Presiden Iran Tinggalkan Venezuela Menuju Nikaragua
(last modified Wed, 14 Jun 2023 15:15:55 GMT )
Jun 14, 2023 22:15 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi meninggalkan Venezuela, Selasa (13/6/2023).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi meninggalkan Venezuela, Selasa (13/6/2023).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi meninggalkan Venezuela dan menuju Nikaragua pada hari Selasa, 13 Juni 2023.

Menteri Luar Negeri Venezuela Yván Gil  mengantar kepergian Raisi dan delegasi tingkat tinggi ekonomi dan politik Iran.

Sebelumnya, pemerintah Republik Islam Iran dan Venezuela menandatangani 19 dokumen kerja sama pada hari Selasa (13/6/2023).

Penandatangan belasan dokumen kerja sama tersebut dilakukan di hadapan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Di antara kerja sama yang ditandatangani adalah kerja sama di sektor teknologi komunikasi dan informasi, energi, asuransi, transportasi laut, pendidikan tinggi, pertanian, kedokteran dan kedokteran, pertukaran budaya, serta pengembangan kerja sama mineral.

Presiden Venezuela dalam pertemuan dengan Presiden Iran memuji sejarah hubungan strategis antara Tehran dan Caracas. Dia menegaskan tekad pemerintahannya untuk memulai babak baru upaya dan tindakan untuk memperluas hubungan dengan Republik Islam Iran.

"Di dunia baru yang sedang terbentuk, imperialisme sedang runtuh dan negara-negara yang mereka lawan dan berdiri melawan arogansi global berada di ambang kemenangan," ujarnya.

Presiden Republik Islam Iran, memimpin delegasi politik dan ekonomi ke Venezuela, Nikaragua dan Kuba di Amerika Latin, untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat.

Caracas menjadi tujuan pertama dari perjalanan lima hari Presiden Iran ke kawasan Amerika Latin.

"Kapasitas timbal balik yang beragam antara Iran dan Venezuela mengharuskan perjanjian antara kedua negara dilaksanakan secepat mungkin dan hubungan di antara mereka ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi," kata Raisi dalam konferensi pers pada hari Senin (12/6/2023).

Raisi menggambarkan hubungan Iran dan Venezuela sebagai strategis, dan menjelaskan, berbagai kapasitas timbal balik membutuhkan kesepakatan kedua negara untuk dilaksanakan secepat mungkin dan hubungan bilateral harus ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung kemampuan negaranya di bidang ekspor layanan teknik dan pengolahan produk pertanian dan mineral.

"Bangsa Iran telah memperoleh pengalaman berharga dan prestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melawan sistem dominasi global dan siap membagikannya dengan Venezuela dalam mengatasi sanksi," ujarnya.

Raisi menekankan jalur pelayaran yang lebih aktif antara Iran dan Venezuela, dan memandang perluasan kerja sama di bidang industri, pertambangan, energi dan moneter dan perbankan sebagai penting untuk memperdalam dan memperkuat hubungan kedua negara. (RA)