Iran dan Oman Tolak Opsi Militer untuk Selesaikan Friksi Politik
(last modified Sat, 20 Feb 2016 20:03:43 GMT )
Feb 21, 2016 03:03 Asia/Jakarta
  • Iran dan Oman Tolak Opsi Militer untuk Selesaikan Friksi Politik

Sekretaris Tinggi Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani, menilai prioritas utama kebijakan luar negeri Republik Islam adalah memperluas hubungan penuh dengan tetangga dan meningkatkan interaksi konstruktif berdasarkan pada pemenuhan kepentingan bersama.

Ia menyampaikan hal itu selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi di Tehran, Sabtu (20/2/2016), seperti dikutip laman berita ISNA.

Shamkhani menyebut Oman sebagai sahabat dan mitra terpercaya Iran di wilayah Timur Tengah.

“Dengan memanfaatkan peluang yang tercipta setelah perjanjian nuklir, upaya kolektif harus dilakukan untuk memperbaiki jurang pemisah antara hubungan politik dengan kerjasama ekonomi kedua negara,” ujarnya.

Shamkhani menerangkan bahwa Republik Islam Iran ikut berempati dengan orang-orang yang menjadi korban terorisme dan serangan militer ilegal di kawasan.

“Atas dasar etika Islami, Tehran sedang berusaha memberi bantuan dan memecahkan krisis dengan tujuan mencegah meningkatnya kerugian material dan moral di Dunia Islam,” tegasnya.

“Ketika opsi militer untuk mencapai kepentingan politik sedang dihindari oleh kekuatan-kekuatan global, tapi beberapa negara regional justru ingin mengirim pasukan dan memasok peralatan militer demi menyelamatkan teroris dan pemberontak bersenjata. Mereka tetap bersikeras pada perilaku buruk dan tidak rasional,” kritik Shamkhani.

Shamkhani lebih lanjut menegaskan bahwa prioritas Iran adalah menghormati tuntutan rakyat dan hak bangsa-bangsa dalam menentukan masa depannya. Menurutnya, opsi militer di Suriah dan Bahrain serta pemboman Yaman sama sekali tidak akan mengubah tekad rakyat dalam memilih model pemerintahannya.

Sementara itu, Yusuf bin Alawi juga menekankan kebutuhan untuk belajar dari pengalaman dan meninggalkan langkah-langkah yang bisa memperburuk krisis.

“Penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan perseteruan politik harus diakhiri,” tandasnya. (RM)

Tags