Arab Saudi Gagal Rilis Statemen Anti Iran di OKI
-
Gholamhossein Dehghani
Gholamhossein Dehghani, direktur bidang politik dan keamanan internasional di Kemenlu Iran mengatakan, prakarsa Arab Saudi untuk mencantumkan deklarasi Riyadh di sidang para menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) gagal diratifikasi seiring dengan penentangan Republik Islam Iran dan sejumlah negara lain.
Menurut laporan IRIB Jumat (14/7), Gholamhossein Dehghani seraya mengisyaratkan upaya Arab Saudi untuk mencantumkan isu di luar agenda kerja sidang para menlu negara anggota OKI di Pantai Gading menambahkan, deklarasi Riyadh bertentangan dengan spirit dan prinsip piagam OKI serta piagam organisasi ini menekankan solidaritas dan persatuan antar negara Islam serta menyelesaikan kendala yang dihadapi umat Islam.
Dehghani menilai konspirasi anti Iran merupakan tujuan utama Amerika dan Arab saudi di sidang OKI. "Sidang Riyadh dan deklarasinya jangan sampai diterima oleh negara-negara Islam, karena Amerika dan Arab Saudi sebagai penyusun deklarasi ini berulang kali menunjukkan permusuhannya terhadap hak-hak bangsa Palestina yang menjadi tujuan utama pembentukan OKI," papar Dehghani.
Deklarasi Riyadh yang disusun di akhir sidang Riyadh Arab Saudi yang digelar 21 Mei 2017 dengan dihadiri sejumlah negara Islam dan Presiden Amerika, Donald Trump mencantumkan klaim tak berdasar anti Iran dan menuding Tehran menyebarkan sektarianisme dan instabilitas di kawasan.
Sidang tingkat menlu negara anggota OKI ke 44 dengan slogan "Pemuda, Perdamaian dan Pembangunan di Dunia Saling Berkaitan" digelar di Abidjan, Pantai Gading pada 11-12 Juli. (MF)