuhan baru-baru ini harus mengetahui bahwa rangkulan bangsa Iran terbuka untuk menerima mereka dan bahwa pemerintah ke-13 Iran akan mengikuti pandangan paternalisme Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pemerintahan dan badan-badan administratif.

Sayid Raisi menjelaskan, rakyat Iran telah memahami bahwa masalah musuh bukanlah wanita, kebebasan, kehidupan dan hak asasi manusia, tetapi musuh berusaha untuk mengambil kemerdekaan bangsa Iran dan merampas kebebasan dan kehidupan.

Dia mengatakan, bangsa Iran tahu betul bahwa mereka tidak memberikan kehidupan kepada rakyat Afghanistan, Irak, Lebanon, dan Suriah, lalu bagaimana mereka ingin memberikan kehidupan kepada rakyat Iran?  

"Hari ini, berkat Revolusi Islam, wanita-wanita Iran memiliki kehadiran yang kuat di bidang ilmiah, politik, sosial dan ekonomi," ujarnya,

Sayid Raisi kepada Barat mengatakan, "Kami berada dalam posisi penggugat dalam kaitannya dengan hak-hak wanita, dan Anda berada dalam posisi tertuduh, di mana untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, Anda menggunakan wanita sebagai alat."

Presiden Iran menyatakan simpatinya kepada warga yang dilanda gempa bumi di Suriah dan Turki, dan menyatakan bahwa Iran adalah teman dari semua tetangganya pada masa-masa sulit.

"Musuh tahu bahwa jika dia ingin mencari tempat di kawasan ini, dia sangat salah karena Republik Islam Iran menganggap keamanan di kawasan ini bergantung pada keluarnya AS dan sekutunya dari kawasan," tegasnya.

Sayid Raisi juga menyinggung upaya AS terkait kelompok teroris munafik (MKO) yang telah membunuh 17.000 warga Iran. Dia menilai pengeluaran nama MKO dari daftar kelompok teroris oleh Kongres AS sangat mengejutkan.

Di bagian lain pidatonya, Sayid Raisi menyebut 22 Bahman sebagai hari berakhirnya tirani dan ketergantungan serta awal dari kemerdekaan, kebebasan dan Republik Islam.

"22 Bahman, hari perwujudan keajaiban abad ini, akhir dari tirani dan ketergantungan, dan awal kemerdekaan, kebebasan dan Republik Islam," kata Sayid Raisi ketika mengucapkan selamat ulang tahun ke-44 Kemenangan Revolusi Islam kepada seluruh rakyat Iran, seperti dilansir IRNA.

Dia menambahkan, 22 Bahman adalah hari realisasi tuntutan dan kehendak bangsa besar Iran.

"22 Bahman adalah manifestasi dari kohesi nasional, persatuan, integrasi sdan kehadiran epik rakyat," ujarnya.

Sayid Raisi menuturkan, hari ini masyarakat di ratusan kota dan ribuan desa di Iran berpartisipasi dalam Pawai 22 Bahman

"Pada hari ini, rakyat Iran membuat perjanjian dengan Imam Khomeini ra, Pemimpin Besar Revolusi Islam, para syuhada dan cita-cita luhur Revolusi Islam, dan perjanjian ini jauh lebih tinggi daripada pemungutan suara," tambahnya.

Menurut Presiden Iran ini, tahun ini 22 Bahman lain telah ditandai dalam sejarah revolusi gemilang, Revolusi Islam.

"Musuh membuat banyak konspirasi dalam satu tahun terakhir, tetapi bangsa mulia Iran mengenal musuh dan tampil dengan baik di atas panggung dengan bersinar terang, dan sekali lagi menggagalkan musuh, dan ini tercatat dalam sejarah Revolusi Islam," kata Sayid Raisi.  

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung pencapaian negaranya di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi dan pertahanan kesehatan dan kedokteran.

Menurutnya, saat ini Iran adalah pemimpin di banyak bidang di kawasan dan menempati peringkat keempat, kelima dan keenam di dunia.

Tanggal 22 Bahman atau 11 Februari disebut sebagai Yaumullah, yaitu hari kemenangan Revolusi Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra.

Pencetus Revolusi Islam, Imam Khomeini ra kembali ke Iran pada tanggal 12 Bahman 1357 HS (1 Februari 1979) setelah berada di pengasingan selama 15 tahun.

Setelah 10 hari kembalinya Imam Khomeini ra ke Iran, Revolusi Islam meraih kemenangan pada tanggal 22 Bahman 1357 HS atau 11 Februari 1979.

Peringatan Kemenangan Revolusi Islam mencapai puncaknya pada tanggal 22 Bahman (11 Februari).

Jutaan rakyat Iran di berbagai kota dan desa di negara ini turun ke jalan-jalan untuk berpartisipasi dalam Pawai 22 Bahman. (RA) 

 

Tags