Amir-Abdollahian: Iran Usulkan Solusi Politik untuk Selesaikan Krisis Ukraina
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian terkait sikap Tehran mengenai perang di Ukraina mengatakan, Republik Islam Iran menentang perang dan mengusulkan mekanisme politik untuk menyelesaikan krisis ini.
Lebih dari 16 bulan dari perang Ukraina berlalu, perang yang negara-negara Eropa dan Barat, khususnya AS dengan meningkatkan tekanan dan sanksi terhadap Rusia serta mengirim berbagai senjata ringan dan berat kepada Kiev bukan saja tidak berusaha mengakhiri perang, bahkan semakin mengobarkan perang di Ukraina.
Dalam hal ini, Republik Islam Iran sejak awal perang menentang keras segala bentuk perang di wilayah mana pun di dunia dan menekankan penyelesaian friksi antara Rusia dan Ukraina melalui jalur politik. Isu ini juga dibahas dalam pertemuan menlu Iran dengan sejawatnya dari Denmark.
Sekaitan dengan ini dan menurut laporan IRNA Minggu (25/6/2023), Hossein Amir-Abdollahian dan sejawatnya dari Denmark, Lars Løkke Rasmussen dalam kontak telepon membahas kondisi terbaru perluasan kerja sama bilateral dan internasional termasuk perang Ukraina.
Amir-Abdollahian terkait sikap Iran mengenai perang di Ukraina mengatakan, Republik Islam Iran menentang perang dan mengusulkan mekanisme politik untuk menyelesaikan krisis ini, serta meyakini segala bentuk upaya mempersenjatai satu pihak di perang akan memperparah tensi dan menurunkan stabilitas di kawasan.
Menlu Iran lebih lanjut menyebut hubungan bersejarah kedua negara sebuah modal penting bagi Tehran dan Kopenhagen, serta menekaknan urgensi dilanjutkannya perundingan secara teratur untuk mengembangkan hubungan kedua pihak.
Di sisi lain, menlu Denmark dalam kontak telepon ini menilai hubungan kedua negara bersejarah dan penting, dan seraya menyebut penting perundingan dengan Iran, ia juga menekankan dilanjutkannya prakarsa untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.
Kedua pihak dalam kontak ini menyepakati pembentukan mekanisme untuk memperkuat konsultasi politik dan konsuler antara kedua negara. (MF)