Ribuan Mahasiswa dan Aktivis Bertemu Rahbar
Ribuan mahasiswa dan aktivis organisasi mahasiswa Republik Islam Iran bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada hari Selasa, 18 April 2023.
"Bertentangan dengan keinginan musuh, komunitas mahasiswa harus menciptakan transformasi dalam pikiran dan realitas masyarakat dengan visi dan usahanya di Iran dan kemudian di dunia," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan yang berlansung di Huseiniyah Imam Khomeini ra itu.
Rahbar menyebut mahasiswa dan kegiatan mereka sebagai potensi bernilai bagi negara. Ayatullah Khamenei menekankan kembali urgensi memperkuat infrastruktur epistemologi mahasiswa dan kelompok intelektual dengan menempatkan keadilan sebagai salah satu landasan epistemologisnya.
"Contoh keadilan yang paling penting adalah penghapusan ketimpangan," ujarnya.
Menurut Ayatullah Khamenei, kebebasan adalah dasar lain dari pengetahuan.
"Dalam pandangan Islam, pembebasan dari kerangka dan tuntutan materialisme adalah bagian terpenting dari kategori kebebasan, yang membuka jalan bagi kemajuan dan keunggulan dan kebebasan dari stagnasi, fanatisme, dan kepasrahan kepada kekuatan adidaya, serta pembatasan lainnya," jelasnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan penentangannya terhadap pihak yang menganggap aktivitas mahasiswa sebagai ancaman.
"Pendapat saya yang pasti dan tegas adalah bahwa mahasiswa, aktivitas dan tuntutannya, rasa tanggung jawabnya atas masalah-masalah negara, motivasi dan semangatnya untuk memecahkan masalah dan kehadirannya yang antusias dalam kegiatan sosial dan politik adalah potensi berharga," ujarnya.
Rahbar lebih lanju menyoroti masalah polarisasi dalam masyarakat, mahasiswa dan negara, yang lahir dari pandangan dan tuntutan yang tidak realistis tanpa memberikan solusi ilmiah dan praktis.
"Tergesa-gesa dalam memandang dan fokus pada titik negatif dan mengabaikan titik terang, terburu nafsu untuk mengubah masalah lokal menjadi masalah nasional, beraktivitas dengan maksud supaya disorot publik, atau tenggelam di ruang maya merupakan hama lain aktivitas mahasiswa," paparnya.
Mengacu strategi musuh untuk membuat rakyat Iran pesimis terhadap diri dan kemampuannya sendiri, Ayatullah Khamenei menuturkan, ruang virtual adalah kenyataan, tetapi sebagian orang menerima banjir berita, konten, dan analisis dari ruang virtual. Padahal mereka harus berada di ruang maya dan jejaring sosial untuk menyebarkan berita dan informasi yang benar.
Menyinggung potensi rekayasa perubahan negatif di tangan orang-orang yang menyimpang, Ayatullah Khamenei memerintahkan pemuda untuk bergerak ke arah yang benar dan memperkuat landasan agama, ilmiah, intelektual, dan sukarela mereka.
"Setiap orang harus lebih meningkatkan dirinya, sehingga esok akan lebih baik," tegasnya.
Ayatullah Khamenei menyebut label "Mahasiswa" terkait dengan sebutan lain seperti pencari ilmu, pemuda, dinamis, inovasi dan pembaharuan, serta filantropi merupakan kekuatan melawan korupsi dan ketidakadilan.
"Tapi yang lebih penting bagi mahasiswa adalah infrastruktur intelektual yang perlu dikonsolidasikan, yang tidak berarti menutup kegiatan lain dan hanya belajar dan berpikir saja. Sebab pada saat yang sama dengan kegiatan mahasiswa memiliki hubungan dengan sumber agama, dan berhubungan dengan para pemikir yang dapat dipercaya dan mendalam," pungkasnya. (RA)