Apr 16, 2024 15:05 Asia/Jakarta
  • Kehidupan Setelah Kematian Menurut Rahbar

Tahapan kehidupan kita selanjutnya lebih sempurna dibandingkan fase kehidupan kita saat ini. Sebab, saat ini kita tertahan dan dibatasi oleh empat dinding jasmani.

Salah satu poin utama dan mendasar dalam pandangan dunia Islam adalah persoalan kelanjutan kehidupan setelah kematian. Artinya hidup tidak berakhir dengan kematian. Dalam Islam dan tentunya di semua agama ilahi, makna ini merupakan salah satu prinsip pandangan dunia dan mempunyai pengaruh. Perlu diketahui bahwa semua prinsip pandangan dunia ini efektif dalam mengatur hubungan kehidupan dan mengatur dasar-dasar pemerintahan Islam dan interaksi masyarakat serta tatanan dunia. Setelah kematian, kita memasuki tahapan baru. Bukan berarti manusia akan binasa, tapi meninggalkan alam dunia dan menuju ke tahap yang lain. Kemudian di tahap itu, ada masalah pertanggungjawaban dan kebangkitan serta hal-hal lainnya. [1]

Tahapan kehidupan kita selanjutnya lebih lengkap dibandingkan fase kehidupan kita saat ini. Kini kita tertahan dan dibatasi oleh empat dinding jasmani. Meskipun kecerdasan kita terbang dan visi kita melanglang buana mana-mana, serta kemauan kita mengatasi banyak hal, namun ada keterbatasan fisik bagi kita. Meskipun demikian, dalam tubuh yang berbeda di alam berikutnya, batasan fisik ini tidak ada, dan manusia menjadi tidak terbatas dalam arti yang lebih luas. Artinya, manusia menemukan keluasan eksistensinya di dalam tubuh setelah kematian dan terutama di hari kebangkitan, surga, dan neraka. Ini adalah sesuatu yang disepakati oleh agama-agama. Di dunia itu ada dua jenis kehidupan, yang satu adalah kehidupan yang bahagia dan nyaman serta sempurna dalam segala hal, dan yang lainnya adalah kehidupan yang pahit dan keras yang berada pada tingkat penyiksaan yang paling tinggi dan kesulitan. Yang pertama disebut surga dan yang kedua disebut neraka. [2]

[1] Pidato Imam Khamenei pada 09.12.1379 Hs

[2] Pidato Imam Khamenei pada 23.02.1371 Hs

Tags