Mengapa Sanksi Minyak terhadap Iran Gagal?
https://parstoday.ir/id/news/iran-i180032-mengapa_sanksi_minyak_terhadap_iran_gagal
Lembaga pemantau kapal tanker internasional dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa ekspor minyak mentah Iran telah mencapai tingkat tertingginya dalam tujuh tahun terakhir.
(last modified 2025-11-10T08:27:45+00:00 )
Nov 10, 2025 15:25 Asia/Jakarta
  • Mengapa Sanksi Minyak terhadap Iran Gagal?

Lembaga pemantau kapal tanker internasional dalam laporan terbarunya menyatakan bahwa ekspor minyak mentah Iran telah mencapai tingkat tertingginya dalam tujuh tahun terakhir.

Lembaga pemantau kapal tanker internasional TankerTrackers melaporkan bahwa ekspor minyak mentah Iran pada bulan September 2025 (setara dengan akhir September hingga awal Oktober 1404) mencapai sekitar 2 juta barel per hari, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Situs resmi TankerTrackers menulis di platform X bahwa ekspor minyak Iran pada bulan September 2025 telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sejak pertengahan tahun 2018 (1397).

Data peningkatan ekspor minyak Iran ini dirilis sementara sanksi sepihak dan ilegal Dewan Keamanan PBB terhadap Iran kembali diberlakukan pada bulan September 2025 (awal Mehr 1404). Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa memperkirakan bahwa kembalinya sanksi PBB akan memengaruhi ekspor minyak Iran ke pasar seperti Tiongkok. Namun, data baru serta penilaian para ahli dan pejabat Iran menegaskan bahwa sanksi tersebut tidak berdampak pada ekspor minyak Iran.

Menteri Perminyakan Iran, Mohsen Paknejad, sebelumnya mengatakan bahwa kembalinya sanksi PBB tidak akan memberikan tekanan baru terhadap ekspor minyak Iran. Ia menambahkan bahwa Iran telah berhasil melewati beberapa sanksi paling keras Amerika Serikat terhadap industri perminyakan selama beberapa tahun terakhir.

Duta Besar Tiongkok untuk Iran, Zhong Peiwu, juga menyatakan bahwa hubungan antara Iran dan Tiongkok tidak akan terpengaruh oleh tindakan Amerika Serikat dan akan terus berlanjut dengan kuat. Ia menegaskan bahwa Tiongkok mendukung Iran sebagai negara sahabat dan tidak akan membiarkan sanksi mengganggu kerja sama antara kedua negara.

Zhong Peiwu menambahkan bahwa Tiongkok tidak menerima tekanan yang tidak masuk akal dari Amerika Serikat dan akan menunjukkan penolakannya melalui tindakan nyata, serta tidak akan membiarkan hubungan kerja sama Iran–Tiongkok terganggu.

Sanksi minyak terhadap Iran dalam beberapa tahun terakhir terbukti gagal, karena Iran mampu memanfaatkan berbagai cara, termasuk bekerja sama dengan negara-negara independen, menggunakan instrumen diplomatik dan teknis, serta menciptakan jalur alternatif untuk ekspor minyak dan mempertahankan pasar utama seperti Tiongkok. India dan beberapa negara Arab juga tidak mengakui sanksi sepihak Amerika Serikat dan terus mengimpor minyak dari Iran.

Pasar energi global masih membutuhkan minyak Iran, karena meskipun berada di bawah sanksi, Iran tetap menjadi salah satu pemain kunci dalam pasokan minyak mentah dunia. Ekspor minyak Iran sebesar dua juta barel per hari pada bulan September 2025 menegaskan posisi penting tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara independen semakin antusias untuk bekerja sama dengan Iran. Tiongkok terus mengimpor minyak dari Iran dengan mengabaikan sanksi Amerika Serikat dan menganggapnya sebagai bagian dari strategi energinya. Kerja sama Iran di sektor energi dan ekonomi dengan Rusia juga telah meningkat, membantu mengurangi ketergantungan terhadap Barat.

Banyak negara di Afrika, Amerika Latin, dan Asia juga mencari sumber energi yang murah dan stabil, serta menganggap Iran sebagai mitra yang tepat. Meskipun berada di bawah sanksi, Iran telah berhasil mempertahankan dan bahkan mengembangkan infrastruktur produksi dan penyulingannya.

Iran memiliki posisi unik di pasar energi dunia, dengan cadangan minyak terbesar keempat dan cadangan gas alam terbesar kedua di dunia, menjadikannya sumber energi yang sangat strategis. Selain itu, akses Iran ke Teluk Persia, Laut Oman, dan kedekatannya dengan pasar Asia memberinya kemampuan untuk mengekspor ke berbagai negara.

Sanksi minyak terhadap Iran pada tahun 2025 gagal total, karena Iran dengan kemampuan teknis, diplomatik, dan operasionalnya berhasil mempertahankan bahkan meningkatkan ekspor minyaknya. Keberhasilan ini menunjukkan kekuatan ekonomi, kecerdasan strategis, dan posisi geopolitik Iran dalam pasar energi global.

Dengan kebijakan luar negeri yang efektif, sambutan positif dari berbagai negara untuk membeli minyak Iran, serta pengalaman panjang dalam mengatasi sanksi sepihak Amerika Serikat dan Barat, Iran telah berhasil memantapkan posisinya di pasar energi dunia.(PH)