May 20, 2023 14:27 Asia/Jakarta
  • Rahbar, Ayatullah Khamenei
    Rahbar, Ayatullah Khamenei

Perkembangan di Iran selama sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting seperti; Rahbar: Haji, Mikat Internasional, dan Tempat Pertemuan Global.

Selain itu, masih ada isu lain seperti:

  • Rahbar: Meski Dunia Maya Pesat, Buku Tetap Dibutuhkan untuk Tumbuhkan Nilai Budaya
  • Marsekal Sabahi Fard: Drone Iran, Salah Satu yang Terbaik di Dunia
  • Dituduh Bahayakan Pelayaran, Ini Jawaban Tegas Jubir Kemlu Iran
  • Raisi: Hari Nakbah, Tragedi Getir dalam Sejarah Umat Manusia
  • Iran Tanggapi Statemen Terbaru Dirjen IAEA
  • Iran Anggap Kehadiran Militer AS di Teluk Persia sebagai Ancaman

Rahbar: Haji, Mikat Internasional, dan Tempat Pertemuan Global

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dalam pertemuan dengan panitia pelaksana haji Iran mengatakan, haji adalah mikat internasional, dan tempat pertemuan global yang memiliki banyak manfaat dunia dan akhirat.

Image Caption

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (17/5/2023) dalam pertemuan dengan panitia pelaksana haji Iran, dan sejumlah jemaah haji, menilai pemahaman yang benar terhadap haji, dan kesadaran terhadap urgensi kewajiban ini sebagai sesuatu yang sangat penting.

Rahbar menuturkan, "Haji adalah masalah global, dan masalah peradaban yang tujuannya untuk meningkatkan derajat umat Islam, mendekatkan hati setiap Muslim, dan mempersatukan umat Islam, di hadapan kekufuran, penindasan, imperialisme dan berhala-berhala manusia serta non-manusia."

Ayatullah Khamenei juga menyinggung manfaat dunia dan akhirat yang diberikan oleh kewajiban agama ini. Menurutnya, jika tidak ada haji maka umat Islam, akan runtuh.

Menurut Rahbar, persatuan umat Islam, dan perlawanan terhadap "Setan-Setan Arogansi Dunia" termasuk di antara tujuan dari haji ini.

"Haji merupakan kesempatan berharga untuk mengenal secara nyata bangsa-bangsa, dan masalah-masalah internasional sehingga setiap orang bisa terhindar dari berita-berita bohong media, dan kantor berita pembohong," imbuhnya.

Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa ketidaktahuan, dan miskin informasi terkait perkembangan dunia akan menyebabkan kehancuran setiap masyarakat.

Ia menegaskan, "Masing-masing anggota masyarakat, dan pejabat pemerintah harus memperhatikan dengan serius pengenalan tujuan, metode, kebijakan dan titik kekuatan serta kelemahan musuh."

Rahbar menambahkan, "Jika kita mengetahui masalah-masalah dunia, kita dapat memahami tujuan hakiki musuh, dan alasan mengapa mereka bersikeras terhadap sejumlah masalah. Begitu juga di banyak kasus, para pejabat harus waspada, dan bekerja dengan benar karena kemajuan-kemajuan Iran, yang sangat baik di bidang regional, dan internasional yang menyebabkan Amerika Serikat marah, adalah buah dari kewaspadaan ini."

"Negara-negara yang mengklaim beradab padahal tidak beradab sama sekali, terus disibukkan dengan masalah ras kulit hitam, kulit putih, ras Eropa, dan non-Eropa, sementara mereka menganggap hewan peliharaan lebih penting dari beberapa manusia, dan tenggelamnya terus menerus para pengungsi di laut adalah salah satu bukti nyatanya," pungkas Ayatullah Khamenei.

Rahbar: Meski Dunia Maya Pesat, Buku Tetap Dibutuhkan untuk Tumbuhkan Nilai Budaya

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, di akhir kunjungannya ke Pameran Buku Tehran, menegaskan bahwa meski dunia maya maju pesat, namun buku tetap menempati posisi luhurnya, dan negara selalu membutuhkan buku untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya di tengah masyarakat.

Image Caption

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Minggu (14/5/2023) setelah tiga tahun, dan setelah berakhirnya pembatasan-pembatasan akibat wabah virus Corona, mengunjungi Pameran Buku Tehran, di Musalla Imam Khomeini.

Di akhir kunjungannya, Rahbar menuturkan, "Pameran buku yang diselenggarakan setiap tahun ini adalah sebuah pertemuan besar masyarakat yang memiliki aspek dominan yaitu budaya, dan ini menjadi sesuatu yang sangat menggembirakan, sangat menarik."

Ayatullah Khamenei menambahkan, "Pekerjaan para penerbit buku mengalami kemajuan, bertolak belakang dengan kondisi beberapa bidang yang tidak terlalu baik."

Menurut Rahbar, meski berada di tengah berbagai kesulitan dari sisi ekonomi, dan masalah-masalah sejenisnya, namun sekarang banyak bermunculan judul-judul buku baru.

"Seluruh aktivitas kesenian, media, dan budaya seperti teater, sinematografi, bahkan seni lukis dan karya-karya audio-visual, membutuhkan buku. Seseorang dapat menciptakan karya-karya media dan kesenian yang baik dengan bantuan buku," ujarnya.

Ayatullah Khamenei melanjutkan, "Saya memberi penekanan pada buku-buku anak, dan remaja, saya gembira menyaksikan sendiri di beberapa stan masalah ini cukup diperhatikan, dan berulangkali saya tekankan bahwa sekuat tenaga terbitkanlah buku-buku untuk anak dan remaja, buatlah kami menjadi tidak butuh pada buku-buku asing sehingga kita mampu memberikan buku-buku yang memuat nilai-nilai budaya, orientasi, dan tujuan kita sendiri, kepada para remaja kita."

Rahbar menegaskan, "Terutama buku catatan terkait sejarah Perang Pertahanan Suci, dan pembelaan atas tempat-tempat suci, jika diterbitkan akan sangat bernilai, ini merupakan salah satu bentuk pembuatan, dan produksi buku baru, yang Alhamdulillah maju dengan baik. Para penulis perempuan di bidang ini sangat aktif, dan membuahkan tulisan-tulisan yang sangat baik, dan saya banyak membaca buku-buku mereka."

Marsekal Sabahi Fard: Drone Iran, Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Komandan Pasukan Pertahanan Udara Militer Iran mengatakan, drone Angkatan Bersenjata Iran, merupakan salah satu yang terbaik, dan paling efektif di dunia.

Image Caption

Marsekal Pertama Alireza Sabahi Fard, Minggu (14/5/2023) menuturkan, seluruh sistem pertahanan udara di seantero Iran, sudah ditingkatkan hingga ke level yang sangat baik.

Ia menambahkan, "Peralatan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, termasuk di antara jajaran peralatan pertahanan mutakhir dunia."

Sabahi Fard menjelaskan, "Musuh mengetahui dengan baik Pasukan Pertahanan Udara Militer Iran, memiliki sistem-sistem yang kuat, dan siap menghadapi segala bentuk ancaman."

Pada saat yang sama, Komandan Pasukan Pertahanan Udara Militer Iran, mengabarkan diterimanya peralatan dan sistem-sistem pertahanan baru oleh pasukannya.

Menurut Sabahi Fard, musuh mengakui kemampuan Angkatan Bersenjata Iran, di bidang pesawat tanpa awak, dan drone-drone yang dibuat Angkatan Bersenjata Iran, memililki karakteristik khusus.

"Drone-drone Angkatan Bersenjata Iran, termasuk yang terbaik, dan salah satu yang paling efektif di dunia, drone-drone ini dapat digunakan untuk menjalankan berbagai misi," pungkasnya.

Dituduh Bahayakan Pelayaran, Ini Jawaban Tegas Jubir Kemlu Iran

Juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani menanggapi pernyataan terbaru John Kirby, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) mengenai keamanan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz.

"Klaim dan tuduhan berulang para pejabat AS terhadap Iran sehubungan dengan keamanan maritim di Teluk Persia dan Selat Hormuz tertolak dan sama sekali tidak berdasar," kata Kanaani dalam jumpa pers di Tehran, Senin (15/5/2023).

Image Caption

Sebelumnya, John Kirby, yang juga sebagai jubir Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat, 12 Mei 2023 mengumumkan niat Pentagon untuk menambah jumlah kapal dan pesawat untuk berpatroli di Selat Hormuz, dan menuduh Iran mengganggu kapal-kapal yang lewat di perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz.

Kanaani menanggapi tuduhan tak berdasar tersebut dan mengatakan, Iran adalah negara yang paling berpengaruh dalam menjamin keamanan maritim di Teluk Persia dan perairan regional serta internasional, dan selalu menjamin keamanan perjalanan kapal-kapal melalui Selat Hormuz.

"Tindakan baru-baru ini yang diambil sehubungan dengan penyitaan dua kapal disebabkan pelanggaran kedua kapal tersebut. Langkah ini juga didasarkan kepada keputusan pengadilan dan bertujuan untuk menangani perilaku dan tindakan yang melanggar peraturan pelayaran internasional," jelasnya.

Kanaani menuturkan, tuduhan pejabat AS terhadap Iran dilontarkan ketika negara ini telah terlibat dalam menciptakan dan mengintensifkan ketidakstabilan dan ketidakamanan di wilayah Teluk Persia selama beberapa dekade melaui intervensi dan kebijakan yang destruktif.

Menurut Kanaani, tuduhan berulang pejabat AS terhadap Iran hanya sebagai alasan untuk membenarkan kelanjutan atau peningkatan kehadiran pasukan negara itu di kawasan.

"Fakta sangat bertentangan dengan pernyataan pejabat-pejabat AS. Pemerintah Amerika lah yang telah mengambil langkah-langkah pelanggaran terhadap hukum laut dengan menyita beberapa pengiriman minyak Iran di perairan terbuka internasional. Tindakan AS ini telah membahayakan keamanan pelayaran dan perdagangan internasional, namun dengan kurang ajar, semua tuduhan dilontarkan kepada Iran," ungkap Kanaani.

Jubir Kemlu Iran menilai kehadiran berkelanjutan pasukan asing di perairan Teluk Persia sebagai ancaman terhadap keamanan navigasi dan pelayaran di perairan strategis ini.

"Negara-negara di kawasan memiliki kemampuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan pelayaran di perairan Teluk Persia tanpa perlu kehadiran pihak asing," tegasnya.

Raisi: Hari Nakbah, Tragedi Getir dalam Sejarah Umat Manusia

Presiden Republik Islam Iran dalam sebuah pesan pada peringatan Hari Nakbah mengatakan, Hari Nakbah adalah salah satu tragedi paling getir dan menyakitkan dalam sejarah umat manusia.

75 tahun yang lalu pada 15 Mei 1948, kelompok dan organisasi kriminal Zionis melakukan kejahatan brutal terhadap rakyat Palestina dan menduduki tanah mereka yang dikenal sebagai Hari Nakbah.

Presiden Raisi

Presiden Republik Islam Iran dalam pesan Hari Nakbah Selasa (16/5/2023) mengatakan, "Rezim Zionis mengusir  jutaan orang Palestina dan menghancurkan rumah dan lahan pertanian dan fasilitas bisnis mereka yang melanggar hukum internasional. Sejak itu, hari tersebut dinamai dengan benar sebagai "Hari Nakba".

Presiden juga dalam pesannya menyebut para pendukung rezim Zionis di negara-negara Barat, terutama pemerintah AS, ikut serta dalam kejahatan yang dilakukan Israel.

"Penduduk Gaza berada di penjara alami terbesar di dunia selama lebih dari 18 tahun," ujar Raisi.

"Kelanjutan blokade ilegal dan tidak manusiawi di Gaza dan kejahatan berkelanjutan dari rezim Zionis terhadap rakyat di wilayah ini adalah pelanggaran jelasterhadap prinsip -prinsip dasar hukum internasional, dan hak asasi manusia. Sikap pasif publik internasional terhadap kejahatan mereka menyebabkan rezim apartheid ini semakin arogan,"tegasnya.

Iran Tanggapi Statemen Terbaru Dirjen IAEA

Kepala Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran menegaskan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bukan pihak yang bertanggung jawab atas negosiasi nuklir JCPOA.

Sebelumnya, Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional dalam sebuah wawancara dengan saluran CBC Kanada baru-baru ini mengatakan,"Kesepakatan antara Iran dan IAEA pada Maret 2023 merupakan langkah ke arah yang benar dan merupakan kepentingan semua pihak untuk perjanjian nuklir, yang telah mengambil proses kerja sama yang konstruktif dengan Iran."

Grossi menambahkan, "Kemungkinan revitalisasi JCPOA dalam waktu dekat sangat lemah,".

Mohammad Eslami, Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) hari Selasa (16/5/2023) mengatakan, "Badan Energi Atom Internasional tidak bertanggung jawab atas negosiasi, dan tanggung jawab ini ada pada kelompok 5+1,".

"Hubungan antara Iran dan IAEA dibangun berdasarkan perlindungan dan perjanjian NPT, dan pemantauan terus berlanjut, serta tidak ada cacat di dalamnya, dan tidak ada gangguan yang berlanjut," tegasnya.

Iran Anggap Kehadiran Militer AS di Teluk Persia sebagai Ancaman

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Nasser Kanaani menilai kehadiran berkelanjutan pasukan asing di perairan Teluk Persia sebagai ancaman terhadap keamanan navigasi dan pelayaran di perairan strategis ini.

"Negara-negara di kawasan memiliki kemampuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan pelayaran di perairan Teluk Persia tanpa perlu kehadiran pihak asing," kata Kanaani seperti dikutip IRNA, Senin (15/4/2023).

Dia menambahkan, Republik Islam Iran memiliki perbatasan terluas dan memikul sebagian besar tanggung jawab dan kepentingan dalam menjaga dan memberikan keamanan di kawasan Teluk Persia.

"Kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) dan tindakan destabilisasi oleh pasukan negara ini menggandakan tanggung jawab Iran untuk memastikan keamanan di kawasan dan Selat Hormuz, serta untuk menindak para pelanggar dan perusak hukum," pungkasnya.

 

Tags