Rahbar: Isu Gaza, Prioritas Utama Dunia Islam
(last modified Wed, 10 Apr 2024 14:34:37 GMT )
Apr 10, 2024 21:34 Asia/Jakarta
  • Rahbar
    Rahbar

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebut isu Gaza tidak dapat ditutupi dan menjadi prioritas utama dunia Islam serta membutuhkan rasa tanggung jawab semua pihak.

Menurut laporan Kantor Rahbar, Ayatullah Khamenei Rabu (10/4/2024) pagi dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah, duta besar negara-negara Islam serta sejumlah laporan rakyat Iran bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, menyebut isu Gaza tidak dapat ditutupi dan menjadi prioritas utama dunia Islam serta membutuhkan rasa tanggung jawab semua pihak. Rahbar menambahkan, hati bangsa-bangsa, bahkan negara-negara non-Muslim, tertuju pada kaum tertindas di Palestina dan Gaza, sebagaimana dibuktikan oleh demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika, Asia, Eropa, dan bahkan Amerika sendiri melawan kejahatan Zionis.

 

Ayatullah Khamenei seraya memuji partisipasi besar bangsa Iran dalam pawai akbar Hari Quds Sedunia, dan seraya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri dan mengharapkan berkah bagi bangsa Iran serta seluruh bangsa Muslim, mengatakan, Pawai Hari Quds yang unik ini merupakan sebuah gerakan politik dan internasional yang mengejutkan, yang menurut laporan para ahli, berubah menjadi kemarahan publik dalam arti sebenarnya, dengan hadirnya massa yang padat dan lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

Rahbar menyebut berubahnya isu Palestina menjadi isu pertama yang mendapat perhatian berbagia bangsa meski ada hegemoni panjang rezim Zionis dan media dunia, serta sikap mereka yang menghalangi transfer suara dan pesan Palestina sebagai indikasi bahwa perkembangan baru sedang terjadi di dunia Islam.

 

Ayatullah Khamenei menyebut kenyataan yang lebih disayangkan saat ini adalah bantuan dari beberapa negara Islam kepada rezim Zionis di tengah puncak kejahatan rezim tersebut terhadap perempuan dan anak-anak dan berkata: Bantuan-bantuan ini dan penguatan institusi-institusi rezim Zionis yang melemah adalah sebuah pengkhianatan terhadap umat ​​Islam dan pengkhianatan terhadap negara itu sendiri, karena para penolong ini sebenarnya membantu kehancuran mereka sendiri.

 

Beliau menyebut tawaran dan harapan pasti Republik Islam Iran adalah memutuskan hubungan politik dan ekonomi negara-negara Islam dengan rezim Zionis, dan menekankan bahwa jika referendum diadakan di negara-negara Islam, harapan ini akan terjadi pada semua negara Muslim, dan menambahkan, harapan minimumnya adalah pemerintah negara-negara Islam harus memutus hubungan mereka dengan rezim Zionis untuk sementara waktu dan tidak membantu rezim ini selama kejahatan tersebut terus berlanjut. (MF)