Khoshroo: Pasca Agresi AS ke Afghanistan, Dunia Merasa Tidak Aman
-
Gholamali Khoshroo, Dubes RII untuk PBB.
Duta Besar Republik Islam Iran untuk PBB mengatakan, pasca agresi militer Amerika Serikat ke Afghanistan, dunia merasa tidak merasa aman.
Gholamali Khoshroo mengatakan hal itu dalam sidang Majelis umum PBB mengenai Afghanistan pada Senin (20/11/2017).
Ia menyinggung meningkatnya serangan teror dan kekerasan di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir dan menilai fenomena tersebut sebagai kelanjutan dari proses pasca agresi militer AS ke Afghanistan.
Dubes Iran untuk PBB menuntut bantuan masyarakat internasional kepada Afghanistan untuk menumpas terorisme di negara ini.

AS dan sekutunya menyerang Afghanistan pada tahun 2001 dengan dalih menumpas terorisme dan menciptakan keamanan di negara ini, namun sejak saat itu hingga sekarang, ketidakamanan, terorisme dan produksi narkoba di Afghanistan meningkat signifikan.
Khoshroo lebih lanjut menegaskan dukungan Iran kepada Afghanistan dan menuturkan, Iran sejak tiga dekade lalu hingga sekarang telah menjadi tuan rumah bagi para pengungsi Afghanistan.
Berdasarkan laporan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi pada Juli 2017, sekitar satu juta imigran Afghanistan telah terdaftar tinggal di Iran.
Sekitar dua juta pengungsi Afghanistan secara ilegal juga hidup di Iran. Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang tidak memiliki dokumen identitas, namun atas instruksi Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, para imigran Afghanistan di Iran, baik itu legal maupun ilegal, bisa belajar di negara ini dengan gratis.
Para imigran Afghanistan juga memperoleh pelayanan kesehatan tanpa adanya diskriminasi terhadap mereka. Para pejabat Afghanistan telah berulang kali berterimakasih kepada Iran yang telah menjadi tuan rumah jutaan imigran negaranya.

Di bagian lain pernyataannya, Dubes Iran untuk PBB mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya 87 persen produksi opium di Afghaninstan yang ditemukan oleh lembaga-lembaga PBB pada tahun lalu.
Khoshroo menyerukan dukungan masyarakat internasional kepada inisiatif internasional dan regional untuk mangatasi narkoba. (RA)