Temui Keluarga Syahid Soleimani, Pezeshkian Tekankan Kelanjutan Jalan Komandan Perlawanan
(last modified Mon, 22 Jul 2024 05:29:04 GMT )
Jul 22, 2024 12:29 Asia/Jakarta
  • Temui Keluarga Syahid Soleimani, Pezeshkian Tekankan Kelanjutan Jalan Komandan Perlawanan

Presiden terpilih Iran menyatakan bahwa jalan syahid Haji Qassem Soleimani adalah jalan persatuan dan empati, dan mengatakan, "Kita harus mengikuti jalan dan cita-cita syahid yang mulia ini,".

Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian bertemu dan berbicara dengan keluarga Syahid Haji Qassem Soleimani di rumahnya.

Menurut laporan Parstoday, Pezeshkian yang hadir dalam pertemuan ini menghormati kedudukan tinggi Syahid Soleimani, dan memandangnya sebagai teladan perjuangan dan  tokoh yang menghilangkan kecintaan terhadap jabatan dan status dirinya.

Presiden terpilih Iran ini menyampaikan harapannya agar di pemerintahan baru, mereka mampu melayani rakyat dengan tulus, dan menjadi kebanggaan hati syuhada.

Dalam pertemuan tersebut, keluarga Syahid Soleimani menyinggung jasa Haji Qassem Soleimani dengan mengatakan, "Syahid Soleimani memberikan seluruh hidupnya untuk mengabdi kepada rakyat Iran, dan mereka memiliki pepatah terkenal, 'Hidup saya dan orang-orang seperti saya telah berkorban ribuan kali demi bangsa Iran.”

Keluarga komandan Front Perlawanan ini menambahkan, "Syahid Soleimani adalah tokoh nasional dan dunia Islam. Beliau memiliki pandangan melampaui batas-batas sektarian dan tidak menempatkan orang dalam kategori atau spektrum tertentu,".

Keluarga Syahid Soleimani juga memandang perhatian terhadap arus perlawanan dan kelanjutan jalan terhormat Syahid Soleimani sebagai salah satu tuntutan rakyat Iran dari pemerintahan baru, dan mengatakan, "Insya Allah syuhada akan membantu Anda untuk sukses dalam jalan melayani bangsa dan negara ini,".

D penghujung pertemuan tersebut, keluarga Syahid Soleimani mempersembahkan foto Komandan Perlawanan sebagai kenang-kenangan kepada presiden terpilih Iran.

 

Letnan Jenderal Qassem Soleimani (1335-1398), yang dikenal sebagai Haji Qassem, adalah mantan komandan Pasukan Quds dan poros perlawanan di Asia Barat melawan rezim Zionis dan Amerika.

Setelah kemunculan teroris Daesh di Irak dan Suriah, Haji Qassem berperang melawan kelompok teroris Daesh dengan hadir di kawasan dan mengorganisir kekuatan rakyat bekerja sama dengan pemerintah kedua negara tersebut, dan memainkan peran khusus dalam menghancurkan Daesh.

Keahlian dan kepintarannya dalam menerapkan taktik militer dan menggagalkan rencana kolonial sedemikian rupa sehingga ia diberi gelar "Jenderal Bayangan".

Pada usia 63 tahun, Jenderal Soleimani syahid pada Jumat pagi, 13 Januari 2018 di Irak dalam operasi teroris yang dilakukan Amerika Serikat.

Peristiwa yang menyebabkan Iran menembakkan rudal ke pangkalan Ain al-Asad, pangkalan militer utama Amerika di Irak, dan kemudian memulai pertempuran tidak resmi melawan pasukan militer Amerika di Asia Barat.(PH)