Nisfu Sya'ban, Puluhan Ribu Warga Iran Berdoa di Masjid Jamkaran (2)
(last modified Thu, 09 Mar 2023 14:03:44 GMT )
Mar 09, 2023 21:03 Asia/Jakarta
  • Penziarah di Masjid Suci Jamkaran, Qom sedang berdoa pada malam Nisfu Sya\'ban 1444 H.
    Penziarah di Masjid Suci Jamkaran, Qom sedang berdoa pada malam Nisfu Sya\'ban 1444 H.

Puluhan ribu warga kota Qom, Republik Islam Iran dan peziarah dari berbagai daerah dan kota lainnya memadati aula Masjid Suci Jamkaran pada Selasa malam, 7 Maret 2023 atau 14 Sya'ban 1444 H.

Mereka berdoa bersama pada malam Nisfu Sya'ban, mendengarkan ceramah ulama dan merayakan kelahiran Imam Mahdi as. Mereka telah berkumpul di Masjid Jamkaran sejak Selasa sore.

15 Sya'ban adalah diantara perayaan terbesar umat Islam, terutama mereka yang bermazhab Syiah. Sebab, hari tersebut diperingati sebagai hari kelahiran Imam Mahdi af.

Tanggal 15 Sya'ban 255 HQ, Imam Mahdi af, keturunan Rasulullah SAW dan Ahulul Bait beliau, terlahir ke dunia di Kota Samarra, Irak.

Imam Mahdi af adalah Putra Imam Hasan Askari as. Beliau memiliki nama dan panggilan yang sama dengan Rasulullah SAW, yaitu Muhamad dan Abul Qasim.

Tanggal 15 Sya'ban di Republik Islam Iran juga dijadikan sebagai Hari Mustadh’afin (Orang-orang Tertindas).

Menurut sebagian riwayat, malam pertengahan Sya'ban adalah malam paling mulia setelah Lailatul Qadar. Umat Islam menjadikan malam pertengahan Sya'ban sebagai malam untuk beribadah semalam suntuk dengan menghidupkan amalan-amalan sunnah.

Sebagian umat Islam berhmazhab Ahlusunnah dan kelompok-kelompok tarikat juga meyakini malam Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan yang sangat besar. Perayaan Nisfu Sya'ban adalah bagian dari perayaan besar umat Islam, terutama di Republik Islam Iran.

Biasanya pada malam tersebut, warga Iran berbondong-bondong ke masjid dan Huseiniyah untuk mengikuti doa bersama Nisfu Sya'ban. Pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam Nisfu Sya'ban di Iran dipusatkan di Masjid Jamkaran dan juga di Kompleks Haram Suci Imam Ali Ridha as, Cicit Rasulullah Saw di Mashhad.

Agama-agama Samawi percaya bahwa masa depan umat manusia akan meniti sebuah jalur yang rasional dan dunia bergerak menuju kebaikan dan keutamaan. Tentu saja, ada banyak orang yang tidak bisa menerima fakta ini dan mereka memilih memperbanyak kerusakan dan kehancuran di muka bumi. Namun pada akhirnya, seseorang akan muncul untuk menyelamatkan umat manusia serta menyembuhkan semua penderitaan dan kepedihan mereka. (RA)