Mokeb Imam Sajjad as Layani Peziarah Arbain dari Afghanistan
(last modified Mon, 04 Sep 2023 11:22:15 GMT )
Sep 04, 2023 18:22 Asia/Jakarta

Mokeb Imam Sajjad as memberikan pelayanan gratis seperti penyediaan makanan dan minuman kepada peziarah Arbain yang datang dari Afghanistan dan melakukan perjalanan ke Karbala melalui Republik Islam Iran.

Mekeb (tenda dan posko layanan peziarah) didirikan di Huseiniyah Letnan Jenderal Soleimani di wilayah perbatasan Dowqarun, pedesaan Pain Velayat, Kabupaten Taybad, Provinsi Khorasan Razavi, Iran.

Ribuan peziarah dari Afghanistan yang masuk ke wilayah Iran melalui Mashhad bisa beristirahat di Huseiniyah tersebut, dan melanjutkan perjalanan menuju perbatasan Irak untuk selanjutnya ke Karbala guna menghadiri acara Arbain.

Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 6 September 2023 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.

Jutaan peziarah dari berbagai daerah di Irak dan negara-negara dunia, termasuk Iran dan Afghanistan mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Peristiwa pembantaian Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya pada 10 Muharam 61 Hijriah dikenal sebagai Tragedi Asyura.

Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)