May 06, 2023 18:07 Asia/Jakarta
  • Presiden Iran Raisi dan Presiden Suriah Assad
    Presiden Iran Raisi dan Presiden Suriah Assad

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Kunjungan bersejarah presiden Iran ke Suriah sejak 2011.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti;

  • Iran dan Suriah Tandatangani Tiga MoU
  • Bertemu Kubu Perlawanan Palestina, Raisi: Keruntuhan Israel sudah Dekat
  • Rahbar: Tanpa Kementerian Pendidikan, Opsi-Opsi Sulit Iran Tak Bisa Dilewati
  • Kemlu Iran Respon Kemarahan AS atas Kunjungan Raisi ke Suriah
  • AL IRGC Usir Kapal Perang AS dari Teluk Persia
  • Media Amerika Akui Kemampuan Drone Iran
  • Pameran-Pameran Iran akan Dihadiri Para Pebisnis Saudi
  • Iran Ingin Aktifkan Mekanisme Mata Uang Nasional dengan India

Raisi: Transformasi Regional Tak Pengaruhi Hubungan Iran-Suriah

Presiden Iran dan Suriah, dalam pertemuan delegasi tinggi dua negara, menegaskan bahwa hubungan Tehran-Riyadh tetap stabil meski di masa-masa sulit, dan diterpa badai politik dan keamanan yang kencang di kawasan Asia Barat.

Image Caption

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi, Rabu (3/5/2023) saat bertemu Presiden Suriah Bashar Al Assad, di Damaskus, mengaku gembira karena pemerintah dan rakyat Suriah, serta poros perlawanan menang atas terorisme dan berhasil melewati masa-masa sulit.

Raisi menambahkan, "Perubahan-perubahan regional dan transregional yang banyak terjadi belakangan ini, tidak akan mempengaruhi hubungan bersaudara Iran dan Suriah."

"Hubungan Iran dan Suriah, memiliki ikatan erat dengan darah para syuhada terutama Syahid Qassem Soleimani, dan nama ini menjadi kunci stabilitas dan kekuatan hubungan dua negara," katanya.

Presiden Iran lebih lanjut menjelaskan, "Pemerintah dan rakyat Suriah, telah melewati berbagai kesulitan dan permasalahan besar, dan hari ini kita bisa katakan bahwa Anda telah mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, meski diancam dan disanksi, namun Anda mampu meraih kemenangan."

Menurut Raisi, hari ini kebenaran posisi Iran dan Suriah, kesesuaian jalan ini dengan rasionalitas, perlawanan dan perjuangan, sepenuhnya terbukti, dan membuahkan hasil, dan orang-orang yang kemarin meragukan sikap dan posisi politik, pandangan dan visi Iran terkait Suriah, sekarang mengakui bahwa sikap ini benar dan adil.

Sementara itu, Presiden Suriah, dalam pertemuan itu berterimakasih atas sikap dan dukungan Republik Islam Iran terhadap pemerintah dan rakyat Suriah, di masa-masa sulit, dan krisis.

Bashar Al Assad menuturkan, "Pemerintah dan rakyat Suriah, tidak akan pernah melupakan kasih sayang, dan bantuan saudara-saudara kami di Iran."

Pada saat yang sama, Assad mendesak keterlibatan lebih aktif Republik Islam Iran, dalam upaya mewujudkan perdamaian dan keamanan berkelanjutan di Suriah, dan partisipasi aktif Tehran, dalam rekonstruksi wilayah-wilayah bekas perang.

Iran dan Suriah Tandatangani Tiga MoU

Menteri ekonomi Iran dan Suriah menandatangani tiga dokumen kerja sama selama kunjungan presiden Iran ke Suriah.

Kebijakan strategis pemerintah ke-13 adalah memperdalam dan mengembangkan hubungan dengan negara-negara di kawasan sebanyak mungkin.

Image Caption

Lawatan Presiden Iran ke Suriah sebagai bagian langkah ke arah ini untuk menghilangkan hambatan dan memperluas hubungan ekonomi antara kedua negara, termasuk produksi dan investasi.

Menurut IRNA, dalam kunjungan Presiden Iran ke Suriah pada hari Rabu (3/5/2023), tiga dokumen kerja sama ditandatangani antara menteri ekonomi Iran dan Suriah.

Salah satu bagian dari kerja sama ini mengenai ekspor layanan jasa teknik dari Iran ke Suriah.

Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi Suriah hari Rabu atas undangan resmi Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai kepala delegasi pejabat tinggi politik dan ekonomi.

Perjalanan ini merupakan kunjungan pertama seorang presiden Islam Iran ke Suriah sejak krisis 2011.

Persiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi dan Presiden Suriah, Bashar Assad bertemu di istana kepresidenan di Damaskus untuk membahas berbagai isu penting yang disepakati kedua pihak.

Bertemu Kubu Perlawanan Palestina, Raisi: Keruntuhan Israel sudah Dekat

Presiden Iran mengatakan, hari ini kendali di lapangan ada di tangan para pejuang Palestina, bukan di meja perundingan. Menurutnya, keruntuhan Rezim Zionis sudah sangat dekat.

Sayid Ebrahim Raisi, Kamis (4/5/2023) melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan dan komandan perlawanan Palestina di Suriah.

Image Caption

Pada pertemuan itu Raisi, menegaskan bahwa masalah Palestina, dan pembebasan Al Quds, merupakan masalah terpenting Dunia Islam hari ini, dan tidak boleh sampai terlupakan.

Ia menambahkan, "Republik Islam Iran selalu menjadikan masalah Palestina, sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negerinya, dan kami meyakini seluruh perimbangan Dunia Islam, didefinisikan di bawah masalah ini."

Presiden Iran menjelaskan, "Umat Islam harus mengerahkan seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk menegakkan hak Palesitna yang diinjak-injak, dan membebaskan Al Quds."

Menurut Raisi, musuh melancarkan perang hibrida dengan maksud mendikte orang-orang Palestina, bahwa nasib dan kehidupan Anda, tergantung pada keberadaan Rezim Zionis, dan kelanggengan rezim ini tidak bisa diragukan, serta harus diterima oleh umat Islam.

"Kami menilai keruntuhan Rezim Zionis, yang indikasi-indikasinya dapat disaksikan sekarang ini, sudah sangat dekat," imbuh Presiden Iran.

Sayid Ebrahim Raisi melanjutkan, "Insyaallah, kita akan segera menyaksikan pembebasan Al Quds, dan mendirikan salat di tempat suci ini."

Ia menegaskan, "Satu-satunya solusi masalah Palestina, adalah kedaulatan pemerintahan yang didasarkan pada kehendak rakyat Palestina, dan jika Barat, mengklaim demokrasi, maka mereka harus mau merujuk pada suarat rakyat Palestina, dan berkomitmen pada hasilnya."

Rahbar: Tanpa Kementerian Pendidikan, Opsi-Opsi Sulit Iran Tak Bisa Dilewati

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dalam pertemuan dengan sejumlah banyak guru dan pegawai bidang pendidikan dari seluruh Iran, menilai opsi-opsi sulit kemajuan total negara tidak mungkin dilewati tanpa peran Kementerian Pendidikan.

Image Caption

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (2/5/2023) mengenang Syahid Morteza Motahhari sebagai contoh seorang guru hakiki dan sempurna, serta menyarankan kepada para guru untuk memanfaatkan karya-karya beliau.

Rahbar dalam pertemuan itu juga menyinggung kesamaan pandangan sejumlah banyak pakar dan intelektual yang menyebut sekolah sebagai poros untuk mengurai masalah-masalah negara.

Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei, menilai upaya menghidupkan kembali identitas Iran dan Islam, serta identitas nasional pada diri para remaja dan pemuda Iran, sebagai kewajiban asasi.

"Masalah pertama terkait guru, yang harus saya sampaikan hari ini adalah terimakasih kepada para guru. Mereka adalah para pejuang tanpa nama yang berjuang untuk pemerintahan Islam, agama Islam dan umat Islam. Mereka sibuk bekerja, dan berjuang, tanpa perlu membuat kebisingan, di seluruh penjuru negara, di tempat-tempat paling terpencil. Mereka bekerja dengan berbagai macam kesulitan, dan permasalahan. Kenyataannya, guru-guru inilah yang sedang mengajar putra-putra bangsa, dan mempersiapkan mereka untuk menggapai masa depan yang gemilang," papar Rahbar.

Menurut Ayatullah Khamenei, di antara upaya penting untuk memperbarui buku-buku pelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman adalah memasukkan materi tentang capaian-capaian Islam dan Iran, serta keunggulan ilmu pengetahuan ke dalam buku-buku teks itu.

Ia menambahkan, "Maksud dari perubahan zaman bagi sebagian orang adalah perubahan asasi, padahal prinsip-prinsip asasi seperti keadilan dan kasih sayang tidak akan pernah berubah, dan yang berubah hanyalah metode penyampaian dan penjelasannya."

Rahbar juga menyoroti masalah "Dokumen Perubahan Fundamental dalam Pendidikan dan Pengajaran", dan memberikan lima saran kepada para pegawai Kementerian Pendidikan Iran.

Pertama, dokumen perubahan tersebut harus disempurnakan secara terus menerus dan berkelanjutan, Kedua, dokumen perubahan ini harus didukung dan dilaksanakan secara serius, Ketiga, tidak boleh ada rival atau pengganti dari dokumen perubahan yang merupakan dokumen kokoh dan baik ini, Keempat, peta jalan akurat untuk pelaksanaan dokumen perubahan ini harus didukung mulai dari kantor cabang Kementerian Pendidikan hingga sekolah, dan Parlemen, Kelima, dalam peta jalan, indikator-indikator yang dapat dievaluasi harus ditentukan sehingga berdasarkan indikator-indikator itu kemajuan dokumen perubahan dapat diamati secara kontinu.

Kemlu Iran Respon Kemarahan AS atas Kunjungan Raisi ke Suriah

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menilai runtuhnya kekuatan Amerika Serikat, di Suriah dan kawasan sebagai alasan kemarahan negara itu atas kunjungan Presiden Iran ke Suriah.

Nasser Kanaani, Kamis (4/5/2023) mengatakan, "Amerika Serikat mengaku khawatir dengan lawatan Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi, ke Suriah, dan menyebutnya sebagai kejahatan."

Image Caption

Ia menambahkan, "Akan tetapi kemarahan 'Rezim Penjahat' yang kekuatannya runtuh di Suriah, dan seluruh kawasan oleh Iran, dan poros perlawanan, serta harus mengakhiri agresinya di Suriah, adalah hal yang lumrah."

Jubir Kemlu Iran kepada Amerika Serikat, menegaskan, "Marahlah, dan matilah dengan kemarahan itu !."

Kunjungan terbaru Presiden Iran, ke Suriah, Rabu kemarin memicu kekhawatiran mendalam AS, terutama terkait eratnya hubungan Iran dan Suriah, dan Washington meminta negara-negara dunia untuk tidak menormalisasi hubungan dengan Damaskus.

Deputi Jubir Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan, "Harus saya katakan bahwa Rezim Iran dan Rezim Assad, melanjutkan upaya untuk memperkuat hubungan, ini bukan hanya mengkhawatirkan sekutu-sekutu kami, dan negara-negara kawasan, bahkan dunia secara lebih luas."

"Kami juga percaya hubungan dengan Rezim Assad, tidak boleh dilanjutkan. Kami tidak mendukung normalisasi hubungan negara-negara dunia dengan Damaskus, dan masalah ini berulangkali kami jelaskan kepada sekutu-sekutu AS," pungkasnya.

AL IRGC Usir Kapal Perang AS dari Teluk Persia

Angkatan Laut, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC berhasil memaksa pasukan transregional semacam Amerika Serikat, meninggalkan wilayah Teluk Persia, dan berbicara dalam bahasa Persia.

Dalam video yang diunggah Fars News, Senin (1/5/2023), terdengar pasukan AS, yang tengah berada di Teluk Persia, berbicara menggunakan bahasa Persia, dengan pasukan AL IRGC.

Sebelumnya, Komandan AL IRGC, Laksamana Alireza Tangsiri menegaskan, "Ketika pihak asing memasuki Teluk Persia, meski pasukan kami bisa berbicara bahasa Inggris, tapi mereka harus menggunakan bahasa Persia, dan ini berkat keberanian para syuhada."

Personel AL IRGC, dalam video itu juga memperingatkan kapal dan pasukan AS, jika sampai memasuki perairan Iran, maka mereka akan menerima balasan tegas dari AL IRGC.

Oleh karena itu tidak lama setelah menerima pesan tegas dari pasukan AL IRGC, akhirnya kapal perang AS, segera meninggalkan kawasan.

Media Amerika Akui Kemampuan Drone Iran

Jaringan berita Amerika Serikat, CNN mengakui kemampuan sistem drone Iran.

Industri drone Republik Islam Iran dalam beberapa dekade terakhir mengalami kemajuan pesat.

Di berbagai arena regional dan internasional, drone Iran telah menunjukkan nilainya yang tinggi di bidang pengawasan dan identifikasi, penargetan dan implementasi operasi ofensif di medan tempur.

Republik Islam Iran kini menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang memiliki tren progresif di bidang perancangan, pengembangan, dan pembuatan berbagai jenis UAV.

CNN dalam laporannya hari Sabtu (29/4/2023) mengakui bahwa sistem drone Iran memiliki kemampuan tinggi dalam hal identifikasi, penargetan, dan penanganan gangguan penyerang.

Drone saat ini salah satu peralatan yang memiliki kehadiran aktif dan efektif di semua bidang militer dan sipil.

Pameran-Pameran Iran akan Dihadiri Para Pebisnis Saudi

Direktur Eksekutif Perusahaan Ekshibisi Internasional Iran, mengabarkan kesiapan Iran, untuk menerima kehadiran para pebisnis Arab Saudi, di pameran-pameran Iran.

Ahmad Reza Alaaei, Kamis (4/5/2023) mengatakan, "Seperti pengalaman sukses hubungan dengan negara-negara Arab kawasan melalui pameran, Iran siap bekerja sama yang lebih luas dengan perusahaan-perusahaan Saudi, di bidang pameran."

Ia menambahkan, "Dalam beberapa tahun terakhir, di bidang pameran, Iran menjalin kerja sama dengan sejumlah banyak negara kawasan, dan mencatat kesuksesan."

Menurut Direktur Eksekutif Perusahaan Ekshibisi Internasional Iran, negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Oman, dalam beberapa tahun ini selalu hadir dalam pameran-pameran yang diselenggarakan Iran, dan banyak negara kawasan lain bermitra dengan Iran.

Iran Ingin Aktifkan Mekanisme Mata Uang Nasional dengan India

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, menekankan pengaktifan mekanisme riyal-rupee dalam transaksi perdagangan antara Iran dan India.

Ali Shamkhani, Senin (1/5/2023) dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Perdana Menteri India, Ajit Doval di Tehran, mengatakan bahwa hubungan dua negara tidak akan terpengaruh pihak-pihak ketiga, dan tidak diarahkan untuk melawan pihak mana pun.

Pada saat yang sama, Ali Shamkhani juga menekankan pengaktifan mekanisme penggunaan riyal dan rupee, mata uang nasional Iran dan India, dalam transaksi perdagangan dua negara.

"Kesamaan-kesamaan peradaban, sejarah dan budaya yang berakar, tekad para pemimpin dua negara, dan independensi strategi Iran dan India, merupakan landasan utama di jalan pengembangan kerja sama bilateral," imbuhnya.

Di sisi lain Penasihat Keamanan Nasional PM India menyebut pengaruh budaya Iran, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat India, sebagai indikasi hubungan erat dua bangsa yang mungkin tidak bisa ditemukan padanannya di kawasan.

"Negara-negara independen harus mengenal karakteristik-karakteristik perkembangan terbaru di dunia, dan pada saat yang sama memperkuat kemampuan dalam negerinya untuk meningkatkan kerja sama regional, serta memainkan peran global yang efektif," ujarnya.

 

 

 

Tags