Warisan Kuliner Isfahan, Setiap Suapan Menceritakan Sebuah Kisah
https://parstoday.ir/id/news/iran-i177324-warisan_kuliner_isfahan_setiap_suapan_menceritakan_sebuah_kisah
Di provinsi Isfahan, Iran tengah, biryani menceritakan kisah yang sudah berlangsung ratusan tahun.
(last modified 2025-09-24T05:21:38+00:00 )
Sep 24, 2025 12:03 Asia/Jakarta
  • Warisan Kuliner Isfahan, Setiap Suapan Menceritakan Sebuah Kisah

Di provinsi Isfahan, Iran tengah, biryani menceritakan kisah yang sudah berlangsung ratusan tahun.

Warna coklat keemasan daging, aroma safron dan kayu manis yang nikmat, serta roti Sanggak yang renyah disajikan dengan sayuran hijau segar, lobak, daun bawang, dan rempah-rempah aromatik menciptakan pengalaman menarik yang lebih dari sekadar santapan sederhana.

Menurut Pars Today, mengutip Press TV, biryani Isfahan mencerminkan sejarah kota yang gemilang, budayanya yang memukau, dan kecintaan masyarakatnya yang abadi terhadap seni kuliner.

Kuliner Iran telah lama mencerminkan kekayaan warisan budaya negara ini. Makanan menggambarkan tradisi, geografi, dan identitas masyarakatnya. Di antara kekayaan kuliner Iran, Isfahan menonjol dengan tradisi kulinernya yang telah memikat wisatawan selama berabad-abad.

Sayuran hijau Isfahan yang harum, rempah-rempah yang digiling dengan tangan, dan resep-resep berusia berabad-abad menawarkan kesempatan bagi wisatawan untuk menjelajahi kota yang kulinernya sama rumit dan indahnya dengan arsitekturnya yang terdaftar di UNESCO.

Cita Rasa Lokal; Gerbang Menuju Budaya Isfahan

Makanan di Isfahan adalah gerbang menuju kekayaan budaya kota ini. Hidangan tradisional mencerminkan geografi dan sejarah wilayah ini, mulai dari iklim gurun hingga jalur perdagangan yang membawa rempah-rempah, sayuran, dan bahan-bahan dari seluruh Kekaisaran Persia. Sup kental dan hidangan daging yang lezat, yang seringkali disajikan dengan roti segar, mendefinisikan identitas kota dan memberi pengunjung kesempatan untuk merasakan kehidupan lokal secara mendalam.

Saat ini, kuliner kota ini semakin erat kaitannya dengan pariwisata kreatif. Wisatawan mengikuti lokakarya memasak, mengamati teknik memasak di dapur tradisional, dan mencicipi hidangan yang disiapkan menggunakan metode yang telah berusia berabad-abad. Pendekatan ini mengubah makanan dari komoditas sederhana menjadi pengalaman budaya.

Pasar; Denyut Nadi Kuliner Isfahan

Di lorong-lorong pasar tradisional, rempah-rempah ditumpuk dalam tumpukan warna-warni, aroma roti segar tercium dari oven batu bata, dan para pedagang dengan lantang menawarkan sampel biryani, coco ghandi, dan hidangan lezat lainnya.

Bazar Jolfa di Kawasan Armenia yang bersejarah di kota ini sangat terkenal dengan produk-produk aromatiknya; mulai dari safron dan buah-buahan kering hingga kacang-kacangan dan rempah-rempah yang harum, tempat ini menawarkan pengunjung cita rasa langsung warisan kuliner Isfahan.

Restoran-restoran kecil yang tersembunyi di jalan-jalan kecil menyajikan hidangan tradisional seperti kale joosh dan yakhmehtarsh. Hidangan-hidangan ini, yang jarang dimasak di rumah-rumah orang Iran saat ini, menawarkan wisatawan pengalaman autentik tentang kehidupan sehari-hari Isfahan dan tradisi kuliner bersejarahnya.

Jiwa Kuliner Isfahan

Biryani adalah ikon kuliner Isfahan. Biryani dibuat dengan daging domba cincang, kunyit, daun mint, bawang bombai, dan kayu manis, serta diberi taburan kacang. Biryani biasanya disajikan dengan roti Sangak, sayuran segar, dan semangkuk abgoosht, kaldu daging kambing. Hidangan berusia berabad-abad ini wajib dicoba oleh pengunjung karena cita rasanya yang kaya dan tampilannya yang khas.

Khursh Mast adalah hidangan penutup dingin yang terbuat dari daging kambing, yogurt kocok, kunyit, dan gula. Dengan kombinasi rasa manis dan asam yang unik, hidangan penutup ini kontras dengan hidangan penutup tradisional Iran.

Yakhmeh TarshKombinasi nasi, daging kambing, aprikot, sirih, dan gula atau sirup kurma, disajikan sebagai semur asam manis. Secara tradisional dianggap bermanfaat untuk anemia dan kesehatan tulang, hidangan ini mewakili pengetahuan kuliner dan kearifan pengobatan selama berabad-abad. Proses memasaknya yang teliti mencerminkan ketelitian dan kesabaran yang melekat dalam masakan Isfahan.

KokoqandiMakanan penutup berbahan dasar kentang yang harum, terbuat dari campuran kentang, telur, air mawar, kunyit, gula, dan air jeruk lemon, menawarkan aroma lembut dan cita rasa nostalgia.

Kachi Haft Dokhtoron

Hidangan penutup yang kaya akan budaya dan legenda, secara tradisional disiapkan oleh tujuh gadis setiap hari Selasa sebagai bagian dari sebuah ritual. Terbuat dari tepung terigu, pistachio, almon, dan air mawar, hidangan penutup ini memiliki tekstur seperti souffle dan aroma lembut yang menghubungkannya dengan tradisi dan cerita.

Kalejoosh

Hidangan sederhana namun kaya rasa yang berakar dari suku nomaden Iran. Terong dimasak dengan dadih, daun mint kering, kenari, dan bawang bombai untuk menciptakan sup yang sederhana, bergizi, dan simbolis. Biasanya disajikan dengan roti kering, hidangan ini menghadirkan cita rasa langsung kehidupan nomaden.

Pengalaman Kuliner yang Imersif

Wisata kuliner di Isfahan telah berkembang dengan mencakup lokakarya dan kelas memasak interaktif, di mana wisatawan dapat berpartisipasi dan mengamati persiapan hidangan tradisional. Peserta mempelajari seluk-beluk pencampuran bumbu, menguleni adonan kue, atau mengaduk semur yang dimasak lama, dan dengan demikian menemukan warisan kuliner kota ini. Pengalaman-pengalaman ini menawarkan pelajaran interaktif tentang budaya, sejarah, dan kehidupan sehari-hari di Iran.

Pengunjung dapat menghabiskan berjam-jam di lokakarya kue, mempelajari cara membuat kokuqandi atau kachi haft-dokthroun di bawah pengawasan koki lokal. Di dapur tradisional, suara-suara memotong sayuran, mengaduk semur, dan melipat kue membenamkan peserta dalam ritual dan metode yang telah diwariskan turun-temurun.

Isfahan juga menyelenggarakan festival makanan dan acara kuliner yang menampilkan cita rasa dan teknik lokal. Dari pertemuan desa kecil hingga perayaan kota, acara-acara ini menekankan budidaya safron, pembuatan kue, dan resep-resep tradisional. Wisatawan berkesempatan untuk menyaksikan para koki Iran bekerja, mempelajari metode lokal, dan bahkan mencoba sendiri cara mereka menyiapkan hidangan-hidangan langka. Festival-festival ini menghubungkan pengunjung dengan produsen lokal dan juru masak rumahan, yang menekankan pelestarian warisan dan keterlibatan masyarakat.(PH)