Penekanan Rahbar akan Hukuman Berat bagi Pelaku Keracunan Siswa
Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebut kasus keracunan siswa sebuah kejahatan besar dan tidak dapat diabaikan.
Rahbar mengatakan, jika ada yang terlibat dalam kasus ini, maka pelaku dan penyebabnya harus dihukum.
Ayatullah Khamenei Senin (6/3/2023) menyatakan masalah ini adalah kejahatan terhadap anggota masyarakat yang paling suci yaitu anak-anak, dan bisa menimbulkan gangguan psikologis masyarakat, serta kekhawatiran keluarga pelajar. Rahbar menekankan bahwa pemerintah, dinas intelijen, dan aparat kepolisian harus menangani masalah ini dengan serius.
Untuk saat ini, isu keracunan siswa di sekolah-sekolah Iran merupakan isu terpenting yang menguasai benak masyarakat dan membuat khawatir opini publik.

Insiden pertama terjadi bulan November 2022 di salah satu kota Qom, dan kemudian ada laporan terjadinya kasus serupa terhadap sejumlah siswa di sekolah lain di kota ini serta kemudian menyebar ke kota-kota lain di Iran. Para siswa yang keracunan tersebut langsung dipindahkan ke balai pengobatan dan mayoritasnya dirawat secara rawat jalan. Sementara sejumlah kecil harus rawat inap di rumah sakit untuk pengobatan dan mereka sembuh dalam waktu 48 jam, serta diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Mengingat bahwa menjaga keselamatan dan keamanan rakyat menjadi prioritas Republik Islam Iran, oleh karena itu, sejak kasus pertama terjadi, dinas intelijen dan keamanan Iran telah memulai penyelidikan besar-besaran serta sibuk menguak dimensi peristiwa ini dan mengidentifikasi pelaku, dan sampai saat ini penyelidikan tersebut masih berlanjut. Meski demikian, sejak awal insiden ini, musuh dengan klaim palsu dan perang psikologis, berusaha mencitrakan dinas intelijen dan keamanan Iran tidak mampu mencegah terjadinya kasus ini, dan juga berupaya menebar ketakutan di tengah masyarakat Iran.
Sementara itu, catatan kinerja Republik Islam Iran terkait peristiwa dan isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan rakyat, dengan baik menunjukkan bahwa ketenangan dan jaminan akan kenyamanan rakyat termasuk siswa, menjadi perhatian serius para pejabat dan instansi terkait. Misalnya, tahun 2020 ketika berita mengenai pandemi Corona memasuki Iran, muncul gelombang kekhawatiran di tengah masyarakat, dan media-media anti-pemerintah Iran juga mulai memanfaatkan kekhawatiran ini, tapi meski demikian seluruh organisasi dan lembaga pemerintah serta non-pemerintah di Iran mulai melawan pandemi ini. Pada tahun 2021, ilmuwan Iran mampu menemukan dan memproduksi vaksin Corona yang merupakan langkah besar melawan pandemi ini, dan kini angka kematian akibat pandemi Corona di Iran mencapai satu digit, dan terkadang nol.
Kini meski ada rumor mengenai keracunan siswa di Iran, namun demikian masalah ini tetap ditindaklanjuti secara serius dan hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat. Selain itu, mengingat bahwa isu keamanan psikologis masyarakat dan keselamatannya menjadi prioritas negara, maka oknum atau kelompok yang menimbulkan insiden ini akan ditindak tegas.
Rahbar terkait hal ini mengingatkan, "Semua harus tahu, jika terbukti ada orang-orang yang menjadi pelaku kejahatan ini, maka tidak akan ada pengampunan bagi mereka, pasalnya para pelaku kejahatan ini harus dihukum seberat-beratnya sehingga menjadi pelajaran bagi yang lain." (MF)